Kota Bogor Tunda Pembelajaran Tatap Muka

Ada berbagai pertimbangan yang harus dikaji dan didalami Pemkot Bogor sebelum pembelajaran tatap muka dilaksanakan, di antaranya percepatan vaksinasi untuk anak 6-12 tahun dan tren kasus varian Omicron.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Dimas (13), salah satu siswa kelas VII SMP Negeri 15 Kota Bogor, Jawa Barat, memeriksa penggunaan maskernya ketika pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM), Senin (31/5/2021).

BOGOR, KOMPAS — Cakupan vaksinasi yang tinggi tak membuat Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, buru-buru membuka pembelajaran tatap muka atau PTM. Varian Omicron dan penanganan pemberlakuan pembatasan masyarakat atau PPKM level 2 menjadi pertimbangan PTM belum bisa diselenggarakan pada awal 2022 ini.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, berdasarkan kondisi terkini, tingkat penularan Covid-19 rendah dan cakupan target vaksinasi tinggi, yaitu 100,68 persen atau 825.054 target.

Meski demikian, bukan berarti dari dua kondisi tersebut pihaknya gegabah untuk segera membuka PTM 100 persen. Ada berbagai pertimbangan yang harus dikaji dan didalami sebelum PTM dilaksanakan.

”Ada varian Omicron. Kita minimalkan ancaman dan risiko penyebaran kepada anak-anak kita. Kami akan selaraskan PPKM level 2 ini terlebih dahulu dengan instruksi menyelenggarakan PTM. Kami perhatikan juga percepatan cakupan vaksinasi anak,” ujar Dedie, Kamis (6/1/2021).

KOMPAS/AGUIDO ADRI

Pelajar usia 12-17 tahun antre di halaman samping kantor Kelurahan Panaragan, Kota Bogor, Kamis (26/8/2021).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bogor, target sasaran vaksinasi anak usia 6-11 tahun sebanyak 101.164 anak. Capaian dosis satu sebanyak 83.816 anak atau 82,85 persen. Sementara dosis dua vaksinasi masih nol persen.

”Kita akan terus kejar percepatan dan tuntaskan vaksinasi anak-anak. Kami minta setiap satgas RW membuka dan membantu percepatan vaksin anak-anak,” ujarnya.

Ada varian Omicron. Kita minimalkan ancaman dan risiko penyebaran kepada anak-anak kita.

Dari surat keputusan bersama (SKB) Empat Menteri, yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19, Kota Bogor memenuhi kriteria untuk menggelar PTM.

Dalam kriteria SKB empat menteri itu, Kota Bogor masuk dalam kategori A dengan syarat vaksinasi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di atas 80 persen.

KOMPAS/AGUIDO ADRI

Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, menggelar vaksinasi untuk penyandang disabilitas, Kamis (26/8/2021). Berdasarkan data, ada 650 penyandang disabilitas yang akan menerima vaksin dan 266 orang diantaranya merupakan pelajar disabilitas.

Meski berdasarkan SKB empat menteri terpenuhi, Dedie tetap menillai, pihaknya bersama Satuan Tugas Covid-19 Kota Bogor harus memperhatikan tren kasus Covid-19 atau varian Omicron, tidak hanya di Bogor, tetapi juga di Jabodetabek secara keseluruhan yang menjadi wilayah aglomerasi dalam PPKM.

Jika dalam beberapa minggu ke depan kasus di Kota Bogor tetap landai atau tidak ada lonjakan kasus, Pemkot Bogor akan mempertimbangkan kebijakan PTM, itu pun akan diuji coba terlebih dahulu. Tak hanya itu saja, jika sudah keluar kebijakan 100 persen PTM, tetap keputusan dan izin ada di orangtua pelajar.

Baca juga: Kota Bogor Bersiap Antisipasi Lonjakan Kasus Omicron di Bulan Ini

Dedie melanjutkan, untuk menciptakan dan menjaga Kota Bogor tetap pada jalur rendah penyebaran Covid-19, warga diimbau untuk tetap menjalankan protokol kesehatan ketat. Dengan begitu, diharapkan tidak ada lonjakan kasus sehingga akan berdampak pada penyelenggaraan PTM 100 persen ke depannya.

Tidak hanya itu saja, kata Dedie, agar kekebalan komunal semakin luas dan kesehatan keluarga semakin terjaga dari ancaman paparan virus Covid-19, pihaknya juga akan melaksanakan penguatan (booster) vaksinasi. Fokus penguatan vaksin tidak hanya warga lanjut usia, tetapi juga kepada tenaga pendidik.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Poster protokol kesehatan yang terpasang di SMP Negeri 15 Kota Bogor, Jawa Barat, ketika pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM), Senin (31/5/2021).

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, kondisi pandemi Covid-19 tetap harus diwaspadai agar warga Kota Bogor tidak terpapar virus sehingga menyebabkan lonjakan kasus. Dalam PPKM 2, selain protokol kesehatan ketat, satgas Covid-19 tetap fokus untuk melakukan tracing, test, dan treatment (3T).

”Kita waspada varian Omicron. Kita akan segera lakukan percepatan booster vaksinasi untuk (warga) lansia. Kita tidak mau masa kelam Juni-Juli 2021 terulang. Oleh karena itu, percepatan vaksin anak, dan (warga) lansia mudah-mudahan Februari ini bisa terlaksana,” katanya.

Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen Sesuai Kondisi Sekolah dan Daerah