Menunggu Keluarganya Mendarat, Yamanzai Justru Dapat Kabar Pesawat Hilang
Yamanzai tak menyangka liburan istri dan ketiga anaknya ke Jakarta akan berujung kegelisahan. Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang sedianya mendarat pukul 16.00 di Bandara Supadio, Pontianak, itu tak juga datang.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Keluarga penumpang pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ-182 mulai berdatangan di crisis center di Bandara Supadio, Pontianak. Mereka harap-harap cemas menunggu kabar terakhir. Banyak di antaranya yang menanti kabar ponakan, adik, bahkan anak dan istri mereka.
Yamanzai adalah salah satunya. Pria asal Pontianak ini menanti kabar baik tentang istri dan tiga anak kandungnya yang menumpang pesawat Sriwijaya bernomor penerbangan SJ-182. Ia datang ke Bandara Supadio dengan baju seadanya. Ia hanya memakai kaus, berbalut jaket dan celana pendek sambil menenteng tas punggung dan kresek warna oranye berisi keperluan seadanya.
Dengan tergesa-gesa, ia mendatangi bandara untuk mencari informasi. Kepada wartawan, Yamanzai bercerita bahwa istri dan tiga anaknya berada di pesawat yang dikabarkan hilang.
”Saat dikabarkan pesawat hilang, saya tak menyangka. Istri saya masih telepon, kalau tidak salah sekitar pukul 13.35. Dia bilang jadwal keberangkatan agak terlambat. Ia telepon dari dalam pesawat sebelum pesawat lepas landas,” cerita Yamanzai.
Yamanzai saat itu tak merasa khawatir karena sang istri masih mengabari keberangkatannya. Ia pun menunggu selama satu jam. Namun, sejam lewat, ia tak kunjung mendapatkan kabar dari istri. Ia masih berpikir pesawat terlambat berangkat sehingga kedatangannya molor.
Istri saya masih telepon, kalau tidak salah sekitar pukul 13.35. Dia bilang jadwal keberangkatan agak terlambat. Ia telepon dari dalam pesawat sebelum pesawat lepas landas. (Yamanzai)
Kekhawatirannya mulai timbul setelah pukul 17.00 tak ada kabar sama sekali dari keluarganya. Yamanzai menelepon balik ke nomor istri, tetapi telepon genggam istrinya mati. Kekhawatirannya bertambah setelah ia mendapatkan kabar adanya pesawat hilang.
Seusai mendapatkan informasi bahwa pesawat yang hilang adalah pesawat yang ditumpangi istri dan ketiga anaknya, tanpa berpikir panjang ia pun langsung bergegas berangkat ke Bandara Supadio.
Wajah-wajah cemas dan sedih juga tergambar jelas pada tamu-tamu yang datang di ruang crisis center. Sebagian dari mereka memilih duduk dan diam di ruang crisis center. Suasana di dalam ruangan itu begitu suram.
Basarnas Pontianak mendapatkan informasi pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak kehilangan kontak pukul 15.53. Basarnas Pusat telah mengerahkan kapal dari Jakarta dan Pangkal Pinang untuk melacak keberadaan pesawat yang diduga jatuh di perairan Jakarta.
General Manager Airnav Pontianak Wasyudi dalam jumpa pers di Bandara Supadio mengatakan pesawat itu berangkat dari Jakarta pukul 14.36. Pesawat itu belum sempat berkontak dengan Airnav Jakarta. Lalu sekitar pukul 15.53, pesawat hilang kontak. Pesawat itu seharusnya mendarat di Bandara Supadio, Pontianak, pukul 16.00.
Hingga pukul 20.40, gelombang kedatangan keluarga penumpang Sriwijaya Air SJ-182 masih terlihat. Mereka harap-harap cemas menanti kabar dari keluarga tercinta.