Satgas Covid-19 Papua melarang perayaan Tahun Baru di 28 kabupaten dan 1 kota. Instruksi ini untuk mencegah bertambahnya kasus Covid-19 di Papua.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Suasana pesta kembang api di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa (1/1/2013).
JAYAPURA, KOMPAS — Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Covid-19 Papua melarang perayaan Tahun Baru 2021 di 28 kabupaten dan 1 kota. Upaya ini untuk menekan penambahan kasus baru Covid-19 dan angka kematian akibat virus tersebut.
Ketua Harian Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Covid-19 Papua Welliam Manderi saat ditemui di Jayapura, Rabu (30/12/2020), mengatakan, larangan ini dilandasi masih tingginya kasus Covid-19 di Papua. Bahkan, kasus terus bertambah mencapai rata-rata 50 kasus per hari dan angka kematian terus meningkat.
Hingga Selasa (29/12/2020), jumlah kematian akibat Covid-19 di Papua mencapai 238 orang. Sementara itu, 1.207 orang dirawat dan 11.935 orang lainnya sembuh. Adapun positivity rate Covid-19 di Papua mencapai 13,81 persen. Angka tersebut jauh di atas ambang batas yang ditetapkan WHO, yakni 5 persen.
”Kami berharap pemda di 28 kabupaten dan 1 kota di Papua bisa menindaklanjuti instruksi ini. Tidak adanya perayaan Tahun Baru mencegah peningkatan jumlah kasus Covid-19,” kata Welliam.
KOMPAS/FABIO MARIA LOPES COSTA
Welliam Manderi
Ia menuturkan, Pemprov Papua juga meminta warga yang akan memasuki wilayah Papua wajib bebas Covid-19 dengan tes antigen dan pemeriksaan sampel usap atau swab. Pemeriksaan dengan tes antigen bagi warga dengan KTP domisili Papua, sedangkan bagi warga non-KTP Papua wajib tes swab.
”Tes antigen dan tes swab lebih efektif untuk mendeteksi Covid-19 dibandingkan dengan rapid test. Cara ini juga untuk mencegah masuknya varian baru virus Covid-19 ke Papua,” tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan Papua Robby Kayame mengimbau masyarakat dengan KTP domisili Papua menggunakan tes antigen saat arus balik nanti. Hal ini mengingat angka positivity rate Covid-19 di Papua masih tinggi hingga saat ini.
”Hanya dengan protokol kesehatan yang disiplin dan pemeriksaan Covid-19 yang berkualitas dapat menekan tingginya angka positivity rate Covid-19 di Papua,” kata Robby.
Sementara itu, Yunus Wonda selalu Ketua Harian Pengurus Besar Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua menegaskan, pihaknya tidak melaksanakan Festival Cahaya Papua di Jayapura pada Kamis (31/12/2020) secara langsung. Akan tetapi, kegiatan promosi PON Papua ini akan ditampilkan secara virtual.
Ia menuturkan, kegiatan ini akan menjadi pertunjukan virtual pertama di Indonesia dengan set panggung serta berbagai pertunjukan seni dan budaya Papua di atas kapal landing craft tank berlatarkan keindahan alam Papua.
”Kami berharap masyarakat di Papua bisa menaati protokol kesehatan dengan menonton dan menikmati festival ini dari rumah saja. Pengambilan gambar untuk Festival Cahaya Papua telah dilakukan sejak beberapa hari lalu dari studio Jakarta dan Jayapura,” papar Yunus.