PTM 100 persen di Kota Bogor menjadi kesempatan pelajar memperbaiki relasi sosial dan pemulihan belajar efektif karena sebelumnya pandemi Covid-19 memaksa belajar di rumah sehingga berdampak pada psikologis pelajar.
Oleh
AGUIDO ADRI
·2 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Pemerintah Kota Bogor kembali mengelar pembelajaran tatap muka atau PTM 100 persen di semua tingkat pendidikan. Meski begitu, protokol kesehatan tetap wajib dilakukan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Hanafi mengatakan, pelaksanaan PTM 100 persen karena situasi Covid-19 yang semakin kondusif dan terindikasi masuk ke endemi.
”PTM 100 persen tetap wajib protokol kesehatan. Ruangan UKS disiapkan, penggunaan masker dan cuci tangan itu wajib, kebersihan lingkungan sekolah. PTM berlaku dari tingkat SD hingga SMP,” kata Hanafi, Rabu (14/9/2022).
Kesiapan lainnya, lanjut Hanafi, jika ada indikasi temuan gejala Covid-19, pihak sekolah wajib berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Bogor, puskesmas, dan Dinas Pendidikan Kota Bogor.
Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan sudah mengunjungi sejumlah sekolah untuk memastikan sekolah siap mengelar 100 persen, salah satunya di Sekolah Bosowa Bina Insani, Sukadamai, Tanah Sareal.
”Saya sudah meninjau dua sekolah. Suasananya sudah normal, 100 persen dan tidak ada pembatasan. Terlihat anak-anak gembira. Meski begitu, protokol kesehatan tetap diterapkan, UKS, piketnya terus berjalan dan tetap antisipasi kalau ada gejala-gejala, langsung dikoordinasikan dengan pihak terkait,” kata Bima.
Bima menilai, dengan kondusif mengarah ke endemi, PTM 100 persen mengefektifkan pembelajaran yang selama ini terkendala. Masa pandemi Covid-19 dua tahun kemarin menimbulkan banyak dampak psikologis kepada pelajar.
”Melalui PTM 100 persen, saatnya para pelajar untuk recovery atau pemulihan kembali dan memperbaiki relasi sosial dengan teman-temannya,” ujar Bima.
PTM 100 persen terselenggara kembali karena dukungan orangtua pelajar. Seperti diketahui, persetujuan orangtua menjadi syarat utama anaknya mengikuti pembelajaran di sekolah.