Komuter Boleh Batalkan Puasa di Transjakarta, KRL, dan MRT
Komuter diimbau membatalkan puasanya dengan minuman atau makanan kecil.
Oleh
ERIKA KURNIA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT KAI Commuterline, PT Transportasi Jakarta dan MRT Jakarta mengizinkan para penumpang makan dan minum membatalkan puasa. Namun, karena masih dalam kondisi pembatasan pandemi dan menjaga kenyamanan, izin ini masih terbatas.
Pada hari-hari normal di luar bulan Ramadhan, penumpang atau para komuter dilarang makan dan minum di dalam angkutan massal itu. ”MRT Jakarta menerapkan kebijakan memperbolehkan teman-teman membatalkan puasa saat berada di dalam Ratangga (kereta) dan area berbayar di stasiun. Namun, manajemen MRT Jakarta hanya memperbolehkan air mineral dan kurma,” kata MRT Jakarta dalam keterangannya di lini masa media sosial.
Ketentuan buka puasa di kereta MRT itu pun hanya boleh dilakukan saat waktu buka puasa tiba hingga maksimum 10 menit sejak azan Maghrib. KAI Commuterline juga hanya mengizinkan pengguna kereta rel listrik (KRL) mengonsumsi minuman dan makanan ringan di dalam kereta.
”Rekan Commuters yang berada di dalam perjalanan KRL dapat membatalkan puasanya hingga satu jam setelah waktu berbuka puasa tiba. Saat membatalkan puasa diimbau dengan minuman dan makanan ringan secukupnya,” tulis pihak KAI Commuterline di akun Instagram @commuterline.
Aturan itu menjadi salah satu penyesuaian kebijakan yang dihadirkan selama Ramadhan dan berlaku mulai Senin (4/4/2022), selain penambahan jumlah perjalanan dari 1.007 perjalanan menjadi 1.053 setiap hari dan penambahan jam operasional sampai pukul 24.00.
Angelina Betris, Pelaksana Tugas Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) juga menyampaikan, pengguna bus yang masih dalam perjalanan ketika azan Maghrib berkumandang diperkenankan untuk membatalkan ibadah puasa di area Transjakarta.
”Kami memperbolehkan pelanggan untuk membatalkan puasa maksimal 10 menit setelah azan Maghrib berkumandang. Dilarang untuk berbuka dengan makanan lauk pauk, makanan siap saji dan menyengat yang dapat mengganggu kenyamanan pelanggan lain,” kata Betris di Halte Harmoni.
Untuk mencegah penularan Covid-19, pelanggan hanya diperbolehkan membuka masker pada saat berbuka puasa dan tidak diperkenankan berbicara, baik secara langsung maupun melalui sambungan telepon. Selain aturan protokol kesehatan, selama Ramadhan, layanan Transjakarta juga tidak berubah dan tetap beroperasi pukul 05.00-21.30.
Tahun ini Transjakarta kembali bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) DKI Jakarta untuk menyediakan takjil kepada pelanggan. Program berbagi makanan berbuka puasa gratis bertajuk ”Semua Bisa Makan” itu akan dilaksanakan setiap hari di bulan Ramadhan.
”Untuk menikmati takjil ini, kami menggunakan media aplikasi dan menggunakan voucer yang dapat ditukarkan di 150 halte di 13 koridor utama,” tambah Betris.