logo Kompas.id
NusantaraSeperti Pelampung Air, Perajin...
Iklan

Seperti Pelampung Air, Perajin Tempe di Banyumas Tidak Punya Banyak Pilihan

Perajin tempe di Desa Pliken, Kecamatan Kembaran, Banyumas, Jawa Tengah, menaikkan harga tempe dan tempe mendoan akibat naiknya harga kedelai. Pilihan itu berdampak pada penurunan keuntungan.

Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/nhE74xLU_zpbFAba12zFD_aRwzQ=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F72c15ddf-1972-4b0a-86b4-48942a836d67_jpg.jpg
KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO

Neni (38) membuat tempe mendoan di Desa Pliken, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (5/1/2021).

PURWOKERTO, KOMPAS — Perajin tempe dan tempe mendoan di Desa Pliken, Banyumas, Jawa Tengah, tetap menaikkan harga jual meski tahu hal itu bakal menurunkan keuntungan hingga 50 persen. Mereka terpaksa membeli kedelai dengan harga tinggi apabila ingin tetap berproduksi.

Pliken adalah sentra tempe di Banyumas. Setiap hari, ratusan perajin membutuhkan 10-13 ton kedelai. Meski menjadi salah satu ikon usaha mikro, kecil, menengah Banyumas, perajinnya tetap terdampak kenaikan harga kedelai. Apabila sebelumnya harga kedelai Rp 7.500 per kilogram, perajin kini harus membelinya Rp 9.300 per kg.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000