Sriwijaya Air Jatuh, Bandara Supadio Aktifkan Emergency Operation Center
Pengelola Bandara Supadio, Pontianak, mengaktifkan Emergency Operation Center dan membuka posko crisis center seusai pesawat komersial Sriwijaya Air SJ 182 dinyatakan hilang kontak. Keluarga mulai berdatangan ke bandara.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Pihak pengelola Bandar Udara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, mengaktifkan Emergency Operation Center dan crisis center di bandara itu. Pengaktifan layanan tersebut terkait dengan jatuhnya pesawat komersial SJ 182 rute Jakarta-Pontianak pada Sabtu (9/1/2021).
Pesawat komersial Sriwijaya Air dengan rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak. Kontak terakhir pesawat dengan nomor penerbangan SJ 182 itu terjadi pukul 14.40 WIB.
Nuril Huda, Pelaksana Tugas Executive General Manager Bandara Supadio, Pontianak, mengatakan, pihaknya telah menyiapkan Emergency Operation Center dan ruang crisis center bagi keluarga korban hilangnya pesawat SJ 187. Layanan ini berada di gedung serbaguna Candra Dista Wiradi atau di luar gedung terminal keberangkatan dan kedatangan.
Kesiapan itu juga dibantu TNI AU Lanud Supadio, kepolisian, Basarnas, dan Airnav. ”Ruangan crisis center berada di luar terminal agar layanan terfokus dan tak terganggu aktivitas keberangkatan dan kedatangan penumpang,” kata Nuril Huda.
Kepala Basarnas Pontianak Yopi menuturkan, pihaknya mendapatkan informasi SJ 182 kehilangan kontak pada pukul 15.53. Mereka pun langsung berkoordinasi dengan Airnav dan bandara serta pihak maskapai untuk mendapatkan informasi lebih jauh. Mereka juga berkoordinasi dengan bandara sekitar, tetapi belum menerima informasi apa pun. Mengenai beredarnya foto serpihan pesawat, Basarnas belum bisa memastikan.
Ruangan berada di luar terminal agar layanan terfokus dan tak terganggu aktivitas keberangkatan dan kedatangan penumpang. (Nuril Huda)
Hingga pukul 19.00 suasana di bandara masih lengang. Namun, beberapa tamu tampak mulai berdatangan. Mereka sebagian adalah keluarga yang anggota keluarganya diduga ikut dalam penerbangan SJ 187. Pada tamu ini diarahkan ke posko crisis center.