Jakarta E-Prix bakal menampilkan ikon terbaru yang terdiri dari empat ciri khas Jakarta, yakni simbol Monumen Nasional, gigi balang, ondel-ondel, dan kuku macan.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Format balapan dan teknologi baru akan mewarnai musim ke-9 adu pacu mobil bertenaga listrik Formula E. Pebalap bakal menggeber mobil balap generasi ketiga atau Gen3 dalam format putaran, bukan dengan waktu yang ditentukan.
FIA Formula E melalui situs resminya dikutip pada Selasa (18/4/2023) mengumumkan pembaruan peraturan olahraga untuk musim ke-9 kejuaraan dunia ABB FIA Formula E World Championship itu. Pembaruan telah disetujui oleh Dewan Olahraga Motor Dunia, FIA.
Balapan musim ke-9 ini akan berlangsung dalam beberapa putaran. Hal tersebut berbeda dari sebelumnya yang berjalan dalam periode waktu tertentu dengan durasi 45 menit per satu kali balapan.
Untuk menjaga konsistensi peralihan ke putaran, interupsi safety car dan full course yellow pada balapan akan dikompensasi dengan putaran tambahan. Ini sebagai ganti fitur waktu balap tambahan.
FIA Formula E juga bekerja sama dengan mitra teknologi strategis untuk mengembangkan baterai perintis dan kemampuan pengisian daya sehingga menghasilkan mobil Gen3 yang lebih kecil, cepat, dan ringan untuk menerima dorongan energi selama balapan.
Kolaborasi tersebut menghasilkan pengembangan baterai yang mampu menerima energi 4 kilowatt dalam waktu 30 detik. Baterai ini digadang sebagai tercanggih saat ini yang dihasilkan oleh booster 600 kilowatt.
Pengisian daya attack charge selama 30 detik itu akan membuka dua periode mode serangan atau attack mode yang disempurnakan. Tujuannya untuk meningkatkan tenaga mobil selama beberapa saat agar dapat mengejar atau menyalip lawan.
Hasilnya daya mobil balap Gen3 akan meningkat dari 300 kilowatt menjadi 350 kilowatt. Akan tetapi, attack charge masih diujicobakan pada beberapa balapan tertentu di musim ke-9.
Kendati demikian, format attack mode yang sudah ada, yakni peningkatan tenaga sementara oleh pembalap selama balapan, akan tetap dipertahankan meskipun dalam balapan tersebut tidak mengimplementasi attack charge.
Di sisi lain, fitur fanboost telah ditiadakan seluruhnya untuk musim ke-9 ini. Fanboost memungkinkan pebalap untuk menyalip atau menjauhi pesaingnya guna mempertahankan posisi saat balapan.
Mobil Gen3 sendiri telah melakoni uji coba pramusim di Valencia, Spanyol, dan debut kompetitif saat putaran 1 di Mexico City, Meksiko pada 14 Januari.
Jamie Reigle, CEO Formula E pada laman resmi FIA Formula E, mengatakan, peraturan Formula E yang diperbarui itu membuktikan evolusi berkelanjutan dan dampak positif dari Kejuaraan Formula E ABB FIA bagi para pembalap, tim, mitra, serta penggemar ke dalam dunia mobil listrik.
”Kombinasi dari peningkatan olahraga, perubahan besar dalam performa mobil, teknologi baterai yang mutakhir dan inovasi dari attack charge akan membuat balapan kami lebih kompetitif dan menghibur sambil menampilkan masa depan untuk pengembangan. Ini adalah inti dari apa yang ingin dicapai oleh Formula E dan kami tidak sabar untuk melihat generasi baru ini menjadi nyata di musim ke-9,” papar Jamie.
Balapan
Musim ke-9 balapan mobil bertenaga listrik ini juga digadang sebagai kesempatan bagi pebalap pemula untuk tampil mengesankan. Sebab, setiap tim harus menyelesaikan setidaknya dua sesi latihan bebas pertama dengan pebalap yang belum pernah berkompetisi di kejuaraan.
Hal itu dilakukan agar menjadi kesempatan pebalap pemula untuk merasakan kualitas dari balapan Formula E dan berkontribusi pada kemajuan tim.
”Kami menciptakan kondisi yang sempurna bagi para pebalap dan tim terbaik untuk meraih kesuksesan dan kemenangan. Beralih ke format putaran membuat tim merencanakan strategi balapan dengan lebih baik. Attack charge pada balapan di akhir musim ini akan menambah dimensi baru pada strategi balapan bagi tim dan ketertarikan bagi para penggemar. Kami juga mempersiapkan masa depan dengan memberikan kesempatan kepada para pebalap baru di kejuaraan ini untuk ikut serta dan menunjukkan kemampuan mereka,” papar Alberto Longo, Co-Founder dan Chief Championship Officer Formula E, dalam keterangan resminya.
Jakarta kembali menjadi tuan rumah seri ke-10 dan ke-11 balapan Formula E 2023 pada 3 Juni dan 4 Juni 2023. Balapan berlangsung di Jakarta International E-Prix Circuit. Jumlah penonton ditargetkan sebanyak 50.000 orang.
PT Jakarta Propertindo (Perseroda) sebagai pelaksana Jakarta E-Prix 2023 dalam keterangan resminya, Selasa ini, bakal menampilkan ikon terbaru yang terdiri dari empat ciri khas Jakarta, yakni simbol Monumen Nasional, gigi balang (ornamen pada tepi atap rumah Betawi), ondel-ondel, dan kuku macan (rantai kuku macan simbol kegagahan lelaki Betawi).