Ancaman Kejahatan Jalanan di Bekasi, Penodongan Pistol hingga Celurit Emas
Kali ini, komplotan pencuri kendaraan bermotor yang ketahuan warga balik mengancam dengan menodongkan sebuah benda menyerupai senjata api. Penodongan itu terjadi di depan minimarket di Mustika Jaya, Kota Bekasi.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Teror kejahatan jalanan masih terus terjadi dan berulang di Kota Bekasi, Jawa Barat. Kali ini, komplotan pencuri kendaraan bermotor yang kepergok warga balik mengancam dengan menodongkan sebuah benda menyerupai senjata api.
Komplotan pencuri yang menodongkan benda menyerupai pistol beraksi di halaman minimarket di dekat Sekolah Dasar Negeri (SDN) Mustika Jaya 5, Kelurahan Mustika Jaya, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi. Dari rekaman kamera pengawas yang tersebar di media sosial, awalnya dua orang berboncengan satu sepeda motor berhenti di depan minimarket.
Salah satu pelaku kemudian menghampiri sepeda motor yang sedang diparkir dan berupaya menyalakan mesinnya. Ketika pelaku bersiap kabur membawa sepeda motor, tiba-tiba karyawan minimarket yang menyadari pencurian tersebut memergokinya.
Salah satu pelaku kemudian menodongkan benda menyerupai pistol ke arah karyawan tersebut. Komplotan tersebut akhirnya membawa kabur kendaraan curian tersebut tanpa hambatan.
Kepala Kepolisian Sektor Bantargebang Komisaris Samsono mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (13/12/2022) sekitar pukul 18.30. Polisi saat ini masih menyelidiki kasus tersebut.
”Senjata mirip pistol. Tetapi, kami belum bisa pastikan itu pistol asli atau bukan,” kata Samsono, Kamis (15/12/2022), saat dihubungi dari Jakarta.
Kasus penodongan menggunakan pistol sebelumnya juga terjadi di sebuah restoran di Bekasi Selatan, Kota Bekasi, pada 4 November 2022. Penodongan bermula saat terjadi keributan di area restoran.
”Ada orang ditodong dengan benda yang diduga senjata api. Pelaku, yang dalam kondisi mabuk, juga mengancam membakar mobil korban,” kata Kepala Seksi Humas Polres Metro Bekasi Kota Komisaris Erna Ruswing Andari dalam keterangannya, Sabtu (5/11/2022).
Erna mengatakan, polisi yang mendapat informasi penodongan itu kemudian bergegas ke lokasi kejadian. Saat tiba di sana, pelaku sudah berpindah tempat dan akhirnya tertangkap polisi di salah satu apartemen di Bekasi Selatan.
”Polisi kemudian melakukan pemeriksaan badan, kendaraan, dan menemukan benda yang diduga senjata api itu. Ternyata, dari pengecekan, senjata itu merupakan senjata api mainan. Bentuknya memang sangat mirip dengan senjata asli,” kata Erna.
Siswa SMK
Sementara itu, di Kabupaten Bekasi, Jabar, pada Rabu (14/12/2022) sore, polisi menangkap dua remaja berseragam sekolah menengah kejuruan (SMK) di kawasan Perumahan Mutiara Gading City, Babelan. Polisi menemukan mereka membawa celurit berwarna kuning emas.
”Mereka diberhentikan petugas saat sedang mengendarai sepeda motor. Dari pengakuan mereka, celurit itu baru dibeli melalui Facebook,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Babelan Inspektur Satu Witrionaldi, Kamis (15/12/2022) sore.
Mudahnya membeli senjata tajam di sejumlah platform media sosial, termasuk lokapasar, diduga menjadi salah satu penyebab maraknya kasus tawuran antarpelajar di Bekasi, termasuk di Jakarta. Di berbagai lokapasar, pelajar sangat gampang membeli senjata tajam berbagai bentuk dan ukuran.
Penelusuran menggunakan mesin pencari Google pada Kamis (15/12/2022) dengan kata kunci ”jual celurit”, benda tajam yang sering disita polisi sebagai bukti tawuran pelajaran berseliweran di berbagai lokapasar. Sejumlah remaja yang sering terlibat tawuran pun mengakui kemudahan membeli senjata tajam di lokapasar. Salah satunya, Erwin, pelajar salah satu SMA di kawasan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
”Senjata tajam biasanya dibeli pakai uang sendiri melalui lokapasar. Barangnya dikirim ke tempat teman yang ngekos. Setiap pelajar minimal punya satu (senjata tajam) untuk berjaga-jaga,” ujar Erwin (Kompas.id, 16/10/2022).