Pengawasan dan Pelaksanaan Protokol Kesehatan Ketat di Tempat Wisata
Masyarakat yang melakukan perjalanan jarak jauh atau berwisata di masa libur Natal dan Tahun Baru diharapkan sudah divaksin lengkap. Pelaku perjalanan juga diminta melakukan tes antigen 1 x 24 jam sebelum berangkat.
Oleh
AGUIDO ADRI
·4 menit baca
BOGOR, KOMPAS – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, bersama dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan bencana (BNPB) Letnan Jenderal Suharyanto, meninjau kesiapan protokol kesehatan dan pengaturan arus lalu lintas di objek wisata Puncak, Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/12/2021).
Peninjauan juga untuk mengecek fasilitas pos pengamanan dan pelayanan yang telah disiagakan untuk mengantisipasi lonjakan mobilitas di masa libur Natal dan Tahun Baru, khususnya di tempat wisata.
Listyo mengatakan, pihaknya telah menyiapkan pos-pos pengamanan di sejumlah titik di masa libur Natal dan Tahun Baru. Pos-pos itu untuk memastikan pengawasan protokol kesehatan berjalan dengan baik di lapangan. Salah satu pos yang disiapkan yaitu di objek wisata Puncak.
Diprediksi ada jutaan pergerakan warga yang berlibur, bersilahturahmi, dan pergi berwisata. Berdasarkan data Kemenhub diperkirakan ada 2,8 juta warga di Jabodetabek melakukan perjalanan.
Keberadaan pos pengawasan dan pengetatan protokol kesehatan, menurut Listyo, untuk mengantisipasi atau menekan penularan luas Covid-19. Hal ini mengacu dari pengalaman tahun lalu yang terjadi kenaikan kasus Covid-19 sekitar dua setengah kali lipat, seusai lubur Natal dan Tahun Baru.
Di pos-pos tersebut juga tersedia gerai vaksin untuk warga yang belum mendapatkan vaksin dosis satu atau dosis lengkap. Persyaratan vaksin di tempat wisata ini diharapkan semakin meningkatkan target capaian vaksin 1,2 juta dosis atau mengejar target 70 persen di seluruh Indonesia, sekaligus memperluas kekebalan komunal.
Selain itu, di pos itu juga dilakukan tes acak antigen serta disiapkan ruang isolasi untuk mengantisipasi jika ada warga yang terkonfirmasi positif. Untuk mengawasi pengunjung wisata dan warga yang berpergian juga disiapkan barcode aplikasi Peduli Lindungi.
Bahkan, di beberapa pos nantinya juga akan berfungsi sebagai pos pengawasan ganjil genap, seperti di Kabupaten Bogor, yang akan mulai dilaksanakan pada 24 Desember hingga 2 Januari 2022.
Sementara itu, Muhadjir mengingatkan, masyarakat yang melakukan perjalanan jarak jauh di masa libur Natal dan Tahun Baru agar sudah menerima vaksin dosis lengkap dan melengkapinya dengan tes antigen 1 x 24 jam.
”Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pada akhir tahun ini, tingkat vaksinasi di seluruh Indonesia harus sudah 70 persen,” kata Muhadjir.
Budi Karya mengingatkan, masyarakat perlu waspada di masa libur Natal dan Tahun Baru karena diprediksi akan ada sekitar 11 juta orang bepergian. Kewaspadaan perlu ditingkatkan karena Covid-19 masih menjadi ancaman, terutama varian Omicron yang sudah ada di Indonesia.
”Pesan utama pada Natal dan Tahun Baru ini adalah pengetatan prokes. Kalau bisa di rumah saja itu lebih baik, tetapi kalau mau bepergian jarak jauh, harus vaksin dua kali dan tes antigen 1 x 24 jam,” kata Budi.
Setelah mengecek pos pengawasan protokol kesehatan di objek wisata, Listyo langsung meninjau pos pengawasan ganjil genap di Simpang Gadog.
Sempat terjadi antrean kendaraan yang hendak masuk ke jalur Puncak karena petugas memeriksa sertifikat vaksin melalui aplikasi Peduli Lindungi atau surat sertifikat vaksin.
Pemeriksaan sempat terhenti hingga sore karena hujan deras di daerah Puncak. Pemeriksaan sertifikat vaksin dan ganjil genap akan efektif mulai Jumat. Dari pantauan Kompas dari pagi hingga sore, lalu lintas ramai lancar. Hanya beberapa titik saja ditemukan kemacetan.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi menyatakan, kebijakan ganjil genap di kawasan jalur Puncak sudah berlaku permanen setiap Sabtu dan Minggu. Namun, untuk masa Natal dan Tahun Baru, kebijakan ganjil genap akan berlaku setiap hari hingga 2 Januari.
Sementara itu, Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Dicky Anggi Pranata mengatakan, pihaknya menyiapkan pengamanan mobilitas warga dengan mendirikan 10 posko pemeriksaan protokol kesehatan di pintu keluar tol dan jalur jalan utama, terutama yang menuju kawasan Puncak.
”Bagi pengendara yang tidak taat, kami (perintahkan) untuk putar balik. Pemeriksaan kelengkapan protokol kesehatan dilakukan, antara lain, melalui aplikasi Peduli Lindungi, surat vaksin, masker, dan kendaraan sesuai ganjil genap,” ujar Dicky.
Adapun 10 titik posko pemeriksaan pengawasan protokol kesehatan berada di gerbang tol menuju Puncak di Cibanon, Rainbow Hills, Pasir Angin, Gerbang Tol Ciawi, penutupan arus Bandungan, Simpang Gadog, Sentul Utara, dan Bellanova. Selanjutnya, dua titik di jalur alternatif Jalan Ciawi dan Jalan Pandan Sari.