PT Transjakarta Tingkatkan Aspek Keselamatan pada Akhir Tahun
Menjelang akhir tahun, PT Transjakarta dengan PT Goodyear Indonesia meningkatkan layanan dan kualitas pengelolaan ban.
Oleh
ATIEK ISHLAHIYAH AL HAMASY
·3 menit baca
Petugas Transjakarta tengah berjaga di pintu akses masuk-keluar moda transportasi tersebut, Kamis (30/11/2023).
JAKARTA, KOMPAS — Menjelang pergantian tahun, PT Transportasi Jakarta bekerja sama dengan PT Goodyear Indonesia untuk meningkatkan pengelolaan manajemen ban demi mengedepankan aspek keamanan, kenyamanan, dan keberlanjutan. Selain itu, PT Transjakarta juga akan menambah 26 unit bus listrik untuk melengkapi unit sebanyak 100 bus pada akhir Desember 2023.
PT Transjakarta bersama Goodyear menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) untuk pengkajian penerapan manajemen ban, pelatihan bagi pramudi, dan pengelola manajemen ban di depo pada Selasa (19/12/2023) sore di Halte Tosari, Jakarta Pusat.
Direktur Utama PT Transjakarta Welfizon Yuza mengatakan, nota kesepahaman ini merupakan awal dari kerja sama antara Goodyear dan Transjakarta dalam mengutamakan keselamatan dan kenyamanan pengguna Transjakarta melalui program pemeliharaan ban.
Pada saat ini, terdapat 4.504 unit bus Transjakarta yang telah melayani lebih dari satu 1.1 juta pelanggan setiap harinya. Menurut Yuza, jarak tempuh harian yang tinggi tentu mengurangi umur pakai ban dengan cepat. Untuk itu, diperlukan sistem perawatan dan diagnostik yang menyeluruh pada ban agar dapat mendukung efisiensi dan kualitas pelayanan transportasi.
Lebih lanjut, Goodyear akan memberikan pelatihan dan pengelolaan manajemen ban Transjakarta. Yuza menyampaikan, tidak boleh ada bus yang tidak beroperasi karena ban habis atau mogok akibat ban rusak. Ia juga berharap tidak ada kecelakaan karena faktor ban.
”Sangat penting untuk Transjakarta memastikan bahwa setiap unit ban yang berputar harus memenuhi syarat keselamatan dan kenyamanan. Sebab, hal itu akan sangat memengaruhi ketepatan waktu dan efisiensi kami dalam melayani kebutuhan transportasi masyarakat dan mengembangkan layanan,” katanya.
Yuza berharap, aspek keselamatan dapat terpenuhi melalui kerja sama ini. Di sisi lain, dia berencana untuk menggodok pola kerja sama dalam memasok ban Goodyear untuk transportasi publik lain di Jakarta. Hal ini juga menjadi langkah untuk menekan penggunaan alokasi subsidi untuk biaya operasional transportasi umum.
Presiden Direktur PT Goodyear Indonesia Iman Santoso menambahkan, biaya perawatan ban menyerap kurang lebih 30 persen dari total biaya pemeliharaan kendaraan. Untuk itu, kemampuan menatalaksana ban tentu saja akan memberi keuntungan maksimal bagi manajemen untuk mengembangkan kualitas operasional armada.
”Kerja sama dalam bus kota ini hal baru bagi kita, karena penggunaan ban untuk bus antarprovinsi dengan kota itu berbeda,” tutur Iman.
Menurut pemerhati masalah transportasi dan hukum, Budiyanto, untuk memastikan keselamatan penumpang, setiap bus yang beroperasi harus dipastikan laik jalan. Semua organ atau komponen kendaraan harus dapat dipastikan berjalan secara normal untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
”Pengemudi juga berperan dalam melakukan kesiapan kendaraan, seperti mengecek kondisi rem, ban, lampu, mesin, dan sebagainya,” katanya.
Budiyanto melanjutkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait sistem manajemen keselamatan dari perusahaan, seperti aspek pengawasan kendaraan, perawatan kendaraan, serta merawat SDM atau pengemudi dengan baik. Pelatihan dan pengarahan pengemudi juga merupakan sesuatu yang harus dilakukan oleh perusahaan agar para pengemudi selalu mengemudikan kendaraan dengan aman dan nyaman.
Penambahan bus
Selain itu, Yuza menyampaikan, PT Transjakarta juga akan menambah 26 unit bus listrik untuk melengkapi 100 unit bus sebelum akhir 2023. Adapun saat ini sudah ada 74 unit bus listrik yang beroperasi.
”Sebanyak 26 unit ini sudah siap. Kami tinggal menunggu waktu peluncurannya pada Jumat (22/12/2023),” kata Yuza.
Penambahan bus listrik ini sejalan dengan komitmen Transjakarta dalam mengatasi kemacetan serta menyambut era elektrifikasi transportasi publik masa depan. Selain itu, juga untuk mengurangi emisi dan polusi di Ibu Kota.
Adapun sejumlah armada bus listrik terbaru yang akan ditambahkan berasal dari operator eksisting Bianglala Metropolitan (BMP). Hal ini sejalan dengan upaya Transjakarta untuk terus berkolaborasi dengan pihak terkait untuk mendukung penggunaan teknologi ramah lingkungan.
”Dengan adanya penambahan ini diharapkan Transjakarta dapat semakin menjadi pilihan utama masyarakat Jakarta dalam rangka merayakan Tahun Baru 2024,” lanjutnya.