Indramayu Zona Merah, APD Petugas Pilkada Belum Lengkap
Enam hari menjelang pemungutan suara Pilkada 2020, KPU Indramayu belum menerima pistol pengukur suhu (”thermogun”) dan sarung tangan lateks. Padahal, alat itu dapat melindungi petugas dari penyebaran Covid-19.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
INDRAMAYU, KOMPAS — Lima hari menjelang pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, petugas belum menerima seluruh alat pelindung diri. Padahal, perlengkapan itu sangat diperlukan petugas dan calon pemilih untuk melindungi diri dari penyebaran Covid-19. Apalagi, Indramayu termasuk zona merah.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indramayu Ahmad Toni Fatoni mengatakan, seluruh logistik, termasuk 1.335.358 surat suara, telah disalurkan ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). ”Pengiriman ke 31 kecamatan berjalan lancar dengan pengawalan TNI dan Polri,” kata Toni, Kamis (3/12/2020).
Selain logistik pilkada, pihaknya juga memberikan alat pelindung diri (APD) kepada petugas di tempat pemungutan suara (TPS). APD yang dibeli dengan dana dari APBN itu, antara lain, berupa cairan antiseptik, tempat cuci tangan dan sabun, masker, pelindung wajah, serta baju hazmat.
”APD yang belum kami terima adalah thermogun (pistol pengukur suhu tubuh) dan sarung tangan lateks,” lanjutnya. Berdasarkan informasi yang ia terima, kedua APD tersebut akan dikirim ke Indramayu pada Minggu (6/12/2020) atau tiga hari sebelum pencoblosan.
”Kalau tanggal 6 Desember sampai ke Indramayu, kami masih sempat menyalurkannya ke petugas. Saat ini, kendala kami hanya APD itu,” ujarnya. Seluruh APD dan logsitik pilkada ditargetkan tiba di TPS sehari sebelum pemungutan suara.
Kelengkapan APD diharapkan dapat melindungi 31.804 petugas dan calon pemilih dari penyebaran Covid-19. Apalagi, Indramayu termasuk dalam zona merah dengan risiko penularan Covid-19 yang tinggi.
Hingga kini tercatat 849 kasus positif Covid-19 di daerah berpenduduk sekitar 1,7 juta jiwa itu. Sebanyak 49 orang di antaranya meninggal dan 518 orang lainnya masih menjalani isolasi.
Hasilnya, ada yang reaktif. Kami langsung tes swab (usap tenggorokan).
Juru bicara Satuan Tugas Covid-19 Indramayu, Deden Bonni Koswara, mengatakan, 31.804 petugas pemilihan dan 3.969 anggota pengawas TPS dari Bawaslu tengah menjalani tes cepat. Tes itu menjadi syarat sebagai panitia dan pengawas pilkada.
”Hasilnya, ada yang reaktif. Kami langsung tes swab (usap tenggorokan). Petugas puskesmas masih merekapitulasi jumlahnya,” katanya. Selain membantu untuk tes, pihaknya juga menyiapkan APD bagi petugas pengawas TPS. Semua puskesmas pun menyiapkan posko kesehatan saat pencoblosan.
Pihaknya bersama TNI dan Polri juga menggencarkan operasi yustisi terkait kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan. Hingga kemarin, 107 orang dijatuhi sanksi denda karena melanggar protokol kesehatan. Uang denda yang masuk ke kas daerah tercatat Rp 5.415.000.
Deden meminta masyarakat lebih waspada karena lonjakan kasus positif Covid-19 terus terjadi. ”Masyarakat harus menjalankan protokol kesehatan. Kami juga mempersiapkan pilkada dengan baik meskipun ini zona merah,” ujarnya.