Kapolda Metro Jaya Minta Jajarannya Fokus Berantas Kejahatan
Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran menyampaikan arahan Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo agar jajarannya memberantas kejahatan ikutan, antara lain akibat miras dan judi daring.
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran mengingatkan anggotanya untuk tetap fokus mengerjakan tugas mereka di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Arahan ini diberikan setelah ia kembali merotasi puluhan anggotanya pada 2022.
Fadil menyampaikan arahan Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, yang disampaikan pekan lalu, kepada anak buahnya dalam pertemuan internal. Potongan acara itu terekam dalam video yang ia unggah di akun media sosial Instagram @kapoldametrojaya, Senin (22/8/2022).
”Apa yang menjadi arahan Kapolri dalam vicon (video conference) hari Kamis kemarin wajib kita pedomani dan kita laksanakan,” kata Fadil, seperti dikutip pada Selasa (23/8/2022).
Fadil menyebutkan, Kapolri mengarahkan anggotanya agar memberantas beberapa kejahatan, antara lain judi, narkoba, dan minuman keras (miras). Bentuk pelanggaran hukum itu, menurut dia, rawan mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) Jakarta dan sekitarnya. Selain itu, masalah bahan bakar minyak hingga sembako juga menjadi isu yang harus diawasi untuk mengantisipasi gangguan sosial masyarakat.
Senin kemarin, polisi di satuan polres Polda Metro Jaya melakukan razia terhadap warung dan toko yang menjual miras tanpa izin. Aparat berhasil mengamankan 58 tersangka berikut barang bukti 9.263 botol miras. Baru-baru ini, mereka juga berhasil mengungkap 2 kasus judi daring, 56 kasus penyalahgunaan dan peredaran narkoba, serta 2 kasus pengoplosan elpiji.
”Mari kita terus lakukan pemetaan terhadap potensi masalah kamtibmas yang akan terjadi dan mengedepankan fungsi pencegahan. Penegakan hukum harus betul-betul terukur, harus betul-betul cermat, dan harus tuntas,” ujarnya.
Arahan itu diikuti harapan agar anggotanya bekerja dengan hati tulus dan ikhlas. Belum lama ini, sejumlah anggota polisi dari level perwira menengah (pamen), perwira pertama (pama), serta bintara dirotasi Fadil. Dalam surat telegram nomor ST/370/VII/KEP.2022 yang diteken Kepala Biro Sumber Daya Manusia Polda Metro Jaya Komisaris Besar Langgeng Purnomo pada 12 Agustus 2022, sebanyak 62 anggota dirotasi.
Lima anggota teratas yang dirotasi adalah Ajun Komisaris Besar Singgih Hermawan dari posisi sebagai Kepala Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Utara menjadi Kasiaga 1 Bagian Pengendalian Operasi (Bagdalops) Biro Operasi Polda Metro Jaya. Posisi yang ditinggalkan Singgih diisi oleh Komisaris Slamet Riyatno yang sebelumnya menjabat sebagai Pejabar Sementara (Pjs) Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Barat.
Berikutnya ada Komisaris Arief Budiharso yang sebelumnya menjabat sebagai Pamen Polda Metro. Arief kini menempati posisi Pjs Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Barat. Lalu, ada Komisaris Astoto Budi R yang menjabat Kanit 3 Subdit 2 Ditnarkoba Polda Metro Jaya, yang diangkat dalam jabatan baru sebagai Pjs Kabagops Polres Metro Depok.
Kemudian, Ajun Komisaris Retno Jordanus yang diangkat sebagai Kasat Narkoba Polres Tangerang Selatan. Ia sebelumnya menjabat sebagai Kepala Unit Penyidikan 1 Satnarkoba Polres Metro Jakarta Pusat.
Keputusan merotasi anggota polisi di wilayah Polda Metro Jaya juga sudah dilakukan beberapa kali sebelumya oleh Fadil selama 2022. Pada Februari, misalnya, 281 pamen dan lama, termasuk 24 kapolsek, dirotasi. Hal ini tertuang dalam surat telegram nomor ST/74/II/KEP/2022 yang dikeluarkan pada 8 Februari 2022.
Beberapa bulan kemudian, tepatnya 12 Mei 2022, surat telegram dengan nomor ST/198/V/KEP/2022 ditandatangani oleh Wakapolda Metro Jaya Brigadir Jenderal (Pol) Hendro Pandowo. Surat itu memutuskan memutasi 28 kapolsek.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulpan mengatakan, rotasi yang baru dikeluarkan bulan ini merupakan rutinitas untuk penyegaran anggota. Tanggapan itu menepis spekulasi terkait masalah internal yang belakangan terjadi di tubuh Polri, seperti kasus mantan Kepala Divisi Propam Polri Inspektur Jenderal Ferdy Sambo.
”Ini biasa, untuk jenjang karier, tidak ada kaitan soal persoalan yang rekan-rekan hubungkan. Ada yang Whatsapp, apakah ada hubungan dengan kasus Duren Tiga, tidak ada sama sekali. Memang rotasi rutin sudah direncanakan sebelum terjadinya peristiwa itu,” kata Zulpan kepada wartawan hari ini.