Pertama Kali, Kapolsek Penjaringan Dijabat Perempuan
Kapolsek Penjaringan perempuan pertama dilantik Kapolda Metro Jaya bersama tujuh kapolsek perempuan lainnya. Kehadiran perempuan diharapkan bisa memaksimalkan pencegahan kriminalitas.
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran melantik sejumlah polisi perempuan untuk mengisi jabatan kepala polsek di wilayah hukum Polda Metro Jaya, salah satunya Kapolsek Penjaringan, Jakarta Utara. Selain untuk mengarusutamakan kesetaraan jender, kehadiran perempuan juga diharapkan bisa memaksimalkan pencegahan kriminalitas.
Selasa (24/5/2022), Fadil untuk pertama kalinya sebagai Kapolda melantik kapolsek di Balai Polda Metro Jaya, Jakarta. Pelantikan kapolsek lazimnya dilakukan oleh polres di wilayah mana setiap kapolsek baru akan bertugas. Namun, Fadil secara langsung menyerahkan jabatan baru kepada 28 kapolsek.
Delapan di antara polisi yang akan memimpin kepolisian di wilayah kecamatan itu adalah perempuan. Salah satu dari mereka adalah Komisaris Ratna Quratul Ainy yang akan mengisi Polsek Penjaringan. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Kepala Satuan Pembinaan Masyarakat Polres Metro Jakarta Barat.
”Kebetulan (posisi) ini pertama kali dijabat perempuan,” kata perempuan yang sudah 16 tahun berprofesi sebagai polisi tersebut.
Masalah yang menjadi atensi Kapolda adalah masalah tawuran, bagaimana kita mencegah anak-anak agar tidak tawuran.
Meski demikian, Ratna menilai pengalaman di bidang pembinaan masyarakat bisa membantunya menjalankan tugas. Ia melihat Kecamatan Penjaringan diisi masyarakat multikultur yang bisa memicu beragam bentuk konflik. Adapun masalah kriminalitas yang akan menjadi fokus adalah tawuran anak dan pencegahannya.
”Masalah yang menjadi atensi Kapolda adalah masalah tawuran, bagaimana kita mencegah anak-anak agar tidak tawuran,” ungkap Ratna.
Tugas baru ini pun akan ia jalani dulu dengan pengalaman sebelumnya yang banyak mengasah ilmu di bidang pencegahan dan preemtif. Pengalaman itu nantinya akan ia sesuaikan dengan kebutuhan penanganan keamanan dan ketertiban masyarakat di Kecamatan Penjaringan.
Selain terkait penugasan, ia bertekad akan tetap menunjukkan potensinya agar tidak diremehkan oleh anggota kepolisian lain yang didominasi laki-laki.
”Alhamdulillah, saya khususnya tidak merasakan itu (diskriminasi). Kembali lagi, ketika kita bisa melakukan yang terbaik, ketika kita bisa mewujudkan keinginan pimpinan, kita menunjukkan kualitas saja, bahwa kita punya potensi, pasti diskriminasi itu luntur,” pungkasnya.
Selain Kapolsek Penjaringan, Fadil juga melantik Kapolsek Cisauk yang dijabat Ajun Komisaris Syabillah Putri Ramadhani, Kapolsek Menteng Komisaris Netty Rosdiana Siagian, dan Kapolsek Cimanggis Komisaris Siti Fatimah Said Martandu.
Selain itu, ada Kapolsek Cakung yang dijabat Komisaris Syarifah Chaira Sukma, Kapolsek Cinere Komisaris Jun Nurhaida Tampubolon, Kapolsek Sunda Kelapa Komisaris Riza Sativa, serta Kapolsek Tajur Halang Iptu Tamar Bekti Widiasih Jalmi.
Penguatan pencegahan
Fadil menegaskan, pelantikan kapolsek perempuan ini bukan hanya untuk menciptakan kesetaraan jender. Ia juga berharap kapolsek mampu bekerja optimal di lapangan untuk mengupayakan pencegahan daripada penegakan hukum.
”Saya minta kelebihan Anda sebagai seorang ibu digunakan dalam melakukan pendekatan untuk mereduksi kejahatan. Saya yakin, polwan lebih mampu membedakan mana penyakit masyarakat, mana kenakalan remaja, dan mana kelompok kriminal,” ujarnya.
Dalam pidatonya, Fadil juga menyebut kejahatan perkotaan selama ini didominasi oleh pelaku anak, antara lain narkoba, geng motor, dan tawuran. Untuk itu, ia yakin polisi perempuan lebih mampu melakukan pendekatan terhadap mereka.
Secara umum, ia juga meminta kepada semua Kapolsek untuk lebih banyak turun ke lapangan dan melihat sendiri fenomena sosial dan kriminal di wilayahnya. Cara ini menjadi kunci untuk menghasilkan kebijakan serta penanganan keamanan dan ketertiban masyarakat berbasis fakta.
”Jadi, kalau Anda melihat misalnya fenomena pengedaran narkoba di sebuah RW, Anda melakukan pengecekan, Anda mengumpulkan fakta. Tidak mungkin Anda berhasil kalau Anda memimpin dari dalam kamar, tidak mungkin. Anda harus berangkat,” tuturnya.