Uji Coba Integrasi Trans Pakuan Bogor dan Transportasi Publik di Jakarta Dimulai Senin, 24 Juli 2023
Trans Pakuan Bogor menjadi transportasi penghubung dari Bogor menuju LRT Cibubur. Dalam uji coba integrasi dengan transportasi publik di Jakarta, ada dua bus Trans Pakuan Bogor yang melayani penumpang.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Uji coba integrasi atau konektivitas wilayah Bogor dan Jakarta melalui bus Trans Pakuan Bogor dimulai Senin (24/7/2023) hingga Kamis (24/7/2023) mendatang. Integrasi ini diharapkan mampu mengurangi kemacetan lalu lintas kendaraan.
Direktur Trans Pakuan Kota Bogor Rachma Nissa Fadliya mengatakan, pada tahap awal bus Trans Pakuan Kota Bogor akan menyediakan dua bus untuk melayani mobilitas dan konektivitas warga dari Bogor ke Jakarta. Ke depan, jumlah bus sangat memungkinkan bertambah sesuai dengan kesepakatan dengan pihak PT Transportasi Jakarta maupun Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
Integrasi layanan transportasi massal ini akan menjangkau rute perjalanan menuju Cibubur yang juga terintegrasi dengan stasiun LRT atau lintas raya terpadu. Adapun rute layanannya Terminal Baranangsiang-Cibubur (Halte Transjakarta Cibubur Junction) dan Terminal Bubulak-Cibubur. Sesampai di Cibubur, penumpang bisa melanjutkan perjalanan menggunakan bus Transjakarta atau LRT.
”Konektivitas antarwilayah, Trans Pakuan Bogor fokus pada pengembangan layanan dan kami mulai dari Cibubur. Masing-masing dari dua titik keberangkatan yang disediakan pihak Trans Pakuan Bogor, yaitu Terminal Baranangsiang dan Terminal Bubulak,” kata Rachma, Minggu (23/7/2023).
Dua bus itu waktu keberangkatannya pada pukul 05.30 dari Bogor. Selanjutnya pada sore, bus Trans Pakuan berangkat dari Jakarta-Bogor. Kapasitas masing-masing bus mencapai 40 penumpang. Adapun tarif uji coba integrasi antarwilayah itu sebesar Rp 15.000 dengan bayar ditempat melalui aplikasi berbayar Qris BJB.
Wali Kota Bogor Bima Arya menuturkan, dengan jumlah penduduk Kota Bogor sekitar 1 juta, setidaknya ada 800.000 warga Bogor yang masuk ke Jakarta setiap hari. Pengguna kendaraan pribadi dari Kota Bogor menuju Jakarta masih sangat tinggi, yaitu 60-70 persen. Sementara yang menggunakan transportasi publik hanya sekitar 20-30 persen atau sekitar 200.000 penumpang.
Hal itu berdampak pada lalu lintas kendaraan menjadi padat, kemacetan, hingga menghabiskan banyak waktu di jalan. Kebijakan integrasi atau konektivitas antarwilayah perlu diperluas, salah satunya melalui angkutan massal seperti bus.
Oleh karena itu, lanjut Bima, Perusahaan Umum Daerah Transportasi Pakuan dan PT Transportasi Jakarta telah menandatangani nota kesepakatan kerja sama peningkatan kapasitas integrasi layanan dan penyelenggaraan angkutan umum massal.
Setelah kesepakatan tersebut, pada Jumat (21/7/2023), Pemerintah Kota Bogor kembali menandatangani komitmen terkait transportasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Pemerintah Kota Bekasi, Pemerintah Kabupaten Bekasi, dan Pemerintah Kabupaten Bogor.
Penandatanganan yang disaksikan langsung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil itu menjadi langkah serius pemda untuk bersama memulai program bus rapid transit (BRT) sebagai transportasi penghubung untuk LRT Jakarta Bogor Depok Bekasi (Jabodebek).
”Kalau memaksimalkan memperbaiki transportasi publik, hal itu akan menahan kendaraan untuk masuk ke Jakarta. Ini kolaborasi yang terus berlanjut antara kota-kota untuk memperbaiki transportasi publik di Jawa Barat yang terkoneksi dengan Jakarta,” ujar Bima.