Mudik Lebaran 2023, 600.000 Tiket KA Jarak Jauh Masih Tersedia
Sebanyak 600.000 tiket untuk mudik Lebaran 2023 masih tersedia, 412.000 sisanya sudah ludes terjual. Kebanyakan pemudik pulang pada H-7 Lebaran. Namun, ada juga pemudik memilih pulang kampung lebih awal.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sedikitnya 600.000 tiket kereta api jarak jauh masih tersedia untuk keberangkatan dari Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. Sebagian besar tiket itu untuk keberangkatan di luar sepekan menuju Idul Fitri 2023. Sebab, untuk jadwal mendekati Lebaran, seluruh tiket hampir ludes terjual.
Kepala Humas PT KAI Daerah Operasi I Eva Chairunisa mengatakan, pihaknya menyiapkan sekitar 1 juta tiket kereta api (KA) jarak jauh dengan 1.513 perjalanan. Itu sudah termasuk 303 tiket untuk perjalanan dengan kereta api tambahan.
Tiket-tiket tersebut dipersiapkan untuk keberangkatan pada masa angkutan Lebaran 2023 yang dimulai mulai 12 April (H-10) hingga 3 Mei (H+10). Per Senin (3/4/2023), sebanyak 412.000 dari 1 juta tiket sudah terjual.
Mayoritas calon penumpang memesan tiket untuk jadwal keberangkatan mulai 17 April 2023 (H-5 Lebaran) hingga 22 April 2023 (H-1 Lebaran). Pada tanggal-tanggal favorit itu, kata Eva, tiket nyaris habis. Hal itu terlihat dari tingkat keterisian kursi yang berada pada angka 84-96 persen.
”Pada 21 April 2023 atau dua hari menjelang Lebaran, misalnya, sudah 37.666 tiket terjual. Artinya, tingkat keterisiannya sudah mencapai 96 persen,” ujar Eva saat dihubungi.
Untuk keberangkatan 19 April 2023, sebanyak 95 persen tiket telah terjual. Sementara itu, untuk keberangkatan 22 April 2023, 88 persen tiket terjual. Adapun pada 20 April sebanyak 86 persen. Sementara itu, tiket yang terjual untuk tanggal 17 April dan 18 April sebanyak 84 persen. Calon penumpang kebanyakan memilih kereta untuk keberangkatan ke Yogyakarta, Surabaya, Purwokerto, Kutoarjo, Semarang, Tegal, Solo, dan Bandung.
Eva menambahkan, masyarakat bisa memesan 600.000 tiket yang masih tersedia itu dengan beragam cara. Masyarakat bisa memesan via aplikasi KAI Access, laman Kai.id, contact center 121, dan berbagai mitra penjualan resmi yang bekerja sama dengan KAI.
”Masyarakat juga bisa membeli tiket di loket stasiun, paling lambat 3 jam sebelum jadwal keberangkatan kereta api,” ucap Eva.
Di luar masa angkutan Lebaran, lanjut Eva, jumlah penumpang masih normal. Di Pasar Senen, misalnya, sedikitnya 3.500 penumpang berangkat setiap harinya dalam sepekan terakhir. Sementara itu, di Stasiun Gambir, terdapat sekitar 3.300 penumpang.
Pada Senin (3/4/2023), kedua stasiun itu memang tampak belum ramai. Tidak ada antrean mengular di pintu boarding. Begitu pula di loket pembelian tiket. Banyak kursi tunggu juga kosong.
Walakin, terdapat sejumlah pemudik yang pulang ke kampung halaman lebih awal. Mereka ingin menghindari kepadatan yang diyakini akan muncul saat mendekati Lebaran.
Sarona (51) dan suaminya, Takroni (55), menjadi contoh pemudik yang berangkat lebih awal dari Stasiun Pasar Senen. Mereka tak mau mengulangi pengalaman berdesak-desakan di stasiun saat hendak mudik ke Tegal, Jawa Tengah, pada tahun-tahun sebelumnya.
”Kami juga, kan, lebih fleksibel waktunya karena punya usaha sendiri. Jadi, bisa milih mudik lebih cepat,” kata Sarona, yang membuka tempat makan warung tegal di Gambir, Jakarta Pusat.
Berbeda dengan Sarona dan Takroni, Anes Yudista (32) memutuskan mudik lebih awal lantaran sudah tidak ada pekerjaan. Perempuan yang sehari-hari bekerja di pabrik garmen di Bogor, Jawa Barat, ini mengaku tidak mendapatkan pesanan menjahit hingga selesai Lebaran. Akhirnya, ia memilih pulang bersama suami dan satu anaknya ke Cirebon, Jawa Barat, dari Stasiun Pasar Senen.
Sementara itu, Hannani Trishima A (20) sengaja mudik ke Semarang, Jawa Tengah, jauh sebelum Lebaran karena tidak kebagian tiket keberangkatan pada hari menjelang Lebaran. Mahasiswi semester IV ini awalnya sempat mengecek ketersediaan tiket untuk keberangkatan H-7 Idul Fitri. Namun, kata Hannani, tiket yang tersedia tinggal yang kelas luxury.
”Yang aku pengin itu kereta eksekutif harga Rp 300.000-an, tetapi ternyata sudah habis. Sisa yang luxury dengan harga mulai Rp 900.000-an, kayaknya enggak cocok untuk kantong mahasiswa seperti aku,” tutur Hannani yang mudik dari Stasiun Gambir.