Orang-orang dengan tingkat pendidikan lebih tinggi cenderung kurang mengembangkan prasangka terhadap perbedaan identitas ketimbang mereka yang berpendidikan lebih rendah.

Sejarah bangsa Indonesia sejak dahulu didasarkan pada kesadaran kebinekaan dan keberagaman. Hal itu terlihat dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia yang tak bisa dilihat dari golongan tertentu saja, tetapi juga semua.

Beragam mural bertema kemerdekaan dan semangat melawan pandemi dibuat seniman di beberapa sudut kota.

Mimpi generasi muda Indonesia bukanlah sesuatu yang mengawang-awang di luar akal. Sebab, mereka berkeinginan sederhana untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang saat ini terjadi di Indonesia.

Setelah 20 tahun dibuang dan diasingkan, Tan Malaka kembali ke Indonesia dan bertemu dengan Soekarno di Bayah, Banten Selatan. Namun pertemuan itu justru meruncingkan perbedaan hakikat kemerdekaan di antara keduanya.

Kendati Indonesia sudah merdeka selama 75 tahun, sampai saat ini masih banyak perempuan yang mengalami kekerasan dan diskriminasi. Karena itu, perempuan di akar rumput kini bangkit mendobrak budaya patriarki,

Puluhan mahasiswa pencinta alam yang merupakan generasi milenial memberi pesan untuk masyarakat dan pemimpin negara ini soal lingkungan. Namun, mereka juga dititipi pesan oleh para petani.

Perayaan HUT Ke-75 Kemerdekaan RI dimanfaatkan oleh pegiat seni dan pemerintah di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, untuk mempromosikan kolintang sebagai kekayaan kultural Indonesia dengan pentas terapung.

Pendidikan merupakan hal strategis yang fundamental dan utama dalam menyiapkan generasi emas pada 2045. Apabila tidak disiapkan dari sekarang, bonus demografi tidak akan membawa manfaat yang signifikan.

Semangat pantang menyerah antara lain terlihat di Desa Wisata Kandri, Semarang. Sekitar 50 orang mengikuti upacara HUT ke-75 RI dengan penuh semangat. Meski pariwisata belum pulih, semangat mereka tak pernah padam.