Sebanyak 18 Penerbangan Jalani Prosedur Antisipasi Cuaca Buruk
Industri penerbangan melakukan penundaan keberangkatan, pengalihan penerbangan, permintaan pesawat kembali ke area parkir, dan pesawat diminta kembali ke bandara agar penerbangan lancar pada cuaca ekstrem.
Oleh
Atiek Ishlahiyah Al Hamasy
·4 menit baca
FAKHRI FADLURROHMAN
Calon penumpang pesawat berjalan menuju loket pelaporan keberangkatan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (20/12/2022).
JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 18 penerbangan yang mengudara sepanjang momen Natal dan Tahun Baru, periode 19 Desember 2022-1 Januari 2023, menjalani prosedur antisipasi cuaca buruk demi menjaga keselamatan penumpang. Adapun Kementerian Perhubungan mencatat 2.425.613 orang berpergian menggunakan angkutan udara pada masa libur Natal dan Tahun Baru.
Jumlah ini meningkat 41,28 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Untuk memperlancar proses perjalanan, industri penerbangan menjalankan sejumlah prosedur antisipasi dalam menghadapi cuaca ekstrem, antara lain memastikan fasilitas sisi udara dan sisi darat agar tetap optimal.
Presiden Direktur Aangkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, pihaknya selalu memperhatikan prosedur delay (penundaan keberangkatan), divert (pengalihan penerbangan), prosedur bagi pesawat untuk kembali ke apron (area parkir pesawat), serta prosedur pesawat untuk kembali ke bandara.
”Pada 19-31 Desember 2022 di AP II terdapat 14 penerbangan yang menjalani prosedur antisipasi cuaca buruk, baik itu return to base, delay, atau diverted. Selanjutnya, pada 1 Januari 2023 terdapat pula empat penerbangan tujuan Bandara Soekarno-Hatta yang harus diverted ke bandara lain sebagai langkah antisipasi cuaca,” ujar Awaluddin, Minggu (1/1/2022).
Sebagai informasi, return to base merupakan tindakan yang dilakukan pilot untuk kembali ke bandara keberangkatan setelah mengudara. Sementara itu, delay merupakan keterlambatan keberangkatan atau kedatangan, serta diverted merupakan peralihan mendarat di bandara lain.
Adapun menurut Direktur Komersial dan Jasa AP II M Rizal Pahlevi, angkutan Natal dan Tahun Baru di AP II berjalan lancar dan sukses lantaran dukungan berbagai program, seperti flashmob pada 31 Desember 2022 di Bandara Soekarno-Hatta.
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Penumpang turun di Bandar Udara Mopah, Kabupaten Merauke, Papua, Senin (7/11/2022).
Angkasa Pura I juga telah menerapkan sejumlah mitigasi untuk mengantisipasi cuaca ekstrem dan memastikan kelancaran penerbangan di 15 bandara yang pada momen Natal dan Tahun Baru.
Untuk memastikan kesiapan infrastruktur di area sisi udara, pihak AP I melakukan pembersihan saluran air di area sisi udara yang menjadi jalur pembuangan air di runway, memastikan area sisi udara bebas dari benda asing, serta melakukan pemeriksaan tinggi muka air tanah di area sisi udara.
Selanjutnya, pihak AP I juga melakukan pemeriksaan permukaan runway atau landas pacu melalui inspeksi runway dua kali dalam satu hari, dan juga memastikan pompa pengendali banjir berfungsi dengan baik. Adapun inspeksi runway merupakan pengecekan permukaan landasan untuk mencari titik-titik rawan yang dapat mengganggu keselamatan penerbangan.
”Sejumlah langkah ini dilakukan untuk memastikan aliran pembuangan air di area sisi udara menuju drainase, serta agar tidak terjadi genangan air di area sisi udara, terutama di permukaan runway (landas pacu), taxiway (landas penghubung), dan apron (area parkir pesawat),” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi.
Selain itu, AP I juga memastikan kesiapan fasilitas dan peralatan penunjang operasional penerbangan yang berkaitan dengan kualitas jarak pandang pilot di landas pacu. Kesiapan ini antara lain memastikan kesiapan lampu landasan dan marka landasan yang berfungsi sebagai pemandu para pilot dalam situasi take-off dan landing pesawat.
”Personel kami yang bertugas di area sisi udara juga secara rutin melakukan pemeriksaan kondisi air di permukaan runway pada saat kondisi hujan dengan curah hujan tinggi sehingga proses take-off dan landing pesawat dapat berjalan dengan lancar,”kata Faik.
Mengalami peningkatan
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, terdapat 8.316.131 penumpang angkutan umum yang bepergian pada masa libur Natal dan Tahun Baru. Jumlah tersebut merupakan angka kumulatif penumpang di semua moda selama 12 hari masa pemantauan pada 19-30 Desember 2022.
Menurut Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, jumlah angkutan umum meningkat 41,59 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang sebanyak 4.857.432 penumpang.
Setelah angkutan udara yang berada di posisi pertama, diikuti angkutan jalan dengan total 1.779.764 penumpang atau meningkat 41,28 persen. Kemudian, angkutan penyeberangan sebanyak 1.659.773 penumpang atau meningkat 36,22 persen. Lalu, angkutan kereta api sebanyak 1.582.528 penumpang atau meningkat 64,14 persen, dan terakhir angkutan laut sebanyak 684.529 penumpang atau naik 26,42 persen.
Kemenhub bersama pemangku kepentingan di sektor transportasi mengatakan akan memperketat pengawasan terkait aspek keselamatan dalam perjalanan. Untuk mengantisipasi adanya gangguan cuaca ekstrem pada masa libur Natal dan Tahun Baru, pihak Kemenhub juga akan menginstruksikan penundaan perjalanan jika kondisi cuaca tidak memungkinkan.