Serikat pekerja Transjakarta menilai kualitas layanan menurun. Ini adalah dampak dari diberlakukannya berbagai kebijakan yang lebih mengutamakan ”profit oriented” dibandingkan pemberdayaan sumber daya manusianya.
Oleh
Helena F Nababan/FRANSISKUS WISNU WARDHANA DHANY/STEFANUS ATO
·4 menit baca
KOMPAS / HELENA F NABABAN
Pelaksana Tugas Kepala Sub-Komite LLAJ KNKT Ahmad Wildan (paling kiri), Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono (tengah), dan Direktur Utama PT Transportasi Jakarta M Yana Aditya (batik ketiga dari kiri) beserta tim dalam konferensi pers usai pertemuan, Selasa (7/12/2021), di Gedung KNKT, Jakarta Pusat. Tim KNKT segera menginvestigasi Transjakarta mulai Rabu (8/12/2021) hingga dua pekan ke depan.
JAKARTA, KOMPAS — Komite Nasional Keselamatan Transportasi mulai hari ini, Rabu (8/12/2021), hingga dua pekan ke depan melakukan investigasi total terhadap PT Transportasi Jakarta. Investigasi itu menyusul kecelakaan beruntun yang melibatkan bus Transjakarta dalam dua bulan terakhir.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono, Selasa (7/12/2021), usai pertemuan dengan direksi PT Transjakarta di Gedung KNKT, menjelaskan, pertemuan itu menjadi pembukaan untuk audit atau investigasi total terhadap Transjakarta.
Sebelumnya, PT Transjakarta menyatakan sepanjang Januari-Oktober 2021 sedikitnya terjadi 502 kecelakaan melibatkan armadanya. Sepanjang November-Desember, kecelakaan terus terjadi. Selain korban cedera juga ada korban meninggal akibat insiden dengan armada Transjakarta tersebut.
Dalam rapat kerja direksi Transjakarta dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta, Senin (6/12/2021), Ketua dan anggota Komisi B merekomendasikan supaya ada audit total dan audit internal atas Transjakarta. Audit direkomendasikan untuk melibatkan KNKT. Direktur Utama Transjakarta M Yana Aditya pada konferensi pers, Sabtu (4/12/2021), juga menyatakan bakal melibatkan KNKT dalam investigasi kecelakaan beruntun melibatkan bus-bus milik Transjakarta dan milik operator.
Pelaksana Tugas Kepala Sub-Komite Lalu Lintas dan Angkutan Jalan KNKT Ahmad Wildan kepada media menjelaskan, tim KNKT akan menginvestigasi mulai hari ini dan akan bekerja selama dua pekan. Tim akan bekerja di empat area.
”Ada empat area yang ingin kita diskusikan dan kita improve. Pertama terkait organisasi dan manajemen, kedua terkait pemastian kesiapan awak, ketiga terkait pemastian kelaikan kendaraan, dan keempat terkait upaya memetakan setiap bahaya yang ada di tempat kerja,” kata Wildan.
Kembalikan fungsi dan marwah Transjakarta ke hakikatnya transportasi publik yang benar-benar menerapkan standar pelayanan minimum.
Soal manajemen, ia melihat perlu ditambah satu direktorat keselamatan dalam tubuh PT Transjakarta. Tim KNKT juga perlu melakukan overview dari dirut sampai supervisor. ”Kira-kira seperti apa jobdesk, rencana operasional. Ini yang harus kita bedah satu-satu. Nanti setelah dua minggu kita sampaikan (ke publik),” ujarnya.
Soerjanto menambahkan, terkait insiden yang terjadi, tim KNKT di antaranya akan melihat masalah faktor manusia. Tim akan mengecek pengemudi dan pentingnya pelatihan bagi pengemudi supaya terbiasa dengan bus yang dibawa.
Kemudian tim juga akan melihat secara menyeluruh soal infrastruktur, termasuk koridor khusus bus Transjakarta. Dengan berjalan di satu koridor khusus, sopir perlu fokus terus-menerus.
