Perjuangan Melelahkan Pemburu Kerja di ”Job Fair” Bekasi
Ribuan Pencari kerja antusias mengikuti Job Fair Bekasi 2023. Mereka berharap ajang serupa sering digelar agar memudahkan warga dalam mencari kerja.
Oleh
STEFANUS ATO
·4 menit baca
Antrean panjang para pencari kerja mengular di sisi timur Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (16/3/2023) siang. Ribuan pencari kerja itu butuh waktu dua jam melewati antrean, verifikasi identitas, berkas, hingga akhirnya tiba di tenan perusahaan penyedia kerja di lantai atas selasar stadion.
Antrean peserta yang mengikuti Job Fair Bekasi 2023 yang digelar satu hari penuh di Stadion Patriot Candrabhaga itu ramai sejak Kamis pagi. Pencari kerja yang didominasi kalangan berusia muda itu datang dari berbagai daerah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) hingga Karawang.
Mereka datang bersama kerabat, kekasih, ataupun orangtua. Sebagian peserta kerap keluar dari antrean, menepi di sudut-sudut stadion, atau berbelanja kuliner saat tak sanggup lagi mengantre.
Melewati antrean yang mengular sejak pintu masuk stadion dan tiba di tenan perusahaan pencari kerja, lowongan yang tersedia tidak semuanya memuaskan pencari kerja. Lembaran kertas permohonan sebagian pencari kerja yang dibuat lebih dari satu rangkap dengan harapan dapat melamar lebih dari satu perusahaan pun kerap tersimpan rapi di map.
Saya diberhentikan karena ada pengurangan karyawan. Kata perusahaan, karena pengaruh Covid-19.
”Tadi bawa tiga surat lamaran. Saya berharap ketemu lowongan di bagian operator, tetapi enggak ada, sih,” kata Rezky (25) saat ditemui di selasar Stadion Patriot Candrabhaga.
Rezky yang datang bersama kerabatnya dari Jonggol, Kabupaten Bogor, itu mengetahui Job Fair Bekasi 2023 dari unggahan di Telegram. Lelaki yang lulus dari salah satu sekolah menengah kejuruan jurusan audiensi perkantoran itu tak lagi berpikir dua kali saat mendapat informasi tersebut karena dirinya sudah menganggur sejak September 2022.
Rezky yang masih tinggal bersama orangtuanya itu sebelumnya bekerja di salah satu perusahaan elektronik di Jonggol. Namun, baru enam bulan bekerja, masa kerjanya diakhiri perusahaan.
”Saya diberhentikan karena ada pengurangan karyawan. Kata perusahaan, karena pengaruh Covid-19,” katanya.
Setelah diberhentikan, Rezky melanglang buana dan melamar kerja ke beragam perusahaan di Jabodetabek. Dia juga aktif berselancar di media sosial. Namun, setelah enam bulan berlalu, impian segera mendapat pekerjaan baru masih belum tergapai.
Perjuangan melelahkan melewati antrean panjang dengan harapan berjodoh dengan perusahaan pencari kerja melalui Job Fair Bekasi 2023 juga dirasakan Ridho (25). Warga asal Pondok Ungu, Kota Bekasi, itu harus mengantre selama 1,5 jam sebelum tiba di tenan perusahaan pencari kerja.
”Rencananya mau lamar di perusahaan otomotif. Background saya memang di otomotif,” kata lelaki lulusan administrasi bisnis otomotif dari Politeknik STMI Jakarta tersebut.
Ridho sudah menganggur lebih dari dua tahun atau sejak 2021. Dia terakhir bekerja sebagai tenaga administrasi di salah satu perusahaan semen di wilayah Senen, Jakarta Pusat.
Lelaki itu bekerja di perusahaan tersebut selama satu tahun. Masa baktinya di perusahaan itu berakhir setelah perusahaan tak lagi memperpanjang kontrak kerjanya yang hanya berlaku satu tahun.
Ridho tak berharap lebih pada Job Fair Bekasi 2023. Ajang job fair yang digelar Pemerintah Kota Bekasi tersebut dia jadikan sebagai kesempatan untuk mengenal sesama pencari kerja.
”Peserta yang ikut sangat banyak dan saya yakin semua punya kualitas. Saya tidak terlalu berharap, tetapi minimal saya sudah berusaha. Ini juga jadi ajang untuk membangun relasi. Jadi, kalau ada lowongan di tempat lain, kami bisa saling bertukar informasi,” katanya.
Lelaki yang bergelar sarjana itu pun berharap kegiatan serupa dengan Job Fair Bekasi 2023 lebih sering digelar pemerintah daerah. Sebab, wadah yang mempertemukan pencari kerja dan perusahaan penyedia kerja di Kota Bekasi dinilai masih minim.
Ribuan peserta
Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi Ika Indah Yarti, Job Fair Bekasi 2023 yang digelar satu hari penuh itu bagian dari rangkaian kegiatan memperingati hari ulang tahun ke-26 Kota Bekasi. Kegiatan ini bertujuan mengurangi angka pengangguran di Kota Bekasi.
”Peserta yang mendaftar secara daring mencapai 7.500 orang. Ada 34 perusahaan dari Jabodetabek yang bergabung,” kata Ika.
Adapun lowongan yang tersedia untuk diperebutkan ribuan pencari kerja itu sebanyak 3.749 buah. Jumlah formasi yang ditawarkan beragam perusahaan itu mencapai 151 jenis atau jabatan.
Dari data Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi, angka pengangguran di Kota Bekasi pada 2021 mencapai 10,88 persen. Angka pengangguran itu kemudian berkurang menjadi 8,81 persen pada 2022.
Meski ada penurunan, angka pengangguran tersebut masih tinggi karena ada yang belum tercatat. Kami akan terus mengadakan pelatihan dan membuka job fair.
”Meski ada penurunan, angka pengangguran tersebut masih tinggi karena ada yang belum tercatat. Kami akan terus mengadakan pelatihan dan membuka job fair,” ucap Ika.
Secara umum, di tingkat nasional, berdasarkan catatan Kompas, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memperkirakan serapan tenaga kerja bakal tumbuh lambat pada 2023. Penyusutan tenaga kerja juga bakal terjadi menyusul berkurangnya kapasitas produksi dan profit usaha serta kenaikan upah minimum.
Dari hasil riset dan survei internal Apindo Research Institute, sebanyak 47,5 persen responden tidak akan menambah atau mengurangi jumlah pekerja kontrak/lepas dan tetap. Di sisi lain, ada 13,1 persen responden yang akan mengurangi pekerja kontrak dan 13,1 persen responden mengurangi pekerja tetap.
Khusus perusahaan berorientasi ekspor, sebanyak 46,7 responden tidak akan menambah atau mengurangi jumlah pekerja kontrak dan tetap. Di sisi lain, sebanyak 26,7 persen responden akan mengurangi pekerja tetap dan 6,7 persen akan mengurangi pekerja kontrak, (Kompas.id, 6/12/2022).