Muncul Kluster Koperasi di Sleman, 21 Orang Positif Covid-19
Sebuah koperasi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi kluster penularan Covid-19. Sampai sekarang, ada 21 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari kluster tersebut.
Oleh
HARIS FIRDAUS/NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SLEMAN, KOMPAS — Kluster penularan penyakit Covid-19 muncul di sebuah koperasi simpan pinjam swasta di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ada 21 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
”Mereka tidak hanya karyawan koperasi, tetapi juga anggota keluarganya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo, saat dihubungi Kompas, Sabtu (1/8/2020) petang.
Joko menjelaskan, kluster penularan penyakit Covid-19 di koperasi itu bermula dari dua karyawan koperasi yang baru pulang dari luar kota. Keduanya diminta pengurus koperasi untuk menjalani tes usap mandiri.
Joko menambahkan, setelah dua karyawan itu positif, petugas kemudian menelusuri kontak. Orang-orang yang kontak erat dengan keduanya diminta menjalani tes swab. Hasilnya, 19 orang lainnya positif Covid-19.
”Kita tracing karyawan yang lain dan keluarganya, lalu ketemu kasus-kasus baru,” ujarnya.
Joko menyebut, dari 21 orang terkonfirmasi positif Covid-19, sebanyak 18 orang adalah karyawan koperasi. Sementara itu, tiga orang lainnya merupakan anggota keluarga dari salah satu karyawan.
Dari total 21 orang yang dinyatakan positif Covid-19, sebanyak 17 orang di antaranya terkonfirmasi positif pada Sabtu ini. Sementara itu, satu orang lainnya positif Covid-19 pada Kamis (30/7/2020) dan tiga orang lainnya terkonfirmasi positif pada Rabu (29/7/2020).
Joko memaparkan, berdasarkan penelusuran yang dilakukan Dinkes Sleman, penularan yang terjadi di koperasi tersebut sudah bisa disebut sebagai kluster tersendiri. Alasannya, kasus-kasus positif di koperasi tersebut saling berkaitan. Penetapan kluster itu juga mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) Nomor HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19. ”Sesuai KMK 413, sudah termasuk kluster,” ujar Joko.
Menurut Joko, saat ini, proses penelusuran kontak terhadap kluster koperasi itu sudah selesai dilakukan. Orang-orang yang melakukan kontak erat telah diidentifikasi dan diminta tes usap. Namun, hasilnya belum seluruhnya keluar.
Sebagian sampel itu masih diperiksa di laboratorium dengan metode reaksi rantai polimerase (PCR). Oleh karena itu, jumlah orang terkonfirmasi positif Covid-19 dari kluster koperasi di Sleman masih mungkin bertambah.
Tertinggi
Sementara itu, pada Sabtu ini, jumlah kasus baru Covid-19 di DIY kembali mencatatkan hasil tertinggi dengan 67 kasus dalam sehari. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan sebelumnya, 64 kasus, pada Jumat (31/7/2020).
”Hasil pemeriksaan laboratorium terkonfirmasi positif Covid-19 di DIY pada 1 Agustus 2020 sebanyak 67 kasus sehingga total kasus positif menjadi 741 kasus,” ujar juru bicara Pemerintah Provinsi DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih.
Berty menyebut, dari 67 kasus, sebanyak 40 kasus berasal dari Sleman. Sementara itu, ada 19 kasus yang berasal dari Bantul, 3 kasus dari Kota Yogyakarta, 2 kasus dari Kulon Progo, serta 3 kasus lain masih dalam penelusuran lebih lanjut.
Selain dari asal wilayah, kasus-kasus baru itu juga bisa dipetakan berdasarkan riwayatnya. Dari 67 pasien positif baru, sebanyak 17 orang merupakan karyawan fasilitas kesehatan. Berty menambahkan, sebagian besar berasal dari puskesmas di Bantul.
Sementara itu, sebanyak 12 orang lainnya merupakan hasil penelusuran kontak dari kasus positif sebelumnya, 1 orang memiliki riwayat perjalanan dari luar daerah, dan 17 orang terkait kluster koperasi di Sleman. Adapun, 20 orang lainnya belum diketahui riwayat kontak atau perjalanannya.
Berdasarkan data Pemprov DIY, dari 741 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di provinsi tersebut, sebanyak 410 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh dan 21 orang lainnya meninggal. Oleh karena itu, jumlah kasus positif yang masih aktif di DIY saat ini sebanyak 310 orang. Sementara itu, jumlah orang dengan status suspek di DIY sebanyak 10.126 orang.