Pemudik dan Wisatawan Picu Kecemasan Warga
Sebagian pelancong diketahui positif Covid-19 setelah diperiksa di lokasi wisata. Banyak pula wisatawan yang berkerumun dan tidak memakai masker.
YOGYAKARTA, KOMPAS — Libur Natal 2020 dimanfaatkan ribuan orang bepergian dan berpesiar ke luar kota. Sebagian pemudik dan wisatawan positif Covid-19 dan mengabaikan protokol kesehatan sehingga mencemaskan warga di daerah tujuan mudik dan wisata.
Baca juga: 84 Destinasi Wisata Tutup
PT Angkasa Pura II mencatat, 435.195 penumpang terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, 18-23 Desember 2020. Posko Angkutan Udara Kementerian Perhubungan, Sabtu (26/12/2020), mencatat 33,5 juta penumpang naik 405.222 penerbangan domestik pada 1 Januari-26 Desember 2020. Pada 2019, 74,9 juta pesawat naik 682.145 penerbangan domestik.
Di Pelabuhan Merak, Banten, 228.666 penumpang menyeberang dari Jawa ke Sumatera, Kamis (24/12/2020). PT Jasa Marga mencatat 356.010 kendaraan meninggalkan Ibu Kota selama masa libur Natal 2020. Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi I Jakarta Eva Chairunisa menyebut, 79.694 penumpang berangkat pada 18-26 Desember 2020. Dibandingkan 2019, jumlah penumpang dan kereta berkurang. Saat ini, 39 KA berangkat per hari dan keterisian maksimal 70 persen. Musim libur Natal 2019, setiap hari berangkat 83 KA dan penuh. ”Penurunan jumlah penumpang lebih dari 50 persen,” ujarnya di Jakarta, Sabtu.
Eva menyebut lima tujuan favorit penumpang dari Jakarta. ”Yogyakarta, Surabaya, Purwokerto, Semarang, dan Bandung,” ujarnya.
Cemas
Di Yogyakarta, kehadiran wisatawan mencemaskan warga. ”Libur panjang seperti ini justru membuat kian waswas. Wisatawan orang-orang dari luar kota. Saya khawatir dengan risiko penularan yang bakal meningkat jika dibiarkan,” kata Tiara Afriani (27), warga Yogyakarta. Tiara melihat kerumuman di Jalan Malioboro, Kamis malam. Kebanyakan tidak bermasker.
Baca juga: Kerumunan Tidak Terelakkan
Kepala Unit Pelaksana Teknis Kawasan Wisata Malioboro Ekwanto mengakui ada kerumunan di Malioboro. Petugas mencoba mengantisipasi risiko penularan. Malioboro dibagi jadi lima zona. Setiap zona maksimal diisi 500 orang. Jika jumlah berlebih, petugas akan menghalau wisatawan. Di setiap zona ada pengukur suhu dan pemindai orang yang tak bermasker. Namun, gerbang masih dalam perbaikan.
Di Taman Sari, pengunjung antre sampai 25 meter. Mereka ada yang bermasker tetapi juga banyak yang tak bermasker.
Di Candi Borobudur, Magelang, Jateng, malah ditemukan dua wisatawan positif Covid-19 setelah pemeriksaan tes cepat. Wisatawan asal Bekasi dan Bogor, Jabar, itu dilarang masuk Borobudur dan diminta meninggalkan Magelang. Pemerintah tidak memfasilitasi isolasi dan perawatan wisatawan yang positif Covid-19.
Baca juga: Wisatawan di Borobudur Positif Kala Pemeriksaan Antigen
Sebagian wisatawan di Borobudur mengaku tidak memeriksakan diri sebelum memulai perjalanan. Mereka terkejut saat diperiksa di Borobudur seperti pengakuan Nasuhat (38), wisatawan dari Jakarta. Selama perjalanan ke Magelang tidak ada pemeriksaan kesehatan.
Wisatawan dari Jakarta, Nia (42), malah mengaku tidak mau memeriksakan diri. ”Saya takut kalau hasilnya positif,” ujarnya. Padahal, Nia bertemu banyak orang dalam acara keluarga di Magelang. Setelah itu, ia dan kerabatnya ke Borobudur.
Tetap datang
Dari Palangkaraya, Kalimantan Tengah, dilaporkan, sebagian warga tetap mendatangi sejumlah tempat wisata yang ditutup pemerintah setempat. Pengunjung beralasan tidak ada ada penutupan. ”Kalau libur memang sering ke sini,” ungkap Rahmadi (23), warga Banjarmasin yang pesiar ke Dermaga Kereng Bangkirai, obyek wisata favorit di Palangkaraya.
Di Maluku dan Papua, warga cenderung lebih tertib. Pantai Hamidi dan Pantai Hecnuk, dua lokasi wisata di Jayapura, sepi pada Sabtu. Di Ambon, sebagian warga memilih rekreasi di kebun-kebun. Biasanya, warga Ambon pelesir ke pantai.
”Tahun ini kami menghindar dari pantai karena takut akan kerumunan. Jangan sampai di sana kami tertular Covid-19 dari pengunjung yang lain,” kata Abraham Mariwy, warga Ambon.
Baca juga: Natal di Sulut Meriah
Dari Denpasar, Bali, dilaporkan sebagian wisatawan memanfaatkan fasilitas pemeriksaan gratis di beberapa lokasi wisata. ”Program ini bagus dan tepat digelar di Kuta. Apalagi Bali sedang ramai wisatawan yang berlibur,” ujar Gilbert, pelancong yang antre mengikuti uji usap antigen.
Dari Bandung, Jawa Barat, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat Herman Muchtar mengatakan, okupansi hotel di Bandung dalam tiga hari terakhir sekitar 30 persen. Dia memprediksi angka itu tidak akan jauh berubah hingga libur Tahun Baru 2021.
Kondisi itu menurun drastis dibandingkan tahun lalu dengan okupansi di atas 75 persen. ”Tahun lalu masih banyak instansi pemerintah yang menggelar rapat di hotel pada akhir tahun. Saat ini kondisinya berubah,” ujarnya.
Penutupan
Dari Jawa Timur dilaporkan, wahana paralayang di Gunung Banyak, Batu, ditutup sejak 24 Desember 2020 sampai 7 Januari 2021. Pemerintah Kota Batu dan Pemerintah Kabupaten Malang mewajibkan setiap orang yang masuk-keluar kabupaten/kota itu menunjukkan hasil pemeriksaan dengan metode usap antigen.
Adapun Pemerintah Kota Surabaya mengaktifkan kembali program kampung tangguh untuk mencegah penularan Covid-19 saat masa liburan akhir tahun. Pelaksana tugas Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, mengatakan, bantuan dana hibah bagi kampung tangguh akan cair pekan depan. Pencairan ini diharapkan menjadi stimulan bagi warga untuk menjaga kampungnya dari penyebaran Covid-19 saat libur panjang Natal dan Tahun Baru.
Para ketua RW/RT diminta mendata warganya yang melakukan perjalanan ke luar Kota Surabaya. Untuk mendukung hal itu, Pemkot Surabaya menyiagakan puskesmas di 31 kecamatan untuk memfasilitasi tes usap bagi warga yang usai bepergian ke luar kota. ”Upaya ini penting agar setelah liburan jangan ada kluster baru,” ujarnya.
Adapun Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ditutup sampai 10 Januari 2021.
Editor : KRIS MADA