Pemudik lewat Pelabuhan Tanjung Priok Diprediksi Puluhan Ribu Orang
Jumlah pemudik periode Lebaran tahun 2022 yang naik dan turun di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, diperkirakan mencapai 40.000 orang.
Oleh
YOLA SASTRA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jumlah pemudik Lebaran tahun 2022 yang naik dan turun di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, diperkirakan mencapai 40.000 orang. Itu masih lebih rendah dibandingkan dengan jumlah pada 2018 dan 2019 atau sebelum pandemi Covid-19.
Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok Capt Wisnu Handoko, di Jakarta, Kamis (21/4/2022), mengatakan, pada 2018 dan 2019, jumlah pemudik masing-masing mencapai 53.000 orang dan 81.000 orang. Adapun tahun 2020 dan 2021 perjalanan mudik melalui pelabuhan itu ditiadakan karena pandemi.
”Tahun ini kami prediksi jumlah pemudik tidak akan melonjak sampai angka tertinggi 81.000 orang. Kami perkirakan tahun ini sekitar 50 persen dari kondisi 2019, sekitar 40.000 orang,” kata Wisnu saat ditemui di kantornya.
Wisnu menyebutkan, jumlah pemudik yang belum mencapai kondisi normal kemungkinan karena masih ada orang yang berhati-hati dengan situasi pandemi. ”Nanti kita lihat, ya (realisasinya). Pada keberangkatan kapal terakhir, Rabu (20/4/2022) kemarin, sudah mulai ada kenaikan, tetapi belum signifikan, seperti kondisi 2018 dan 2019. Puncak arus mudik pada Lebaran ini sekitar 28 dan 29 April,” ujarnya.
Di ruang tunggu terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis sore, jumlah calon penumpang relatif normal, sekitar 50 orang. Mereka menunggu jadwal keberangkatan kapal, baik dengan duduk maupun rebahan beralaskan tikar. Kapal Motor (KM) Kelud yang bersandar di dermaga bakal berangkat pukul 00.00 ke wilayah barat.
Salah seorang pemudik, Soviatu Rohma (20), mengatakan, ia hendak pulang kampung ke Kepulauan Meranti, Kepulauan Riau, menumpang KM Kelud. Sovi tiba di Pelabuhan Tanjung Priok Rabu kemarin setelah menempuh perjalanan dengan kereta api dari Kediri, Jawa Timur.
”Saya mudik lebih awal karena jadwal pesantren sudah libur. Biasanya mudik naik pesawat. Sekarang mau coba kapal laut untuk pertama kali. Di kapal enak, barang bawaan tidak dibatasi. Kalau di pesawat terbatas, kalau berlebih mesti bayar bagasi,” kata santri di Pondok Pesantren Al Hikmah Purwoasri, Kediri, itu.
Fajar Dimas Fauzi (24), pemudik menuju Merawang, Bangka, memilih mudik lebih awal, yakni pada H-11 Lebaran, untuk menghindari mahalnya tiket pesawat dan kemacetan. Ia berangkat dari tempat kerjanya di Yogyakarta dengan mobil travel sejak Rabu kemarin dan tiba di Tanjung Priok pada Kamis subuh.
”Saya sudah izin pulang lebih awal dari tempat kerja. Baru kali ini saya coba mudik pakai kapal karena lebih murah. Tiket pesawat sekarang sudah mencapai Rp 2 juta,” kata Fajar yang bekerja di tambak udang ini.
Persiapan pelabuhan
Mengantisipasi peningkatan arus penumpang saat mudik, Wisnu menyebut otoritas sudah berkoordinasi dengan seluruh stakeholder, terutama PT Pelni, operator kapal roro ke Belitung, dan PT Pelindo. Otoritas juga berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti Kantor Kesehatan Pelabuhan, kepolisian, dan TNI Angkatan Laut.
”Total ada sembilan kapal Pelni yang dikerahkan untuk antisipasi lonjakan penumpang. Kapal roro ke Belitung ada 18 kapal yang rutin melayani penumpang,” kata Wisnu.
Di terminal penumpang, lanjut Wisnu, otoritas juga menata alur masuk (check in), pemeriksaan status kartu kewaspadaan kesehatan (eHAC) di Peduli Lindungi, dan antrean penumpang menjadi lebih teratur dibandingkan dengan sebelumnya. Otoritas juga menekankan ke PT Pelni agar penumpang sudah menginformasikan status eHAC saat memesan tiket.
”Kami berharap jauh hari penumpang sudah vaksinasi Covid-19. Jadi, tidak mengandalkan vaksinasi di pelabuhan. Namun, jika belum vaksinasi, mereka harus vaksinasi di terminal penumpang,” ujarnya.
Mudik gratis
Pelabuhan juga mengadakan mudik gratis yang menyasar para pemudik dengan sepeda motor. Tujuannya menekan angka pemudik yang menempuh perjalanan jauh dengan motor. Ada dua kapal yang disediakan, yaitu KM Dobonsolo dan KM Ciremai. Setiap kapal mampu mengangkut 2.500 penumpang dan 1.250 sepeda motor.
Hartono (43), pendaftar mudik gratis, mengatakan, ia bersyukur program ini diadakan kembali. Akhirnya, perantau asal Boyolali, Jawa Tengah, ini bisa pulang kampung bersama istri dan dua anaknya setelah absen dua tahun. Saban tahun sejak 2011 pengemudi ojek daring ini memanfaatkan fasilitas mudik gratis untuk menghemat biaya.
Pulang pakai sepeda motor langsung lelah. Dengan mudik gratis, saya bisa pulang sekaligus bawa motor. Motor sangat perlu untuk silaturahmi di kampung halaman. (Hartono)
Pendaftaran mudik secara daring tanggal 18-24 April 2022. Verifikasi dilakukan di terminal keberangkatan Tanjung Priok dan Kementerian Perhubungan. ”Hingga Rabu kemarin sudah 1.180 orang mendaftar,” kata Wisnu.
Keberangkatan mudik KM Dobonsolo 26 April dan KM Ciremai 29 April dengan rute Tanjung Priok-Tanjung Emas (Semarang)-Tanjung Perak (Surabaya). Adapun keberangkatan balik KM Ciremai 9 Mei dan KM Dobonsolo 11 Mei dengan rute Tanjung Perak-Tanjung Emas-Tanjung Priok.