Pengungsi Rohingya di Lhokseumawe Mulai Direlokasi ke Medan
Pemkot Lhokseumawe telah menampung dan menangani pengungsi pada masa tanggap darurat. Setelah enam bulan penanganan, Pemkot Lhokseumawe berharap pengungsi itu direlokasi ke lokasi yang lebih layak.
Oleh
ZULKARNAINI/NIKSON SINAGA
·2 menit baca
LHOKSEUMAWE, KOMPAS — Sebanyak 36 pengungsi Rohingya dari 92 orang yang selama ini ditampung oleh Pemerintah Kota Lhokseumawe, Aceh, akan direlokasi ke Medan, Sumatera Utara. Pemindahan ke Medan dilakukan agar penanganan lebih baik.
Juru Bicara Satgas Penanganan Pengungsi Rohingya Marzuki, dihubungi dari Banda Aceh, mengatakan, pengungsi Rohingya diberangkatkan ke Medan pada Kamis (25/3/2021) sekitar pukul 21.00. ”Tahap pertama dipindahkan 36 orang, yang lain akan dipindahkan pada tahap selanjutnya,” kata Marzuki.
Menurut Marzuki, pemindahan para pengungsi itu dilakukan atas rekomendasi dari Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Pemindahan dilakukan karena lokasi penampungan di Lhokseumawe dinilai tidak representatif sebab bukan bangunan untuk pengungsi.
Sementara di Medan, mereka akan ditempatkan di tempat khusus yang disiapkan untuk pengungsi. Marzuki menjelaskan, program perlindungan pengungsi di Medan lebih terstruktur di bawah Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM).
Para pengungsi Rohingya itu terdampar ke Lhokseumawe pada Juli 2020. Mereka ditampung sementara di Balai Latihan Kerja (BLK) Desa Meunasah Mee Kandang, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe.
Pemkot Lhokseumawe telah menampung dan menangani pengungsi pada masa tanggap darurat. Setelah enam bulan penanganan, Pemkot Lhokseumawe berharap pengungsi itu direlokasi ke lokasi yang lebih layak. Marzuki berharap, di lokasi yang baru, perlindungan dan pemenuhan hak pengungsi akan lebih baik.
Di lokasi yang baru, perlindungan dan pemenuhan hak pengungsi akan lebih baik. (Marzuki)
Programme Coordinator-Emergency Response IOM Sonya Syafitri mengatakan, pengiriman pengungsi Rohingya dilakukan dengan prosedur ketat. Bus yang membawa pengungsi akan dijaga aparat keamanan dari kepolisian. Mereka juga menyediakan ambulans selama perjalanan ke Medan.
Menurut Sonya, pengungsi Rohingya itu akan ditempatkan di sebuah gedung di kawasan Padang Bulan, Kota Medan. Setiap dua pengungsi akan mendapat satu kamar. Selain mendapat tempat tinggal, mereka juga akan memperoleh uang bulanan untuk kebutuhan hidup dasar.
”Pembiayaan kebutuhan hidup dasar mereka selama di Medan akan dibantu oleh European Civil Protection and Humanitarian Aid Operation (ECHO) dari Uni Eropa,” kata Sonya.
Terkait pendidikan untuk anak-anak pengungsi, akan diadakan pembelajaran di lokasi pengungsian. Mereka juga akan mendapat layanan kesehatan di puskesmas atau rumah sakit setempat yang telah bekerja sama dengan IOM.
Adapun rencana penempatan pengungsi ke negara ketiga akan diurus oleh Komisi Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR).