Mengaku Petugas Telkom, Poniman Tewas Tenggelam di Dalam Gorong-gorong
Seseorang yang mengaku sebagai petugas Telkom tewas di dalam gorong-gorong kabel optik. Korban diduga terlibat kegiatan ilegal, seperti pencurian kabel.
Oleh
Mis Fransiska Dewi
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Poniman (37) tenggelam di dalam gorong-gorong di Kelurahan Pademangan Timur, Jakarta Utara, Rabu (14/12/2022). Korban bersama tujuh temannya mengaku sebagai petugas PT Telkom Indonesia yang hendak memeriksa kabel di dalam gorong-gorong.
Rabu (14/12/2022) pukul 12.00, petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara tengah mengevakuasi Poniman di RT 009 RW 010, Pandemangan Timur. Mereka menyelam ke dalam gorong-gorong dengan luas 1 meter x 1 meter dan kedalaman 3 meter tersebut.
Ketua RT 009 RW 010 Pademangan Timur Nurdin mengungkapkan, Senin (12/12/2022) pukul 20.00, ada delapan orang yang mengaku sebagai petugas PT Telkom Indonesia meminta izin memeriksa kabel di dalam gorong-gorong. Namun, baru pada Selasa (13/12/2022) sekitar pukul 23.00, delapan orang itu masuk ke dalam gorong-gorong.
”Ada tiga orang yang bekerja, satu orang masuk ke dalam gorong-gorong dan dua orang di atas gorong-gorong. (Yang masuk gorong-gorong) Sempat keluar ambil napas kayaknya lalu menyelam kembali,” kata Nurdin saat menyaksikan proses evakuasi korban.
Nurdin mengatakan, ia baru mengetahui pada pagi, ternyata orang yang meminta izin hari itu tenggelam. Warga yang tinggal di dekat gorong-gorong menyebut, pada Selasa (13/12/2022) sekitar pukul 23.00 terdapat empat petugas yang membuka tutup gorong-gorong dengan menggunakan kaus dan celana pendek.
”Tahunya pegawai Telkom. Karena sudah dilakukan, saya tidur saja. Saya kemarin melihat ada tali tambang kecil yang diikat ke salah satu dinding. Sejak Senin, petugas itu sudah pernah membuka tutup gorong-gorong dan ditutup kembali,” ujar Mulyati (64) yang rumahnya berada di dekat gorong-gorong dengan lebar gang 1 meter itu.
Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Abdul Wahid mengatakan, pihaknya menerima laporan dari warga pukul 05.15 ada korban tenggelam di gorong-gorong atau manhole kabel Telkom. Petugas Gulkarmat sampai di lokasi pukul 06.00.
Hingga pukul 13.00, Petugas Gulkarmat bersama gabungan tim dari Basarnas, BPBD DKI Jakarta sudah melakukan tiga kali penyelamanan. Namun, korban belum ditemukan. Pihak Gulkarmat menugaskan dua petugas untuk menyelam ke gorong-gorong.
”Kondisi di bawah gorong-gorong banyak kabel melintang. Airnya keruh dan orang susah lewat. Setelah tahu kondisi, kami melakukan penyedotan air terlebih dahulu. Ketika kondisi air hanya sedikit yang turun, pompa ditambah lagi,” ujarnya. Selain menambah pomba penyedot, petugas Gulkarmat juga menggunakan kamera untuk memantau kondisi di dalam gorong-gorong.
Wahid juga menyebutkan, terdapat tali merah yang menggantung di gorong-gorong. Tali merah tersebut digunakan korban untuk mengikat kabel. Tali tersebut dijadikan sebagai petunjuk jalan bagi korban.
Pukul 15.46 korban berhasil diangkat keluar dari gorong-gorong, kemudian pada pukul 16.00 proses evakuasi dinyatakan selesai.
”Korban terhalang karena tangannya yang melilit kabel sehingga ketika kami tarik agak susah. Di operasi terakhir kami menurunkan satu penyelam lagi dan kami posisikan agar korban diangkat secara utuh karena kami takut ada bagian tubuh yang rusak. Akhirnya korban bisa diangkat secara utuh dengan kondisi tewas dan sudah kami serahkan ke pihak kepolisian,” ujarnya.
Wahid menambahkan, saat korban ditemukan terdapat senter yang menempel di kepala dan kacamata yang dipakai korban. Selain kedua barang itu, petugas yang menyelam tidak menemukan barang lain. Korban ditemukan dengan kondisi terlilit kabel. Setelah evakuasi, korban dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Sulitnya proses evakuasi, kata Wahid, selain terdapat banyak kabel yang terlilit dan air yang keruh, dilubang gorong-gorong juga terdapat tanah rembesan.
Tim gabungan evakuasi terdiri dari petugas Gulkarmat sebanyak 40 orang, Basarnas 10 orang, BPBD DKI Jakarta 10 orang, tim Satpol PP, dan tim kepolisian Polsek Pademangan.
Kami tidak tahu apa-apa, korban siapa, dan itu ilegal. Bisa jadi pencurian kabel karena aktivitas pengecekan biasanya pagi hari.
Team Leader Maintanance PT Telkom Indonesia Akses Jakarta Utara Samin mengutarakan, korban beserta timnya bukan petugas Telkom. Pihaknya mendapat kabar dari Gulkarmat, ada korban tewas di manhole Telkom sehingga ia datang ke lokasi. Ia ditugaskan untuk memantau di lokasi, memastikan korban, dan menjaga agar jangan sampai kabel Telkom terganggu.
Ia menyebutkan, hari ini Telkom tidak memiliki tugas di manhole Pademangan Timur. Petugas Telkom yang bertugas biasanya mengenakan seragam dan membawa alat-alat kelengkapan seperti tripod untuk mengangkat tutup manhole, genset, dan blower. Manhole merupakan tempat untuk mengontrol kabel sambungan dan pengecekan jaringan.
”Kami tidak tahu apa-apa, korban siapa, dan itu ilegal. Bisa jadi pencurian kabel karena aktivitas pengecekan biasanya pagi hari,” ujarnya.
Berjarak 30 meter dari gorong-gorong, seorang laki-laki bernama Sarmadi (33) mengaku sebagai kerabat korban. Menurut dia, Poniman atau yang akrab disapa Popong bekerja sebagai satpam di daerah Pulogadung, Jakarta Timur. Ia datang ke lokasi diminta pihak keluarga untuk memastikan kondisi Poniman. Sarmadi menyebutkan, Poniman tinggal di daerah Jariasih, Bekasi.
”Saya tidak tahu apakah dia punya kerja sampingan. Saya diminta keluarga ke sini. Setelah ini saya lapor ke pihak keluarga Poniman,” ujarnya saat menunjukkan foto Poniman.