Tiga Pekan Jelang Lebaran, Tiket Bus Banyak Terjual
Tiga pekan jelang Lebaran, mayoritas tiket bus dari berbagai kelas ludes terjual. Hanya menyisakan kursi-kursi keberangkatan setelah Idul Fitri dari seluruh kelas, baik reguler maupun eksekutif.
Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sekitar tiga pekan menuju Idul Fitri 2023, terminal pusat dan transit mulai bersiap menghadapi lonjakan penumpang. Para penumpang memesan tiket, baik reguler maupun eksekutif, sejak bulan lalu sehingga ketersediaan kursi jelang Lebaran makin langka.
Bus-bus antarkota antarprovinsi (AKAP) tak terlihat di Terminal Grogol, Jakarta Barat. Walau begitu, sejumlah calon penumpang menghampiri beberapa loket bus untuk memesan tiket pulang kampung sebelum Lebaran.
”Prediksinya pada 17-18 April 2023 mulai ramai. Kemungkinan puncak (mudik) pada 18 April 2023,” ujar petugas perusahaan otobus (PO) Rosalia Indah, Kais (21), di Terminal Grogol, Jakarta, Senin (3/4/2023).
Ia mengatakan, kelas satu double decker sekaligus kursi termahal Rosalia Indah telah habis terjual. Jurusan DKI Jakarta-DI Yogyakarta, misalnya, harga tiket yang dipatok Rp 845.000 banyak dicari pelanggan. Mayoritas pembeli memesan tiket pada bulan lalu. Sebelum memasuki puasa, tiket-tiket mulai terjual habis.
”Peminatnya banyak dibandingkan dengan kelas biasa. Pelanggan rata-rata cari kelas tingginya dahulu, baru jika terpepet, mereka ambil kelas biasa. Harga mahal enggak mikir, tapi yang penting nyaman,” kata Kais.
Para pelanggan biasanya tak hanya mencari tiket berangkat mudik, tetapi sekaligus memesan kursi kepulangan. Hingga 25 April 2023, jumlah kursi menuju Jakarta juga habis, khususnya jurusan Malang-Jakarta.
PO Handoyo mengalami hal serupa. Petugas PO Handoyo, Abdul (30), mengatakan, kelas reguler sekitar Rp 400.000 ludes terjual untuk keberangkatan 15-21 April 2023. Pihak PO menyediakan bus-bus tambahan. Untuk kelas tertinggi PO Handoyo atau kelas suite, penumpang perlu merogoh kocek hingga Rp 700.000 untuk jurusan Jakarta-DI Yogyakarta.
Terminal bus diprediksi ramai setidaknya seminggu sebelum Lebaran. Namun, ada pula penumpang yang memilih untuk bepergian tiga pekan sebelum Idul Fitri.
”Berangkat sekarang karena tiketnya masih murah. Kalau mendekati Lebaran, ongkosnya sudah dua kali lipat,” kata penumpang bus Siger Kencana, Utari (50) yang akan berangkat menuju Lampung.
Persiapan terminal
Petugas terminal juga mulai saling berkoordinasi mempersiapkan diri menghadapi kenaikan jumlah penumpang sepekan sebelum Idul Fitri. Beberapa pos, seperti pos keamanan dan pos kesehatan, juga akan didirikan.
Kepala Terminal Grogol Bona Siregar menyebutkan akan bekerja sama dengan puskesmas setempat untuk memeriksa kesehatan penumpang dan pengemudi. Pihak terminal juga akan memastikan setiap bus setidaknya terdiri atas dua pengemudi, yakni sopir utama dan sopir cadangan guna meminimalkan risiko kecelakaan.
Selain itu, pihak terminal juga berkoordinasi dengan Unit Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor guna mengecek setiap armada yang akan digunakan. Beberapa bagian yang akan diperiksa meliputi sejumlah unsur, antara lain ban tidak terkikis, klakson berbunyi keras, dan rem yang cakram.
Bona memprediksi jumlah penumpang meningkat 10-12 persen dibandingkan dengan tahun lalu lantaran kasus Covid-19 sudah terkendali. Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) juga telah dicabut sehingga masyarakat bebas bepergian. Pihaknya akan menyiapkan tenda ruang tunggu untuk mengantisipasi lonjakan penumpang.
Hal senada dikatakan Wakil Kepala Terminal Kalideres Gathut Hendro Wahyono. Pengecekan armada menjadi salah satu fokus utama pihak terminal. ”Armada yang tak memenuhi standar operasional berarti tak boleh beroperasi,” ujarnya.
Tak hanya itu, pengemudi pun akan dicek. Mulai dari pemeriksaan kesehatan seperti gula darah hingga cek urine.
Berdasarkan data tahun lalu, puncak arus mudik di Terminal Kalideres terjadi H-3 Lebaran. Pada 29 April 2022, ada 4.172 penumpang berangkat yang diangkut 253 unit bus. Sementara puncak arus balik terjadi pada H+5, yaitu 8 Mei 2022 dengan 4.197 penumpang diangkut 363 unit. Pihak terminal memprediksi, tahun ini kenaikan dapat mencapai 50 persen pada puncak mobilitas warga.