Sejumlah Lokasi Perayaan Tahun Baru di Jayapura Ditutup
Polisi melarang perayaan Tahun Baru 2021 di Kota Jayapura, Papua, demi menekan potensi penularan Covid-19 yang masih terus meninggi.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Aparat kepolisian melarang perayaan Tahun Baru di Kota Jayapura, Papua. Kepolisian Resor Kota Jayapura beserta pemerintah daerah akan menutup sejumlah area yang biasanya menjadi lokasi perayaan pergantian tahun di ibu kota provinsi tersebut.
Hal ini disampaikan Kepala Polresta Jayapura Ajun Komisaris Besar Gustav Urbinas saat ditemui di Kota Jayapura, Selasa (29/12/2020). Gustav mengatakan, larangan perayaan Tahun Baru di Kota Jayapura sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dan maklumat Kapolri Jenderal Idham Azis. Hal ini untuk mencegah kerumunan massa di tengah pandemi Covid-19.
”Kami tidak akan memberikan izin keramaian bagi pihak mana pun untuk menggelar kegiatan perayaan malam pergantian tahun. Sesuai maklumat Kapolri, regulasi ini tak hanya di Jayapura, tetapi di seluruh Papua,” kata Gustav.
Gustav menuturkan, pihaknya bersama Satgas Penanganan Covid-19 Kota Jayapura akan menutup sejumlah lokasi yang kemungkinan menjadi pusat perayaan Tahun Baru. Ini mencakup tempat wisata dan tempat publik yang menjadi ikon Kota Jayapura, seperti Pantai Dok II, Jembatan Youtefa, Pantai Hamadi, Taman Imbi, Tugu Pendidikan di Abepura, dan daerah Heram.
”Kami juga membatasi aktivitas tempat usaha hingga pukul 10.00 WIT. Kami akan memproses hukum warga yang tetap nekat menggelar perayaan Tahun Baru,” tutur Gustav.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari mengimbau agar masyarakat tidak menggelar perayaan Tahun Baru sebab Kota Jayapura masih berstatus zona merah. Masih terjadi penambahan kasus baru Covid-19 di Kota Jayapura setiap hari.
Kota Jayapura menempati urutan pertama dari 28 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Papua dengan jumlah kasus dan angka kematian tertinggi akibat Covid-19. Total kumulatif penderita kasus Covid-19 sebanyak 6.084 orang. Dari jumlah itu, 5.680 orang sembuh, 301 orang masih dirawat, dan 103 orang meninggal.
”Kami berharap warga sadar betapa pentingnya menghindari kegiatan perayaan Tahun Baru. Hal ini untuk mencegah penambahan kasus Covid-19 sehingga menyulitkan tenaga kesehatan,” ucap Sri.
Orgenes Meraudje, salah satu pengelola tempat wisata di Kota Jayapura, mengatakan, pihaknya akan tetap melaksanakan perayaan Tahun Baru, tetapi dengan protokol kesehatan yang ketat dan menyiapkan fasilitas cuci tangan.
”Para pengunjung wajib menggunakan masker. Kami akan menggelar acara api unggun dalam momen menyambut Tahun Baru. Jumlah pengunjung hanya 50 persen dari kapasitas tempat wisata kami,” tutur Orgenes.