Omicron Jadi Pertimbangan Tangerang Siapkan PTM di Awal Tahun Baru
Tangerang siapkan skenario pembelajaran tatap muka terbatas untuk semua siswa di awal tahun 2022. Namun, varian Omicron menjadi pertimbangan. Akan ada simulasi dan antisipasi agar PTM tidak picu penyebaran Covid-19.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan di Banten masih mengkaji kebijakan semua siswa mengikuti pembelajaran tatap muka secara terbatas mulai 2022. Penerapannya tak bisa serta-merta karena butuh simulasi dan antisipasi mengingat sudah ada varian Omicron di Tanah Air.
Pemerintah memperbolehkan daerah berstatus PPKM level 1 dan level 2 dengan capaian vaksinasi dosis dua pada pendidik dan tenaga kependidikan di atas 80 persen serta capaian vaksinasi dosis dua pada warga lansia di atas 50 persen menerapkan pembelajaran tatap muka setiap hari, jumlah peserta didik 100 persen dari kapasitas ruang kelas, dan lama belajar paling banyak 6 jam
pelajaran per hari.
Sedang dibahas. Meskipun vaksinasi warga sekolah sudah lebih dari 90 persen, tetap harus hati-hati.
Keputusan itu tercantum dalam Surat Keputusan Bersama Mendikbudristek, Menag, Menkes, dan Mendagri Nomor 05/KB/2021, Nomor 1347 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/6678/2021, dan Nomor 443-5847 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.
”Kami minta dinas kesehatan dan epidemiolog kaji terlebih dahulu karena merebaknya varian Omicron. Prioritas utama tetap keselamatan warga,” kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, Selasa (28/12/2021).
Pemkot Tangerang menyiapkan beberapa skenario, yakni tes acak kepada pendidik dan tenaga kependidikan pada hari pertama pembelajaran tatap muka 3 Januari 2022. Kemudian menerapkan pembelajaran tatap muka sebanyak tiga kali dalam sepekan dengan kapasitas ruang kelas 100 persen sepanjang Januari.
”Selama ini, kan, dua kali tatap muka sepekan dengan kapasitas 50 persen. Nanti kalau Januari berjalan lancar, kami uji coba skenario lima kali tatap muka dalam sepekan dengan kapasitas ruang kelas 100 persen,” ucapnya.
Saat ini tengah berlangsung evaluasi pembelajaran tatap muka tahun 2021 dan asesmen sekolah-sekolah untuk menyongsong tahun ajaran 2022.
Arief berharap protokol kesehatan dan belajar-mengajar tetap berjalan baik dan lancar mengingat September lalu Dinas Kesehatan Kota Tangerang menemukan 66 siswa, 2 guru, dan 1 pegawai tata usaha terkonfirmasi positif Covid-19 dalam tes PCR secara acak di 53 sekolah.
Dalam pelacakan, Satgas Penanganan Covid-19 menemukan lima kasus dari kontak erat. Tiga kasus terjadi di lingkup keluarga dan dua kasus di sekolah.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dini Anggraeini menyebutkan, ke-69 warga sekolah tersebut kemungkinan terpapar Covid-19 di rumah, tempat rekreasi, atau ketika bepergian ke luar kota.
Wilayah tetangga di Kota Tangerang Selatan juga masih mengkaji kebijakan semua siswa mengikuti pembelajaran tatap muka secara terbatas.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangerang Selatan Taryono mengatakan saat ini masih membahas skenario dan asesmen untuk pengambilan keputusan kebijakan di tahun ajaran 2022.
”Sedang dibahas. Meskipun vaksinasi warga sekolah sudah lebih dari 90 persen, tetap harus hati-hati,” ujarnya.
Selama ini, Kota Tangerang Selatan menetapkan dua kali pembelajaran tatap muka dalam sepekan dengan kapasitas ruang kelas 50 persen.
Taryono memastikan tak ada kendala dalam penerapan protokol kesehatan walaupun September lalu Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan menemukan 43 siswa, guru, dan staf terkonfirmasi positif Covid-19 dalam tes secara acak.