BMKG menginformasikan cuaca ekstrem di DKI Jakarta secara berkala. BPBD mengimbau warga bisa mengenali risiko dan mengantisipasi dini dampak bencana sehingga korban jiwa dan kerugian lebih besar dapat dihindari.
Oleh
Velicia
·3 menit baca
VELICIA
Wakil Humas MTsN 19 Gozali menunjukkan ruang guru MTsN 19, Pondok Labu, Jakarta Selatan, yang berantakan karena diterjang banjir, Kamis (6/10/2022).
JAKARTA, KOMPAS — Badan Penanggulangan Bencana Daerah mengingatkan kembali warga DKI Jakarta bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika telah menginformasikan prediksi perkiraan cuaca ekstrem pada 9-15 Oktober 2022. Cuaca ekstrem yang diprediksi melanda Jakarta, yakni hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, yang dapat memicu banjir dan bencana lain.
BPBD DKI Jakarta terus menginformasikan situasi terkini cuaca Ibu Kota. ”Kami akan menginformasikan wilayah mana yang akan terjadi hujan intensitas lebat, petir, ataupun angin kencang,” kata Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji melalui video, Minggu (9/10/2022).
BPBD DKI juga menginformasikan tinggi muka air secara berkala, seperti tinggi air di Katulampa memasuki siaga dua atau siaga satu. Hal ini dapat dipastikan lima sampai enam jam kemudian kawasan di bantaran Ciliwung, seperti Kalibata, Rawajati, dan Condet, akan mengalami peningkatan debit air, bahkan memasuki permukiman warga.
Berkaca dari peristiwa tembok roboh di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19, Pondok Labu, Jakarta Selatan, BPBD berharap warga bisa mengenali risiko bencana. Dengan demikian, diharapkan warga mampu mengantisipasi dini dampak bencana sehingga korban jiwa dan kerugian lebih besar dapat dihindari. Untuk membantu warga, BPBD memiliki layanan Jakarta Siaga 112 yang beroperasi 24 jam dan bebas pulsa.
VELICIA
Kondisi pada Minggu (9/10/2022), panggung kesenian MTsN 19, Pondok Labu, Jakarta Selatan, yang tertimpa tembok pembatas dan latar belakang panggung.
Garis polisi masih terpasang di lokasi tembok pembatas yang roboh di MTsN 19, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Minggu (9/10/2022). Puing-puing sisa kejadian belum semua dibersihkan.
Kegiatan belajar dan mengajar secara materi satu minggu ke depan belum ada. Kami mengadakan penyembuhan trauma. (Gozali)
Tembok pembatas antara jalan umum dan MTsN 19 roboh diduga akibat tidak kuat menahan aliran air dari sisi kanan kiri jalan, serta gorong-gorong di sekitar sekolah meluap. Posisi MTsN 19 berada di tengah cekungan jalan sehingga tembok pembatas roboh menimpa latar belakang panggung dan panggung kesenian MTsN 19. Akibat kejadian ini, korban tewas berjumlah tiga orang dan satu orang luka pada sekitar tumit kaki kanan dan lengan kanan.
Wakil Hubungan Masyarakat MTsN 19 Gozali menjelaskan, kegiatan belajar-mengajar (KBM) akan ditiadakan sementara waktu.
”KBM secara materi satu minggu ke depan belum ada. Kami mengadakan penyembuhan trauma. Kami bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, psikolog, serta yayasan donatur,” katanya.
VELICIA
Sisi ruang guru MTsN 19, Pondok Labu, Jakarta Selatan, yang tertimpa tembok pembatas, Kamis (6/10/2022).
Penyembuhan trauma dan KBM sementara direlokasi ke Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 11, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, mulai Senin (10/10/2022). Penyembuhan trauma akan dilakukan serentak ke sekitar 460 siswa MTsN 19. Pihak MTsN 19 dan pihak terkait akan memantau kondisi psikis siswa setelah kejadian. Bila membutuhkan pendampingan lebih lanjut, penyembuhan trauma akan dilakukan per individu.
Tidak hanya panggung kesenian yang rusak, dinding dan pintu kantor guru yang bersebelahan dengan tembok pembatas juga rusak tertimpa robohan tembok. Kaca pada pintu ruang guru dipecahkan untuk memudahkan evakuasi tujuh guru yang sempat terjebak.