Penyimpanan Ampul Vaksin di Sejumlah Daerah Tak Jadi Soal
Distribusi vaksin di daerah-daerah masih menunggu izin darurat dari Badan POM dan sertifikat halal MUI. Fasilitas dan tenaga penyuntik vaksin di puskesmas telah disiapkan.
JAKARTA, KOMPAS — Penyimpanan vaksin di banyak daerah di luar wilayah provinsi dinilai tidak bermasalah. Kesiapan lemari pendingin dan tenaga penyuntik vaksin dipastikan siap di puskesmas-puskesmas, baik di Jawa maupun luar Jawa.
Vaksinasi Covid-19 kepada 181,5 juta warga Indonesia, menurut rencana, dimulai pekan depan setelah izin penggunaan darurat dikeluarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Vaksinasi perdana dilakukan pada 13 Januari 2021.
Presiden Joko Widodo, di halaman Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/1/2021), menegaskan, dirinya menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19. ”Saya ingin menunjukkan vaksinnya aman karena sudah melalui uji klinis, tidak hanya sekali dua kali. Sudah diuji. Nanti akan keluar izin penggunaan darurat dari BPOM,” tutur Presiden Joko Widodo.
Baca juga: MUI Tuntaskan Audit Lapangan Vaksin Sinovac
Prioritas pertama vaksinasi adalah para dokter dan perawat. Sebanyak 1,3 juta tenaga kesehatan dapat giliran pertama vaksinasi, sedangkan 17,4 juta petugas publik mendapat giliran berikutnya.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin berharap fatwa halal MUI terbit sebelum 13 Januari 2021. Saat ini, MUI tinggal menunggu sidang fatwa digelar terkait vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan asal China, Sinovac.
Baca juga: Meski Vaksin Covid-19 Sudah Diedarkan ke Daerah, Penyuntikan Tunggu Badan POM
Sejauh ini, ditargetkan setidaknya 70 persen warga negara Indonesia divaksinasi untuk mengendalikan penularan Covid-19. Secara umum, vaksinasi akan diberlakukan kepada 181,5 juta orang di Tanah Air.
Senin lalu, dalam siaran pers juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Badan POM, Lucia Rizka Andalusia, disebutkan, BPOM telah mengevaluasi data uji preklinis, data uji klinis tahap satu dan dua untuk menilai keamanan dan respons imun penggunaan vaksin, serta data uji klinis fase ketiga yang dipantau dalam periode satu bulan pasca-pemberian dosis kedua.
Terkait vaksinasi, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat masih menunggu informasi dan arahan pemerintah pusat untuk proses distribusi 36.920 dosis vaksin ke 19 kabupaten/kota. Kepala Dinkes Sumbar Arry Yuswandi mengatakan, vaksin Covid-19 yang tiba Selasa lalu telah disimpan di ruang pendingin Dinkes Sumbar.
Vaksin Covid-19 mensyaratkan penyimpanan pada suhu 2-8 derajat celsius untuk menjaga agar tidak rusak. ”Vaksinasi/imunisasi bukan hal baru karena setiap bulan rutin di kabupaten/kota dan puskesmas. Perangkat-perangkatnya sudah ada,” ujar Arry.
Yang tidak kalah penting, kata dia, Sumbar masih menunggu kepastian jaminan kehalalan vaksin dari MUI.
Baca juga: Distribusi Vaksin Covid-19 ke Daerah di Sumbar Tunggu Arahan Pemerintah Pusat
Di Jawa Barat, 27 kabupaten/kota diminta menyiapkan sejumlah fasilitas vaksinasi. Dari sekitar 1.100 lokasi vaksinasi, Gubernur Jabar Ridwan Kamil berharap tempat penyuntikan vaksin ditambah dua kali lipat sehingga waktu vaksinasi dapat dipersingkat.
Provinsi Jabar telah menerima 30.000 dosis vaksin. Sebanyak 60.000 dosis vaksin dikirim menyusul. Vaksin-vaksin itu belum didistribusikan, masih menunggu izin BPOM.
Senin lalu, 62.560 dosis vaksin tiba di gudang Dinkes Jawa Tengah di Kota Semarang. Total akan dikirim 355.000 dosis vaksin. Nantinya, semua akan didistribusikan ke 35 kabupaten/kota.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan akan melakukan sosialisasi, mengantisipasi penolakan vaksin. Ganjar siap menjadi yang pertama divaksin di Jateng. Itu diharapkan menjadi contoh pada masyarakat sehingga mereka semakin yakin.
Data laman corona.jatengprov.go.id yang dimutakhirkan Rabu pukul 12.00, terdapat 99.136 kasus positif kumulatif dengan 10.228 orang dirawat, 82.772 orang sembuh, dan 6.136 orang meninggal. Ada penambahan 5.410 kasus positif sejak 1 Januari 2021.
