Siapkan Belajar Tatap Muka, Pendidik Jadi Target Vaksinasi di Sidoarjo
Ratusan pemberi layanan publik termasuk tenaga pendidik di Kabupaten Sidoarjo menjadi sasaran vaksinasi tahap kedua. Vaksinasi terhadap pendidik dinilai penting untuk menyiapkan pembelajaran tatap muka.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Ratusan pemberi layanan publik termasuk tenaga pendidik di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 Sinovac tahap kedua. Vaksinasi terhadap pendidik dinilai penting untuk menyiapkan pembelajaran tatap muka yang direncanakan mulai Juni 2021.
Berdasarkan pantauan Kompas, sekitar 230 pegawai pemerintah daerah mengikuti program vaksinasi di Gelora Delta Sidoarjo, Kamis (25/2/2021). Ratusan pegawai itu berasal dari enam instansi pelayanan publik, mulai dari Dinas Pendidikan Sidoarjo, termasuk para guru dari sejumlah sekolah. Selain itu Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sidoarjo, Badan Kepegawaian Daerah, Sekretariat Daerah, Inspektorat, dan BNNK Sidoarjo.
”Ini baru sebagian kecil dari pemberi layanan publik. Secara bertahap, semua pegawai yang bekerja di seluruh organisasi perangkat daerah di Sidoarjo akan divaksinasi Covid-19 dalam program vaksinasi tahap kedua,” ujar Penjabat Bupati Sidoarjo Hudiyono.
Meskipun melibatkan ratusan orang, pelaksanaan vaksinasi tetap menerapkan protokol kesehatan, mulai dari penyediaan sarana cuci tangan, pemeriksaan suhu tubuh, dan penyediaan tempat duduk dengan memperhatikan protokol kesehatan. Pemberi layanan publik yang telah divaksin juga diingatkan tetap menjaga protokol kesehatan agar terhindar dari sebaran Covid-19.
Kepala Dinkes Sidoarjo Syaf Satriawarman mengatakan, sesuai rencana, daerahnya mendapat alokasi 14.000 vial untuk vaksinasi tahap kedua. Namun, vaksin yang tiba baru 3.420 vial pada 22 Februari lalu. Vaksin itu dapat digunakan untuk vaksinasi sebanyak 29.070 suntikan karena setiap vial bisa untuk 8-10 suntikan.
”Dengan demikian, vaksinasi tahap kedua pada termin pertama ini akan menyasar 14.186 orang karena setiap orang menerima dua kali suntikan. Mengingat jumlah vaksin terbatas, sasaran penerima harus ditetapkan berdasarkan skala prioritas,” kata Syaf Satriawarman.
Selain pegawai pemda, yang mendapat cukup perhatian adalah guru karena menjadi bagian dari persiapan pendidikan tatap muka.
Penetapan prioritas penerima vaksin dengan sasaran pelayan publik itu ditetapkan dalam rapat Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Sidoarjo. Selain pegawai pemda, yang mendapat cukup perhatian adalah guru karena menjadi bagian dari persiapan pendidikan tatap muka.
Vaksinasi terhadap guru atau tenaga pendidik ini didistribusikan di puskesmas setiap kecamatan. Alasannya, puskesmas mengetahui kondisi riil di wilayahnya. Selain itu mereka juga sudah mendata jumlah guru di setiap sekolah baik negeri maupun swasta.
Di Puskesmas Sidoarjo, misalnya, terdata sebanyak 415 guru pendidikan sekolah taman kanak-kanak yang tersebar di sembilan desa. Selain itu terdapat 857 guru sekolah dasar negeri dan swasta. Vaksinasi terhadap tenaga pendidik ini dilakukan di puskesmas, bukan di sekolah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sidoarjo Muhammad Asrofi mengatakan, pembelajaran tatap muka (PTM) dilaksanakan setelah program vaksinasi terhadap tenaga pengajar selesai. Pelaksanaan PTM secara optimal diperkirakan berlangsung pada Juni atau Juli mendatang.
”Sangat riskan apabila PTM digelar sebelum vaksinasi terhadap tenaga pendidik selesai. Potensi penularan Covid-19 masih tinggi,” ucap Asrofi.
Dia mengimbau semua sekolah di Sidoarjo agar tidak menggelar PTM sebelum kebijakan tersebut diterapkan oleh pemerintah. Terlebih lagi, saat ini masih diterapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro. Sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri, selama masa PPKM skala mikro pembelajaran dilakukan secara daring.
Berdasarkan data Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Sidoarjo, jumlah kumulatif kasus konfirmasi positif sampai dengan Rabu (24/2/2021) sebanyak 9.812 orang. Jumlah kasus konfirmasi tersebut terbanyak kedua di Jatim setelah Kota Surabaya. Adapun total kasus Covid-19 di Jatim sebanyak 127.593 orang.
Penambahan kasus baru di Sidoarjo berkisar 20-40 orang per hari. Meski demikian, angka kesembuhan di Sidoarjo cukup tinggi, yakni sebanyak 9.050 kasus dan kematian 590 kasus. Pengendalian sebaran penyakit dilakukan dengan mengerahkan beragam daya, seperti PPKM periode pertama pada awal Januari lalu hingga PPKM skala mikro.
Program vaksinasi juga diharapkan meningkatkan upaya memutus rantai sebaran Covid-19. Dengan terputusnya rantai sebaran tersebut, pandemi diharapkan berlalu agar produktivitas masyarakat kembali pulih.