1.200 Pegawai Universitas Sam Ratulangi di Manado Divaksin
Vaksin CoronaVac masih diberikan sebagai dosis pertama bagi tenaga pendidik dan karyawan Universitas Sam Ratulangi kendati pasokannya sudah menipis. Dosis pertama selanjutnya akan dilanjutkan dengan AstraZeneca.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·4 menit baca
MANADO, KOMPAS — Vaksin CoronaVac buatan Sinovac masih diberikan sebagai dosis pertama bagi tenaga pendidik dan karyawan Universitas Sam Ratulangi, Manado, kendati pasokannya sudah menipis. Untuk vaksinasi selanjutnya, Satuan Tugas Covid-19 Sulawesi Utara akan mendistribusikan vaksin AstraZeneca sebagai pemberian dosis pertama.
Setidaknya 1.200 pegawai Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), mulai tenaga pendidik hingga petugas keamanan, menjadi target vaksinasi yang digelar di auditorium universitas tersebut, Selasa (23/3/2021), di Manado, Sulawesi Utara. Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof dr RD Kandou mengerahkan sekitar 40 vaksinator beserta ratusan petugas pendaftaran, penapisan, dan pemantauan.
Kepala Bidang Medik RSUP Kandou dr Handry Takasenseran mengatakan, vaksinasi massal itu digelar untuk memberikan dosis pertama. Hingga lewat tengah hari, sekitar 600 orang telah disuntik vaksin CoronaVac.
Vaksinasi ini berlangsung meski Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulut menyatakan tidak akan lagi menyuntikkan CoronaVac sebagai dosis pertama bagi penerima baru, mulai Senin (22/3/2021). Namun, Handry mengatakan, vaksin yang diberikan bagi pegawai Unsrat telah lebih dulu dialokasikan oleh Dinkes Sulut sehingga tidak akan mengganggu stok.
”Vaksinasi massal ini memang untuk internal sivitas akademika Unsrat, sesuai dengan arahan rektorat. Dinkes sudah menetapkan jumlah vaksin CoronaVac yang didistribusikan bagi Unsrat sehingga semua tenaga pendidik dan karyawan bisa tuntas divaksin hari ini,” katanya.
Defli (40), staf bagian akademik Fakultas Teknik Unsrat, mengatakan, dirinya tidak tahu vaksin apa yang disuntikkan di lengannya. Namun, ia tetap tidak ragu mengikuti program vaksinasi tersebut. ”Kami cuma disuruh mengisi data di portal Unsrat, kemudian datang vaksinasi hari ini. Semua serentak hari ini,” katanya.
Handry menambahkan, belum ada jadwal baru bagi peserta yang tidak lolos penapisan karena kondisi fisik tertentu, seperti tekanan darah yang terlampau tinggi. Penggantian tanggal akan disesuaikan dengan ketersediaan dosis vaksin.
RSUP Kandou, yang menjadi RS rujukan utama di Sulut untuk Covid-19 sekaligus titik distribusi vaksinasi, belum mendapatkan distribusi vaksin AstraZeneca. Sebanyak 50.000 dosis vaksin AstraZeneca yang diproduksi Covax Facility di Korea Selatan dijadwalkan tiba di Bandara Sam Ratulangi, Manado, ketika berita ini ditulis.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sulut dr Steaven Dandel mengatakan, jumlah sasaran penerima vaksin tahap pertama dan kedua di Sulut hampir 400.000 orang sehingga dibutuhkan 800.000 dosis vaksin. Sekitar 250.000 dosis dari kebutuhan itu akan dipenuhi dengan vaksin AstraZeneca.
Hingga Senin malam, 26.647 tenaga kesehatan (nakes) telah mendapat vaksin dosis pertama dari target awal 21.782 sehingga realisasinya menjangkau 122,3 persen. Namun, baru 18.683 orang di antaranya tercatat telah menerima dosis kedua. Kendati begitu, Steaven mengatakan, secara riil vaksinasi bagi nakes telah tuntas. Di samping itu, tidak akan ada lagi penyuntikan dosis pertama bagi nakes.
Vaksinasi dosis pertama akan dilanjutkan setelah distribusi vaksin AstraZeneca.
Sementara 53.868 (dari target 194.979) pelayan publik dan 6.347 (dari target 172.736) warga lanjut usia telah mendapat suntikan pertama vaksin. Steaven menyatakan, vaksinasi dosis pertama akan dilanjutkan setelah distribusi vaksin AstraZeneca.
Sebelumnya, vaksinasi massal bagi tenaga pendidikan tinggi juga dilaksanakan di Universitas Negeri Manado, Tondano, Kabupaten Minahasa, pada Kamis dan Jumat (18-19/3/2021). Sekitar 900 orang menerima dosis pertama CoronaVac.
Sementara itu, ratusan personel Komando Distrik Militer (Kodim) 1302/Minahasa mendapatkan suntikan dosis kedua CoronaVac di Markas Komando Daerah Militer XIII/Merdeka, Manado. Kepala Staf Kodim 1302/Minahasa Mayor Infanteri Feky Welang mengatakan, seluruh prajurit dipastikan tuntas divaksin.
”Ini kami laksanakan agar seluruh prajurit terhindar dari paparan virus SARS-CoV-2 yang masih jadi momok dalam hidup kita sehari-hari. Kalau sudah selesai divaksin, semua prajurit pasti dapat melaksanakan tugas dengan baik dan lancar, salah satunya dalam melacak kontak erat pasien Covid-19 di desa dan kelurahan,” kata Feky.
Seiring dengan kelanjutan vaksinasi, Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengatakan, dirinya akan mendata daerah-daerah yang warganya telah tuntas divaksin. Dengan begitu, pembukaan aktivitas ekonomi dapat dipercepat.
Menurut Olly, Sulut adalah salah satu daerah prioritas untuk vaksinasi karena statusnya sebagai destinasi pariwisata superprioritas. ”Sulut itu salah satu provinsi yang ditargetkan memenuhi kebutuhan vaksin sampai 70 persen secepatnya. Daerah kita akan jadi koridor bebas Covid-19 sebagai destinasi wisata unggulan,” katanya.