Sigit Bayu Cahyanto adalah mahasiswa berprestasi dari Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Setidaknya sudah ada lima gelar duta di bidang pendidikan dan budaya yang dia dapatkan.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·4 menit baca
Keinginan besar untuk terus menggali potensi terpatri pada diri Sigit Bayu Cahyanto (20). Segala macam perlombaan, kegiatan, dan organisasi telah mahasiswa berprestasi ini ikuti. Tak berhenti di situ, pemuda ini juga telah mendapatkan berbagai gelar duta dari sejumlah kompetisi.
Sigit resmi menjadi mahasiswa D4 Teknologi Rekayasa Internet di Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, saat pandemi menerjang tahun 2020. Meskipun baru, dia sudah tahu kalau akan fokus pada kegiatan kepanitiaan dan organisasi pada dua semester awal. Ada sekitar delapan organisasi yang dia ikuti, salah satunya adalah Kamadiksi KIP-K UGM.
”Lalu masuk ke semester tiga, saya fokus pada lomba. Saya selalu mendaftar dan mengikuti lomba yang ada, tetapi tentu saja juga menyesuaikan dengan kemampuan dan timeline,” tutur Sigit melalui wawancara virtual dari Yogyakarta, Rabu (28/9/2022).
Tidak terhitung sudah berapa lomba yang Sigit ikuti. Pada 2021, dia menjadi juara favorit Duta Generasi Berencana (Genre) Sleman yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Tugasnya adalah menjadi agen perubahan yang memberi edukasi program keluarga berencana demi menciptakan generasi yang produktif.
Sigit pun terpilih sebagai Duta Inspirasi DI Yogyakarta 2021 dari Kementerian Pemuda dan Olahraga. Ia memilih untuk berbagi ilmu lewat jalur siniar atau podcast.
Tahun ini, setidaknya sudah tiga gelar duta lagi yang Sigit kantongi. Sigit menjadi Duta Penggerak Literasi 2022 oleh Balai Bahasa DI Yogyakarta dan menjadi Pemenang 3 Duta Budaya DI Yogyakarta 2022.
Yang terbaru, pemuda ini menjadi Mister Nusantara DI Yogyakarta 2022 yang digelar Beatrix Management berkolaborasi dengan Yayasan Arutala Bumi Nusantara. Sigit bertugas untuk memperkenalkan dan mempromosikan pariwisata dan ekowisata di Indonesia.
”Alasan utama saya mengikuti banyak kegiatan seperti ini adalah untuk belajar dan menambah relasi. Menjadi duta menghubungkan saya dengan teman-teman yang ada di seluruh provinsi. Saya juga bisa mengasah kemampuan komunikasi strategis, berbicara di depan umum, dan manajemen waktu,” kata Sigit.
Kesibukan Sigit tak berhenti di situ. Pada Agustus lalu, Sigit adalah satu dari dua mahasiswa Indonesia yang terpilih sebagai Delegasi Seeds For The Future 2022 di Bangkok, Thailand. Program yang diinisiasi Huawei ini bertujuan untuk mengembangkan bakat teknologi informasi komunikasi lokal. Sigit bergabung dengan mahasiswa terpilih lainnya dari 12 negara di Asia Pasifik.
Pemuda ini juga bekerja paruh waktu di Innovative Academy Hub UGM di bidang manajemen data dan asisten dosen di bidang pemrograman komputer. Saat ini, ada dua proyek yang Sigit ikuti, yakni penelitian bersama Pertamina untuk kajian BBM tepat sasaran dan bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengembangan aplikasi pemberdayaan di bidang lingkungan serta ekonomi kreatif.
”Ini kesibukan saya sekarang ini. Jadi, saya harus bisa bagi waktu antara kuliah, kegiatan sukarela, paruh waktu, brand ambassador, dan asisten dosen,” ujar pemuda yang juga sering menjadi pembicara di berbagai seminar ini.
Mencari beasiswa
Sigit adalah sosok yang berjuang melawan keterbatasan. Agar bisa menempuh pendidikan, banyak yang ia perjuangkan, termasuk dalam mencari beasiswa.
Berasal dari Klaten, Jawa Tengah, Sigit dari kecil lebih banyak dirawat oleh kakek dan neneknya karena ibunya merantau ke Riau. Kakek dan neneknya merupakan buruh tani. Sejak SMP, pemuda ini rajin mencari beasiswa untuk membantu meringankan pengeluaran keluarga. Kebiasaan ini berlanjut hingga dia masuk ke SMK Negeri 1 Ngawen.
”Pas kuliah ibu tanya kerja atau lanjut di mana. Wah, itu tanda-tanda enggak bisa kuliah. Jadi, saya coba daftar beasiswa ke 22 beasiswa di perguruan tinggi negeri dan swasta. Lebih banyak gagalnya,” kata Sigit.
Perjuangannya berlanjut. Sigit akhirnya lolos ke Universitas Gadjah Mada lewat jalur Penelusuran Bibit Unggul Tidak Mampu (PBUTM) sehingga dia mendapatkan beasiswa Bidikmisi atau Beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K). Selain itu, Sigit sekarang merupakan penerima beasiswa dari empat instansi lainnya.
Sigit memperoleh beasiswa Rumah Zakat, Infaq, dan Shodaqoh UGM atau Rumah ZIS yang memberinya tempat tinggal. Untuk uang saku, pemuda ini mendapatkannya dari Indonesia Millennial Connect (Imconnectid) dan Yayasan Solidaritas Bina Insan Kamil (Yasbil). Ia pun mendapatkan beasiswa Islamic Sociopreneur Development Program (ISDP) untuk laptop kuliah.
”Alhamdulilah, ketika kuliah, tidak ada biaya yang saya keluarkan. Saya sadar telah diberi kesempatan jadi saya ingin memanfaatkan fasilitas yang sudah saya peroleh untuk berkembang lebih baik dan menggali potensi diri,” tutur pemuda yang sudah menjadi pembawa acara di lebih dari 100 acara ini.
Meskipun sibuk dengan segala kegiatan dan kewajibannya, Sigit tak pernah melupakan kakek dan neneknya. Hampir setiap pekan, dia pulang untuk menjenguk dan membantu berbelanja mingguan di Desa Kedungampel, Cawas, Klaten.
Salut untuk perjuangan luar biasa Sigit. Selamat berkarya.
Sigit Bayu Cahyanto
Lahir: Klaten, Jawa Tengah, 11 Mei 2002
Pendidikan: Mahasiswa Program Studi Sarjana Terapan (D4) Teknologi Rekayasa Internet Departemen Teknik Elektro dan Informatika, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta (2020-sekarang)
Prestasi, antara lain:
Pemenang Pertama Lomba Cerdas Cermat (LCC) PKN 4 Pilar MPR RI Competition (2018)
Pemenang Pertama Dazzle Young Entrepreneurs Competition (2019)
Pemenang Kedua Best Presentation Jawara Guru (2020)
Brand Ambassador of Kader Anti Napza UGM (2020)
Finalis Duta Jelajah Budaya oleh Indonesia Millenial of Change (2021)
Juara Pertama Huawei ICT Competition tingkat Nasional (2021)
Delegasi Huawei Seeds For The Future 2022 di Bangkok, Thailand (2022).