Kesiapan puskesmas
Di Jawa Timur, sejumlah pemerintah kabupaten bersiap menerima penyaluran vaksin Covid-19. Saat ini, 77.760 dosis vaksin telah tiba dan disimpan di gudang obat Dinkes Jatim.
Kepala Dinkes Jatim Herlin Ferliana mengatakan, pihaknya masih berkoordinasi dengan kabupaten/kota untuk pendistribusian vaksin. Jatah untuk setiap daerah belum diumumkan.
Baca juga: Tes Antigen, 275 Calon Penumpang di Bandara Juanda Terkonfirmasi Positif
Yang penting dilakukan saat ini adalah memastikan kesiapan daerah dalam menyimpan dan menyuntikkan vaksin. ”Penyimpanan (vaksin) Sinovac pada suhu 2-8 derajat celsius. Semua sarana fasilitas kesehatan mempunyainya,” kata Bupati Magetan Suprawoto.
Di Magetan yang memiliki 22 puskesmas, disiapkan dua tim vaksinasi di setiap puskesmas. Satu tim ada lima orang. Demikian pula di Kabupaten Trenggalek.
Sementara itu, Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Dedi Supriatna mengatakan, gudang farmasi disiapkan untuk menyimpan awal vaksin Covid-19. ”Di sana, ada sembilan lemari pendingin dengan kapasitas sekitar 9.000 ampul,” katanya.
Sasaran vaksinasi tahap awal terbatas untuk 8.009 tenaga kesehatan. Dedi mengklaim, setiap puskesmas punya rantai dingin penyimpan vaksin. Di Puskesmas Talun, misalnya, terdapat lemari dengan kapasitas hingga 400 ampul vaksin.
Baca juga: Pemkab Cirebon Jamin Distribusi Vaksin Covid-19 Aman
Setiap hari, petugas mengecek suhu dalam lemari pendingin itu agar vaksin tidak rusak. Saat vaksinasi, puskesmas memiliki boks pembawa vaksin kapasitas 15 ampul.
Kesiapan juga ditegaskan Dinkes Padang Pariaman, Dinkes Limapuluh Kota, dan Dinkes Solok Selatan di Sumatera Barat. Mereka siap menampung vaksin Covid-19 dan melakukan vaksinasi.
Kepala Dinkes Padang Pariaman Yutriadi Rivai mengatakan, belum ada kendala dalam menampung vaksin jika sudah didistribusikan ke daerah. Dari 25 puskesmas di Padang Pariaman, 24 puskesmas bisa melayani vaksinasi ditambah sejumlah klinik dan rumah sakit.
Di Solok Selatan, 10 puskesmas bisa melayani vaksinasi tahap I. ”Selain puskesmas, 2 rumah sakit dan 7 faskes swasta juga bisa melayani vaksinasi,” kata Kepala Dinkes Solok Selatan Novirman.
Baca juga: Jadi Zona Merah Covid-19, Padang Tingkatkan Pengawasan
Di Karawang, Jabar, juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Karawang, Fitra Hergyana, mengatakan, pemberian vaksin tahap pertama akan diprioritaskan bagi 9.240 tenaga kesehatan di Karawang. Pemberian vaksin akan dilakukan pertengahan Januari 2021.
”Vaksinasi bisa dilakukan di puskesmas dan beberapa rumah sakit,” ucap Fitra.
Kesiapan juga sudah dilakukan di Sidoarjo, Jawa Timur. Kepala Dinkes Sidoarjo Syaf Satriawarman mengatakan, ada 26 puskesmas di wilayahnya. Selain itu, terdapat 27 rumah sakit swasta dan RSUD Sidoarjo.
”Kami telah melakukan pemetaan. Hasilnya, terdapat 52 titik sebaran vaksin untuk program vaksinasi tahap pertama,” ujar Syaf. Dari 52 titik distribusi vaksin, 26 di antaranya merupakan puskesmas.
Baca juga: Sidoarjo Siapkan 52 Titik Distribusi Vaksin Covid-19
Wakil Ketua Satgas Covid-19 Sidoarjo yang juga Kepala Polresta Sidoarjo Komisaris Besar Sumardji mengatakan, meski vaksin siap diberikan, masyarakat diminta tetap waspada. Caranya, tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat karena itulah cara paling efektif mencegah penularan Covid-19.
Seruan serupa dari Purwokerto, Jateng. ”Bukan berarti dengan divaksin kita lepas semuanya. Jangan sampai nanti setelah vaksin lalu tidak bermasker. Itu harus tetap dilakukan sampai ada evaluasi dari pemerintah pusat,” tutur Kepala Dinkes Kabupaten Banyumas Sadiyanto.
(INA/TAM/IKI/JOL/BRO//ETA/DIT/MEL/NIK/DKA/AIN)