Sejak peluncurannya pada 23 September silam, banyak sepeda listrik digunakan, terutama di akhir pekan. Namun, para penggunanya sering meninggalkan sepeda listrik tidak pada tempatnya, termasuk melaju di luar jalurnya.
Oleh
AGUIDO ADRI
·4 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Keberadaan sepeda listrik sewa di Kota Bogor perlu dievaluasi karena banyak temuan kendaraan ramah lingkungan itu diparkir tidak pada tempatnya dan ditelantarkan begitu saja oleh penyewanya.
Kepala Bidang Pengendalian Operasional Satpol PP Kota Bogor Andry Sinar mengatakan, saat patroli pihaknya menemukan dua sepeda listrik terparkir di bahu Jalan Tol Jagorawi, Baranangsiang, Selasa (20/12/2022) sore.
”Kami temukan dua sepeda di arah putar balik jalan tol di Baranangsiang. Sepertinya ditinggal penyewa, mungkin kehabisan daya. Sebelumnya, kami temukan ada empat sepeda di beberapa titik. Jadi, total hari ini ada enam,” ujar Andry saat dihubungi kemarin.
Sebelumnya, kata Andry, pihaknya menemukan beberapa sepeda listrik di lingkungan perumahan dan terparkir di bahu jalan atau di trotoar. Tidak hanya itu saja, banyak pula dijumpai pengendara sepeda listrik tidak menggunakan jalur khusus. Beberapa kejadian itu tidak hanya membahayakan sesama pengguna sepeda, tetapi juga pengguna jalan lainnya.
”Selain temuan dari patroli, kami juga terima laporan dari warga. Memang banyak kendaraan sepeda listrik yang dibiarkan dan ditinggalkan begitu saja. Ada juga yang parkir sembarangan di trotoar. Mereka juga menggunakan di luar jalur khusus,” kata Andry.
Evaluasi
Merespons banyaknya temuan parkir liar hingga sepeda listrik yang ditelantarkan, Wali Kota Bima Arya meminta PT BEAM Mobility Indonesia selaku pengelola sepeda listrik berbayar untuk mengevaluasi agar tidak menganggu pejalan kaki, tertib lalu lintas, dan tidak parkir sembarangan.
Selain itu, keberlangsungan dan upaya melangkah ke kota hijau dengan kehadiran kendaraan listrik jangan sampai hilang atau membuat warga justru enggan beralih ke kendaraan ramah lingkungan.
Bima meminta pengelola menambah personel untuk pengawasan dan patroli jika ada temuan sepeda listrik parkir sembarangan dan sepeda ditinggal pergi begitu saja.
”Mereka (PT BEAM) harus tambah personel, memperbaiki koordinat titik parkir, dan sosialisasi lebih kepada warga sehingga warga paham cara penggunaanya. Edukasi pula agar tidak mengganggu pengguna jalan lainnya,” kata Bima yang juga menerjunkan petugas Satpol PP dan dinas perhubungan untuk mengawasi ketertiban dan keamanan sepeda listrik.
Bima melanjutkan, sejak diluncurkan pada 23 September silam, banyak warga yang berminat menyewa sepeda listrik, terutama di akhir pekan. Oleh karena itu, tingginya antusias warga harus diikuti dengan sejumlah perbaikan dan evaluasi.
Menurut Bima, keberadaan sepeda listrik menjadi upaya Kota Bogor melangkah ke kota hijau dan menarik warga untuk perlahan beralih ke kendaraan listik. Kota Bogor pun sudah memiliki stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).
Ke depan, sepeda listrik bisa menjadi transportasi untuk mendukung koneksi ke sejumlah obyek wisata dan menjadi transportasi feeder atau penghubung ke stasiun.
Country Head PT BEAM Mobility Indonesia Ady Muzadi menuturkan, PT BEAM akan menyiagakan BEAM Ranger atau petugas untuk mengatasi berbagai permasalahan di lapangan, seperti armada BEAM yang tidak berada pada lokasi parkir.
Untuk menjawab dan meningkatkan pelayanan terhadap warga di Kota Bogor, PT BEAM juga melakukan survei untuk melihat respons kepuasan terhadap penyewaan sepeda listrik. Dari hasil survei, 96 persen pengguna sepeda listrik merasa puas dengan pelayanan yang diberikan pascapeluncuran pada 23 September 2022.
Survei itu diikuti oleh 580 pengguna BEAM yang setidaknya telah menggunakan sepeda listrik satu kali. Ada 47,41 persen pengguna pria dan 51,55 persen pengguna perempuan. Hasil survei juga mencatat, sebanyak 33 persen pengguna menggunakan BEAM untuk memperlancar aktivitas mereka, seperti membeli makan dan berbelanja kebutuhan pokok.
Selain itu, survei juga menunjukkan, 65 persen pengguna BEAM yang memiliki mobil memilih menggunakan sepeda listrik BEAM dibandingkan dengan mobilnya. Hal ini juga terlihat dari 68 persen pengguna BEAM yang memiliki motor, mereka lebih memilih BEAM untuk mendukung aktivitas.
”Ini menunjukkan banyak pengguna BEAM yang telah mengganti penggunaan kendaraan bermotor mereka menjadi BEAM. Hal ini sesuai dengan tujuan utama BEAM di Kota Bogor, yakni untuk mengurangi kemacetan kota Bogor dan mengurangi kadar CO2 dan NO2 yang memengaruhi kualitas udara,” kata Ady dalam keterangan tertulisnya.
Pada tahap awal, ada 100 titik tempat penyewaan sepeda listrik di Kota Bogor dengan armada yang disiapkan sebanyak 665 sepeda listrik. Kota Bogor menjadi kota pertama di Indonesia yang dipilih PT Beam Mobility Indonesia untuk bekerja sama dalam menyediakan sepeda listrik.
Ady melanjutkan, penggunaan sepeda listrik sangat mudah, yaitu dengan mengunduh aplikasi Beam. Selanjutnya, pengguna memindai atau scan barcode yang ada di sepeda dan bisa langsung dipakai. Pembayaran bisa pakai digital payment dan pembayaran debit lainnya. PT Beam Mobility Indonesia juga menyediakan asuransi bagi pengguna. Ketika terjadi sesuatu di jalan saat mengendarai sepeda listrik, pengguna sudah terlindungi oleh asuransi.