”Ini yang menyebabkan juga fatigue atau kelelahan,” kata Soerjanto.
KOMPAS/FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
Yayank (35), salah satu pramudi Transjakarta rute Harmoni-Lebak Bulus, tengah mengantre jadwal operasional di Halte Harmoni, Jakarta Pusat, Senin (6/12/2021).
Transjakarta akan diminta membuat pemetaan terkait daerah mana saja yang sering terjadi kecelakaan dan penyebabnya. Dengan begitu, mitigasi bencana bisa disiapkan, termasuk menginformasikannya kepada pramudi.
Kualitas layanan menurun
Ketua Serikat Pekerja Transportasi Jakarta (SPTJ) Jan Oratmangun menyampaikan, pihaknya sangat prihatin dengan banyaknya kecelakaan tersebut. Sebagai bagian dari Transjakarta, pihaknya meminta untuk segera melakukan evaluasi sistem di Transjakarta.
”Serikat pekerja menilai kualitas layanan menurun. Ini adalah dampak dari diberlakukannya berbagai kebijakan yang lebih mengutamakan profit oriented dibandingkan pemberdayaan sumber daya manusianya,” kata Jan.
Dari kebijakan berorientasi profit atau sekadar mencari untung ini, terjadilah sub-kebijakan efisiensi anggaran di tingkat lapangan. ”Efisiensi ini menurut kami adalah kebijakan salah kaprah,” kata Jan.
KOMPAS/ERIKA KURNIA
Lokasi kejadian kecelakaan bus Transjakarta yang menewaskan satu orang saat menyeberang di Jalan Raya Taman Margasatwa Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (7/12/2021) siang.
Saat ini, tidak ada lagi petugas layanan bus (PLB) di dalam bus yang seharusnya bisa menjadi pengingat bagi pramudi demi memastikan keamanan dan kenyamanan pelanggan di dalam bus. Hal ini bisa menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan untuk dipertimbangkan lagi agar PLB diaktifkan kembali.
Contoh kebijakan salah kaprah lainnya adalah fungsi kontrol Transjakarta sebagai regulator tidak berjalan dengan baik. Fungsi kontrol operasional tadinya dilakukan oleh tiga petugas pengendali di setiap koridor/rute saat ini dikerucutkan hingga hanya satu orang saja di setiap koridor. Akibatnya, pengawasan terhadap perilaku mengemudi pramudi di koridor untuk menerapkan standar pelayanan minimum (SPM) menjadi lemah.
”Kembalikan fungsi dan marwah Transjakarta ke hakekatnya transportasi publik yang benar-benar menerapkan SPM yang tentu berbasis padat karya untuk menyerap tenaga kerja, bukan berbasis padat teknologi,” kata Jan menegaskan.
Jan turut meminta agar fungsi kontrol dan pengawasan Transjakarta sebagai regulator terhadap operator lebih dikuatkan. ”Boleh efisiensi dan menggunakan sistem, tetapi jangan salah kaprah dan mengabaikan keselamatan,” katanya.
KOMPAS/FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
Suasana antrean pengisian bahan bakar gas di SPBG Coco Cililitan, Jakarta Timur, Minggu (5/12/2021) malam. Tidak ada pengaturan tempat pengisian gas sesuai ukuran kendaraan.
SPTJ meminta pertemuan bipartit semua serikat yang ada di Transjakarta dengan manajemen untuk membahas kinerja dan perbaikan di perusahaan.
Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia DKI Jakarta Damantoro dan Ketua Organisasi Angkutan Darat DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mendukung audit total Transjakarta.
”Jadikan keselamatan sebagai bagian integral dari proses bisnis sejak rekrutmen, pelatihan, penyiapan sarana dan prasarana, manajemennya termasuk armada, operasional, kesiapan dan kelaikan, dan sebagainya,” kata Damantoro.
Shafruhan menambahkan bahwa kecelakaan beruntun bisa jadi akibat kesalahan manusia dan manajemen kontrol yang tidak berjalan. Manajemen kontrol meliputi kelaikan armada, kualitas sumber daya manusia, dan operasional sehari-hari.