Sebuah rumah di Kelurahan Sumampir, Purwokerto Utara, Banyumas, Jawa Tengah, digeledah polisi dan Densus 88. Penggeledahan diduga terkait terorisme.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Personel Detasemen Khusus 88 menggeledah satu unit rumah kontrakan di Kelurahan Sumampir, Kecamatan Purwokerto Utara, Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (2/4/2021) sore. Meski sudah mengontrak selama dua tahun terakhir, sebagian warga tidak mengenal orang yang tinggal di rumah itu.
Penggeledahan itu dikawal lebih kurang 20 polisi dari Polres Kota Banyumas, sejak siang hingga pukul 18.00. Banyak warga setempat menyaksikan proses penggeledahan itu.
Rumah yang digeledah tampak terang benderang. Di halamannya ada dua sepeda motor terparkir. Ada spanduk bertuliskan ”Griya Herbal Purwokerto” di depan rumah itu.
Kepala Polres Kota Banyumas Komisaris Besar M Firman L Hakim tidak bisa memberikan banyak informasi mengenai penggeledahan ini. Pihaknya hanya memberikan dukungan terhadap tim Densus 88 berupa tim identifikasi.
”Saya ditelepon Densus, dimintai tolong back-up pengolahan TKP. Saya saja tidak boleh masuk. Kalau Densus, mungkin (teroris). Kalau ditanya kasusnya, saya tidak tahu. Kalau ditanya barangnya apa saja, saya juga tidak tahu. Tersangkanya siapa, saya juga tidak tahu,” paparnya di Purwokerto.
Anteng Rahayu (37), warga di sebelah selatan rumah yang digeledah itu, mengatakan, dirinya tidak mengenal orang yang mengontrak di sana dalam dua tahun terakhir. ”Dia jarang keluar,” kata Anteng.
Anteng hanya tahu rumah itu diisi tujuh orang. Sepasang suami istri itu memiliki lima anak yang masih kecil. Tetangganya itu bekerja sebagai penjual jamu herbal daring. ”Saya tidak pernah masuk ke rumahnya, paling bicara di depan rumahnya,” kata Anteng.