Momen Kemerdekaan dan Harapan Merdeka dari Polusi Udara
Kemerdekaan Indonesia memasuki usia ke-78. Sejumlah harapan disuarakan warga, salah satunya merdeka dari belenggu polusi udara.
Oleh
NASRUN KATINGKA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS —Semarak peringatan Hari Ulang Tahun Ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia disambut suka cita masyarakat, tak terkecuali di Jakarta. Beragam ekspresi ditunjukkan masyarakat menyambut hari penting ini sekaligus memupuk harapan untuk merdeka dari polusi udara.
Kamis (17/8/2023) , sekitar pukul 06.00, sebagian masyarakat Jabodetabek beraktivitas di kawasan Bundaran Hotel Indonesia sembari menunggu momen upacara HUT RI di Istana Merdeka.
Agung Prawira (32) bersama sejumlah rekan kantornya bersepeda di kawasan Bundaran HI menuju kawasan Monumen Nasional, di bawah langit Jakarta yang tidak sehat. Mengenakan atribut dominan merah dan putih, ada pesan dan harapan yang dibawa Agung. Pada momen kemerdekaan ini, ada harapan menuju merdeka dari polusi yang tengah terjadi di Ibu Kota dan sekitarnya.
”Hari libur bertepatan dengan momen perayaan kemerdekaan negara, bersepeda sekaligus mengajak yang lain menggunakan moda transportasi yang lebih lestari. Kita sudah terlalu lelah bergelut dengan masalah (polusi) ini,” kata Agung.
Dalam beberapa pekan terakhir hingga pada puncak perayaan momen kemerdekaan ini, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada pada level di atas 150 atau kategori tidak sehat. Berdasarkan situs IQAir pada Kamis pukul 08.00, indeks kualitas udara di Jakarta berada pada angka 155.
Bagi Agung, momen peringatan kebebasan negeri dari belenggu penjajahan harus berarti merdeka secara luas, termasuk merdeka dari ancaman polusi udara.
Hari libur bertepatan dengan momen perayaan kemerdekaan negara, bersepeda sekaligus mengajak yang lain menggunakan moda transportasi yang lebih lestari. Kita sudah terlalu lelah bergelut dengan masalah (polusi) ini.(Agung Prawira)
Warga lainnya, Kardi (73), tak ketinggalan memamerkan aktivitas bersepeda untuk memeriahkan momen spesial negeri yang telah ditinggalinya lebih dari tujuh dekade tersebut. Kardi mengenakan kostum seperti prajurit kemerdekaan Indonesia di masa lalu. Di balik itu, ada harapan hidup dan negerinya semakin sejahtera.
”Di momen kemerdekaan ini, kita bersama-sama saja mengharapkan semua permasalahan di dalam negeri cepat berlalu,” pesannya.
Selain bersepeda, banyak warga meluangkan waktu dengan bermain sepatu roda. Riani Budiman (23) bersama rekannya tetap tampak riang kendati dengan udara yang tidak sehat. Dengan kondisi udara yang memburuk tersebut, ada optimisme masalah ini segera teratasi.
Optimisme ini tidak lepas dari pandangan dia pada keseriusan pemerintah melalui sejumlah pertemuan yang diinisiasi Presiden Joko Widodo. Kendati persoalan yang harus dibenahi kompleks, solusi-solusi yang ditawarkan seharusnya bisa diimplementasikan.
Ungkapan optimistis juga ditunjukkan Asmira (27) yang tengah berlari santai di kawasan Bundaran HI. Asmira yakin masalah polusi udara bisa segera diatasi.
”Pemerintah sudah bertemu dan menawarkan sejumlah solusi. Saya yakin dengan semangat kemerdekaan ini solusi tersebut bisa diimplementasi dan bisa mengatasi masalah yang tengah terjadi,” ucapnya.
Pada momen kemerdekaan ini masalah polusi udara memang menjadi masalah yang tengah disorot banyak kalangan. Pemerintah pun telah melakukan pertemuan membahas pengendaliannya.
Presiden Jokowi dan jajarannya merumuskan sejumlah solusi untuk polusi di Jabodetabek, seperti uji emisi, penerapan campuran kerja dari rumah dan dari kantor, penggunaan kendaraan umum, pengawasan industri dan pembangkit listrik, sampai mitigasi perubahan iklim.