Tangerang Raya Atur Pola Tatap Muka Sambil Percepat Vaksinasi Pelajar
Langkah itu seiring merebaknya varian Omicron dan belum tuntasnya vaksinasi anak dan remaja di Tangerang Raya, Banten.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Untuk mengantisipasi lonjakan kasus positif Covid-19 seiring merebaknya varian Omicron, pemerintah daerah di wilayah Tangerang Raya, Banten, menyesuaikan kapasitas dan pola pembelajaran tatap muka atau PTM terbatas. Upaya ini berbarengan dengan mempercepat capaian vaksinasi Covid-19 kepada anak dan remaja di wilayah masing-masing.
Surat Keputusan Bersama Mendikbudristek, Menag, Menkes, dan Mendagri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 membolehkan Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan menerapkan PTM setiap hari dengan jumlah peserta didik 100 persen dari kapasitas ruang kelas dan lama belajar paling banyak 6 jam pelajaran setiap hari.
Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang membatasi kapasitas ruang kelas maksimal 50 persen dengan 6 jam pelajaran setiap hari mulai 3 Januari 2022. Pembatasan ini sebagai antisipasi lonjakan kasus seiring merebaknya varian Omicron serta belum tuntasnya vaksinasi Covid-19 kepada anak dan remaja.
”Kami evaluasi dan putuskan dibatasi 50 persen sambil kejar cakupan vaksinasi pelajar. Kalau selama satu bulan atau dua bulan tidak ada kasus, kapasitas ruang kelas bisa 100 persen,” ucap Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Syaifullah, Minggu (9/1/2022).
Sebanyak 380.000 dosis vaksin Sinovac disiapkan untuk mengejar capaian vaksinasi anak dan remaja. Saat ini dari 337.109 anak usia 6-11 tahun, 48,3 persen sudah divaksinasi. Sementara, dari 322.314 remaja, penerima dosis satu sebanyak 86,8 persen dan dosis dua 69,3 persen.
Juru Bicara Satuan Tugas Satgas Covid-19 Tangerang Hendra Tarmizi mengatakan, vaksinasi anak dan remaja masih terhambat izin orangtua, kekeliruan, dan data tidak valid atau bermasalah. Untuk itu, ada kerja sama dengan perangkat wilayah, seperti camat dan lurah, serta TNI dan Polri guna jemput bola dari rumah ke rumah.
”Koordinasi dengan sekolah untuk pemutakhiran data. Targetnya minimal 80 persen atau divaksinasi hingga akhir Januari,” katanya.
Genjot vaksinasi
Percepatan vaksinasi anak dan remaja turut menjadi fokus Pemerintah Kota Tangerang. Sejauh ini sudah 62,6 persen anak divaksinasi dari target 185.989 anak.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan masih ada pekerjaan rumah vaksinasi kepada puluhan ribu anak. Salah satu upaya percepatan dengan mobilisasi vaksinasi di sekolah. ”Targetnya 90 persen anak sudah divaksinasi sampai akhir Januari,” ujarnya.
Saat ini PTM berlangsung dengan kapasitas ruang kelas 100 persen. Namun, tidak ada sesi pagi dan siang untuk setiap kelas, serta jam belajar tanpa istirahat guna mencegah kerumunan dan penyebaran Covid-19.
Sebagai upaya penapisan, Dinas Kesehatan Kota Tangerang mengalokasikan 15.000 alat tes usap untuk guru, siswa, dan staf sekolah. Tes akan dimulai pekan depan dengan tenaga kesehatan dari puskesmas menyambangi sekolah.
Kota Tangerang Selatan juga menargetkan 133.026 anak divaksinasi hingga akhir Januari. Sejauh ini cakupannya sudah mencapai 75,9 persen. Sementara capaian vaksinasi kepada 130.475 remaja untuk dosis satu sebesar 92,7 persen dan dosis dua 75,9 persen.
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie memastikan akan merampungkan vaksinasi anak dosis satu seiring PTM secara terbatas dengan kapasitas ruang kelas 100 persen dan menerapkan kelas pagi dan siang.