Ada Kasus di SD Sukadamai, 57 SD Lain di Kota Bogor Tetap PTM Tahap 6
Munculnya kluster sekolah tidak menghentikan 57 SD yang lolos verifikasi faktual untuk melaksanakan PTM tahap 6.
Oleh
AGUIDO ADRI
·4 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Dinas Pendidikan Kota Bogor, Jawa Barat, tetap akan melaksanakan pembelajaran tatap muka atau PTM terbatas tahap 6 pada Senin (22/11/2021) walaupun ada temuan 24 kasus positif di Sekolah Dasar Sukadamai 2.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Hanafi mengatakan, pelaksanaan PTM terbatas tahap 6 untuk jenjang SD tetap akan berlangsung Senin besok.
PTM terbatas tahap 6, kata Hannafi, merupakan tahapan terakhir di lingkup SD di Kota Bogor. Peserta didik SD yang mengikuti PTM hanya diikuti pelajar kelas 4, 5, dan 6, secara bergantian. Sementara pelajar kelas 1, 2, dan 3 menjalankan pembelajaran melalui daring.
”Sekolah (SD) sudah terverifikasi faktual, izin orangtua, hingga protokol kesehatan. Mengevaluasi dan surveilans di beberapa sekolah untuk mengantisipasi temuan kasus. Ada 57 SD yang tatap muka pada tahap 6. Total keseluruhan 211 sekolah,” kata Hanafi, Minggu (21/11/2021).
Hanafi berharap, pelaksanaan PTM terbatas tahap 6 ini mendapat dukungan penuh semua pihak di luar lingkungan sekolah. Protokol kesehatan ketat yang sudah baik di lingkungan sekolah tetap harus dipertahankan.
Namun, itu saja tak cukup karena lingkungan luar sekolah hingga lingkungan sekitar tempat tinggal pelajar pun perlu mendapat atensi tinggi oleh warga untuk menjaga ketat protokol kesehatan.
Selama 10 hari ke depan, atensi kami ke SD Sukadamai 2. Kami juga tingkatkan pengawasan di sekolah lainnya agar tidak ada kasus.
Hanafi melanjutkan, sebelum temuan 24 kasus positif di SD Sukadamai 2, di sejumlah sekolah juga ditemukan kasus positif meski jumlahnya tidak banyak. Temuan kasus positif itu seperti di SMPN 7 di awal pelaksanaan PTM. Satu pelajar dinyatakan positif.
Dari temuan itu, Dinas Pendidikan bersama Dinas Kesehatan dan Satuan Tugas Covid-19 langsung melacak kontak erat dan tes usap PCR kepada seluruh guru, pelajar, hingga orangtua. Hasilnya, semua negatif. Sekolah itu diliburkan tiga hari.
Kasus positif juga ditemukan di SMK 4 dan SMA Al-Ghazly Bogor. Masing-masing satu pelajar dinyatakan positif. Seperti di SMP 7, Satgas Covid-19 Kota Bogor langsung melakukan tracing, testing, treatment (3T).
”Vaksinasi kita sudah hampir 90 persen. Semoga semakin menciptakan kekebalan komunal sehingga menekan potensi penularan luas. Meski begitu, tetap protokol kesehatan ketat dan tidak abai terutama di luar lingkungan sekolah,” ujarnya.
Seluruh sivitas akademik sekolah yang melaksanakan PTM terbatas harus memenuhi syarat sudah menerima vaksin. Tenaga pendiddik dan pelajar yang belum menerima vaksin tidak dizinkan mengikuti PTM. Namun, kasus berbeda pada PTM di SD, para pelajar belum bisa menerima vaksin karena tidak ada program vaksinasi untuk pelajar usia di bawah 12 tahun.
Terkait 24 kasus di SD Sukadamai 2, Dinas Pendidikan bersama Dinas Kesehatan terus berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 untuk memantau kesehatan dan berusaha agar kasus tidak meluas.
”Selama 10 hari ke depan atensi kami ke SD Sukadamai 2. Kami juga tingkatkan pengawasan di sekolah lainnya agar tidak ada kasus,” kata Hanafi.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota Bogor langsung menghentikan PTM terbatas di sekolah SDN Sukadamai 2, Kelurahan Sukadamai, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Sekolah itu sekarang harus tutup atau menghentikan PTM terbatas selama 10 hari setelah temuan 24 kasus konfirmasi positif Covid-19 menjangkiti guru dan pelajar.
Wali Kota Bogor Bima Arya saat dikonfirmasi mengatakan, sesuai aturan, di sekolah yang melaksanakan PTM terbatas dan ditemukan kasus positif, kegiatan akan langsung dihentikan untuk selanjutnya dilakukan pelacakan semua kontak erat.
”PTM dihentikan selama 10 hari dan sudah dilakukan tracing (pelacakan) kontak erat semua. Saat ini berproses untuk kemudian dilakukan tes usap PCR,” kata Bima.
Bima menjelaskan, Satuan Tugas Covid-19 Kota Bogor sejak awal PTM terbatas melakukan screening (penapisan) secara rutin. Di awal ditemukan lima kasus positif Covid-19, kemudian pada Rabu (17/11/2021) lalu dilakukan screening 50 sampel tes PCR.
Sebanyak 50 sampel uji PCR dari 29 siswa dan 21 pendidik di SDN Sukadamai 2 itu diambil Puskesmas Mekarwangi dan diperiksa di labkesda. Hasilnya, ditemukan 24 orang terkonfirmasi positif Covid-19.
”Sebanyak 14 siswa dan 10 guru, semuanya tanpa gejala dan isolasi mandiri. Saya kira ini indikasi herd immunity sudah terbentuk, karena ini berbeda. Mudah-mudahan bukan indikasi gelombang ketiga, mudah-mudahan ini indikasi herd immunity. Jadi, virusnya semakin melemah, tapi tidak ada gejala,” kata Bima menambahkan.