Geledah Sebuah Rumah di Bantul, Densus 88 Sita Busur dan Anak Panah
Rumah yang digeledah itu berlokasi di RT 003 Dusun Widoro, Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Rumah tersebut milik seorang pria berinisial W (45).
Oleh
HARIS FIRDAUS
·2 menit baca
BANTUL, KOMPAS — Petugas Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri dikabarkan menggeledah sebuah rumah di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (2/4/2021). Dalam penggeledahan itu, petugas disebut menyita sejumlah barang, seperti busur, anak panah, dan buku.
Rumah yang digeledah itu berlokasi di RT 003 Dusun Widoro, Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Ketua RT 003 Dusun Widoro, Safii (41), membenarkan adanya penggeledahan itu. Bahkan, ia juga diminta menjadi saksi saat penggeledahan berlangsung.
Menurut Safii, penggeledahan itu dimulai pada Jumat sekitar pukul 13.00 hingga pukul 16.00. ”Penggeledahan dimulai sehabis shalat Jumat,” kata Safii saat ditemui di rumahnya yang berlokasi tak jauh dari rumah yang digeledah, Jumat sore.
Penggeledahan dimulai sehabis shalat Jumat.
Dalam penggeledahan itu, Safii mengatakan, petugas membawa sejumlah barang, seperti busur, anak panah, dan buku. ”Ada 14 kelompok (barang). Isinya bermacam-macam barang. Ada buku, panah, busur. Macam-macam, saya enggak hafal semua,” ujarnya.
Menurut Safii, pada Jumat pagi sebelum penggeledahan dilakukan, dirinya sempat melihat sebuah mobil berhenti tak jauh dari rumah yang digeledah itu. Pada pagi hari itu, istri Safii sempat memotret mobil tersebut. Namun, setelah sang istri memotret, seorang petugas turun dan meminta foto tersebut dihapus.
”Begitu difoto, ada yang keluar dari mobil. Dia bilang, jangan difoto, dihapus saja. Dia juga bilang, ’saya dari Jakarta, dari Densus 88’,” ungkap Safii.
Pedagang soto
Menurut Safii, rumah yang digeledah itu milik seorang pria berinisial W (45). Di rumah tersebut, W tinggal bersama istri dan tiga anaknya sejak beberapa tahun lalu. Sehari-hari, W disebut bekerja sebagai pedagang soto.
Safii mengatakan, sehari-hari, W bukan pribadi yang tertutup. Menurut dia, W kerap berinteraksi dengan warga lain dan sering kali ikut aktivitas kerja bakti bersama warga lainnya. ”Sehari-hari ya biasa saja. Hubungan sosial dengan masyarakat ya biasa saja,” ucapnya.
Saat ditanya apakah W ikut ditangkap oleh petugas Densus 88, Safii mengaku tidak tahu pasti. ”Saya kurang tahu. Yang saya tahu persis pas penggeledahan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah DIY Komisaris Besar Yuliyanto mengatakan belum mendapat informasi mengenai penggeledahan yang dilakukan Densus 88 di Bantul. ”Saya belum mendapat laporan,” katanya singkat saat dikonfirmasi.