Kapal itu terombang-ambing di lautan lepas dan nyaris tenggelam. Saat ditemukan oleh nelayan Aceh, kondisi imigran Rohingya terlihat lemah dan ketakutan. Mereka memberi isyarat meminta pertolongan.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
LHOKSUKON, KOMPAS — Sebanyak 94 warga Rohingya, Myanmar, terdiri dari anak-anak, perempuan, dan laki-laki dewasa yang menumpang sebuah kapal kayu, terdampar di Pantai Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh. Para imigran akan ditampung sementara sambil menunggu kebijakan resmi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara Amir Hamzah, dihubungi pada Rabu (24/6/2020), menuturkan, dari 94 orang, sebanyak 15 orang adalah laki-laki dewasa, 49 perempuan dewasa, dan 30 orang anak-anak.
Kapal Rohingya itu awalnya dilihat oleh nelayan Aceh Utara. Kapal itu terombang-ambing di lautan lepas dan nyaris tenggelam. Saat ditemukan oleh nelayan Aceh, kondisi imigran Rohingya terlihat lemah dan ketakutan. Mereka memberi isyarat meminta pertolongan.
Nelayan menarik kapal Rohingya menuju ke pantai, tetapi hanya bisa ditarik hingga 4 mil atau sekitar 6,4 kilometer dari pantai. Saat kapal itu ditarik ke pantai, warga Rohingya menangis histeris.
Pada Rabu malam, petugas gabungan dari BPBD Aceh Utara, Polisi, dan TNI mengevakuasi kapal Rohingya ke Pantai Bayu, Kecamatan Syamtalira, Aceh Utara. Mereka akan ditampung sementara. ”Penempatan dan penanganan warga Rohingya sedang kami bicarakan dengan para stakeholder (pemangku kepentingan),” kata Amir.
Saat kapal itu ditarik ke pantai, warga Rohingya menangis histeris.
Kepala Polisi Resor Aceh Utara Ajun Komisaris Besar Tri Hadiyanto mengatakan, setelah dievakuasi, warga Rohingya didata dan diperiksa kesehatannya. Pihaknya juga akan mendalami riwayat perjalanan para imigran.
Ini bukan kali pertama warga Rohingya terdampar ke Aceh. Kejadian terakhir di Bireuen pada 20 April 2018. Sebanyak 76 warga Rohingya terdampar di Pantai Pantai Kuala Raja, Gampong Kuala Raja, Kecamatan Kuala, Kabupaten Bireuen. Mereka ditampung di gedung Balai Kerja Bireuen, tetapi belakangan semua warga Rohingya di sana kabur satu per satu.
Saat itu, dari pengakuan warga Rohingya, mereka berlayar dari Myanmar menuju Malaysia atau Australia untuk mencari suaka atau pekerjaan. Namun, di tengah pelayaran mereka terseret ombak hingga terdampar ke Aceh.