Alternatif Mahalnya Pesawat, Bus-bus di Sulawesi Tawarkan Kenyamanan Mudik
Di tengah mahalnya tiket pesawat dan berkurangnya maskapai yang melayani rute Palu, Sulteng, angkutan bus menjadi pilihan pemudik. Saat ini perusahaan otobus berlomba menjual kenyamanan bagi calon penumpang.
Oleh
RENY SRI AYU ARMAN
·3 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Perusahaan otobus bersiap menyambut lonjakan jumlah penumpang arus mudik Lebaran tahun ini. Di jalur mudik Sulawesi Selatan-Sulawesi Tengah, sejumlah perusahaan yang bergerak di sektor transportasi terus berbenah menyiapkan kendaraan nyaman untuk pemudik. Dari yang sekadar bus AC, tempat duduk lega, hingga yang menawarkan sleeper bus menjadi jualan untuk menarik minat pemudik.
Pantauan di Palu, Sulawesi Tengah, akhir pekan lalu, menunjukkan biro penjualan tiket bus mulai ramai. Umumnya calon pemudik datang untuk memastikan tanggal keberangkatan dan membeli tiket.
Perusahaan otobus (PO) yang melayani rute Palu-Makassar dan sebaliknya di antaranya Borlindo, Khatulistiwa Trans, Liman, Neo Trans, Piposs, Cahaya Bone, dan Damri.
”Kalau sekarang belum banyak penumpang mudik. Sekitar sepekan atau 10 hari sebelum Lebaran, baru mulai ramai. Biasanya kalau dekat Lebaran, pemberangkatan dan armada ditambah sesuai kebutuhan,” kata Saharuddin, petugas di agen PO Borlindo, di Terminal Tipo, Palu.
Di Jalan WR Supratman, Palu, tempat sejumlah agen perusahaan otobus berkantor, calon penumpang juga mulai ramai mendaftarkan jadwal keberangkatan. Salah satu yang menawarkan kemewahan mudik adalah PO Khatulistiwa Trans. Perusahaan ini juga menawarkan sleeper bus atau bus dengan kursi yang bisa tidur lurus.
”Tapi, sekarang jadwal keberangkatan sleeper bus dari Palu hanya setiap dua hari sekali. Mungkin nanti saat mudik ramai atau jelang Lebaran bisa setiap hari, tergantung kebutuhan dan permintaan. Tapi, kami tetap menyediakan bus AC yang tak kalah nyaman,” kata petugas di agen bus saat menjelaskan soal sleeper bus kepada calon penumpang.
Tahun ini diperkirakan mudik antarprovinsi di Sulawesi, terutama dari Palu ke Makassar, akan lebih banyak via darat. Tingginya harga tiket pesawat adalah salah satu penyebab. Di Palu, maskapai yang beroperasi juga tak seramai dulu. Tercatat saat ini hanya ada empat maskapai. Itu pun tak setiap hari melayani penerbangan ke Palu.
”Tahun ini saya memilih mudik ke Makassar bersama istri dan tiga anak menggunakan bus. Kami sudah beli tiket jauh hari karena nanti pasti ada kenaikan. Lumayan lebih mengirit ketimbang pakai pesawat. Lagi pula, sekarang bus banyak pilihannya dan bagus-bagus,” kata Muklis (35), warga Palu, yang akan mudik ke Makassar.
Perjalanan Palu ke Makassar via darat berjarak sekitar 800 kilometer. Dengan bus, jarak itu ditempuh berkisar 20-22 jam. Pantauan akhir pekan lalu menunjukkan kondisi jalan yang dilalui umumnya bagus, kecuali beberapa titik di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, yang jalannya berupa pengerasan akibat longsor beberapa waktu lalu.
Dalam kondisi normal, ongkos bus Palu-Makassar berkisar Rp 300.000-Rp 450.000 per penumpang. Namun, saat momen mudik, harganya bisa naik hingga Rp 650.000 per penumpang.