logo Kompas.id
MetropolitanDiplomasi Cendol Perkuat Kerja...
Iklan

Diplomasi Cendol Perkuat Kerja Sama Inggris dan Pemprov Jawa Barat

Ada 35 bisnis perusahan rintisan dari Jawa Barat terpilih dan ikut program Nurture to Scale agar lebih berkembang di skala internasional dan membantu ekonomi Indonesia.

Oleh
AGUIDO ADRI
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/WaN72H_fMNVgbeLOh58iwkCaxQw=/1024x718/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2FWhatsApp-Image-2021-11-12-at-16.05.00_1636724323.jpeg
HUMAS PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wali Kota Bogor Bima Arya menjamu Menteri Luar Negeri Inggris Elizabeth Truss di Bogor Creative Center, Kota Bogor, Jawa Barat, dengan segelas minuman tradisional cendol, Jumat (12/11/2021).

Kedatangan Menteri Luar Negeri Inggris Elizabeth Truss ke Bogor Creative Center, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/11/2021), langsung disambut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wali Kota Bogor Bima Arya dengan jamuan segelas cendol.

Sambutan segelas cendol yang bernama ”cendol elizabeth” itu membuat suasana menjadi cair dan mengantar kedua negara untuk menjalin kerja sama yang lebih kuat, khususnya terkait pengembangan teknologi dan ekonomi kreatif berkelanjutan.

Dalam kunjungannya, Elizabeth Truss secara resmi meluncurkan program Nurture to Scale. Program tersebut untuk membantu perusahaan rintisan atau start up teknologi dan ekonomi kreatif menjadi Unicorn yang diharapkan menjadi salah satu kekuatan ekonomi Indonesia.

Baca juga: Indonesia Teman Baik Inggris, Persahabatan Diperluas dan Dipererat

Program itu dilaksanakan oleh Inggris-Indonesia Tech Hub dan Endeavor untuk membantu start up di sejumlah sektor, seperti kesehatan, tanggap Covid-19, tanggap bencana, UMKM, perubahan iklim, kemanusiaan, dan pemberdayaan perempuan.

Ada 35 bisnis perusahan rintisan dari Jawa Barat yang terpilih yang ikut program tersebut. Enam dari 35 perusahaan rintisan itu berasal dari Kota Bogor.

”Kami ingin membangun kerja sama dalam bidang ekonomi, perdagangan, investasi, dan juga teknologi. Saya bisa melihat energi dan kegembiraan dalam tech hub serta kreativitas yang menjadi peluang di masa depan. Indonesia menjadi negara prioritas kami,” kata Elizabeth dalam sambutannya.

https://cdn-assetd.kompas.id/iC5nT__v-KYpT8MN_kdNks_4FKU=/1024x998/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2F20211112_203548_1636724816.jpg
KOMPAS/AGUIDO ADRI

Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil (tengah), Wali Kota Bogor Bima Arya (kiri), menyambut kedatangan Menteri Luar Negeri Inggris Elizabeth Truss di Bogor Creative Center, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/11/2021). Kunjungan Elizabeth dalam rangka meluncurkan program Nurture to Scale bagi pelaku ekonomi kreatif.

Dalam kerja sama itu, kata Elizabeth, melalui program Nurture to Scale Inggris berinvestasi senilai 35 juta dollar AS untuk membangun dan mengembangkan kapasitas pelaku ekonomi kreatif di Indonesia.

Tidak hanya itu, investasi itu juga untuk membantu lebih banyak lagi perempuan dalam mendapatkan kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi. Selain itu, memastikan serta menghadirkan pengusaha perempuan ke dalam dunia teknologi.

Menurut dia, Indonesia dan Inggris berada dalam posisi yang tepat untuk memimpin revolusi ini. Inggris merupakan unicorn terbesar ke-tiga di dunia Amerika dan China. Sementara Indonesia memiliki perusahaan decacorn pertama, yaitu Gojek (yang bernilai lebih dari 10 milar poundsterling).

Inggris, lanjutnya, dapat membantu memaksimalkan peluang sebagai pusat global untuk teknologi dan inovasi. Inggris merupakan eksportir layanan terbesar kedua di dunia, rumah bagi unicorn teknologi terbesar ketiga, dan tujuan utama Eropa untuk investasi teknologi.

Iklan

”Kita harus bekerja sama untuk membantu ekosistem digital Indonesia berkembang,” tuturnya.

https://cdn-assetd.kompas.id/7JgopvENIWvUDLL4yX-WEGbdyGQ=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2F20211112_121326_1636725234.jpg
KOMPAS/AGUIDO ADRI

Salah satu produk dari pelaku ekonomi kreatif seperti sepeda dan helm berbahan baku bambu dan saat dipamerkan di Bogor Creative Center, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/11/2021).

Kerja sama ini juga sebagai upaya untuk mendorong pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19. Oleh karena itu, kata Elizabeth, perlu mendorong inovasi dan kecerdasaan melalui perdagangan digital secara global. Indonesia pun diproyeksi akan menjadi negara ekonomi terbesar ke-4 di dunia pada 2050.

Perdagangan digital menawarkan potensi ekonomi yang sangat besar. Perdagangan digital tidak hanya mendorong wirausahawan teknologi, tetapi juga semua bisnis lainnya dengan mempromosikan teknologi inovatif yang meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Ekonomi digital Indonesia diperkirakan bernilai 133 miliar dollar AS pada tahun 2025.

”Teknologi penting bagi kemakmuran kita di jangka panjang. Adaptasi teknologi hanya bisa dipercepat setelah Covid-19. Ini menunjukkan pentingnya teknologi bagi ketahanan ekonomi. Itulah sebabnya Inggris dan Indonesia menangkap peluang masa depan dengan memperdalam hubungan ekonomi khususnya di bidang teknologi,” kata Elizabeth.

Kamil menambahkan, pada 2024 Indonesia berusia 100 tahun. Pada tahun itu, 70 persen populasi di Indonesia merupakan usia produktif atau usia di bawah 40 tahun. Oleh karena itu, perlu dipersiapkan jauh hari.

Teknologi penting bagi kemakmuran kita di jangka panjang. Adaptasi teknologi hanya bisa dipercepat setelah Covid-19. Ini menunjukkan pentingnya teknologi bagi ketahanan ekonomi.

Generasi muda Indonesia khususnya di Jawa Barat harus siap dari sekarang menghadapi perkembangan teknologi serta mengerakkan ekonomi kreatif di skala nasional dan internasional. Menurut Kamil, perusahan start up dari Kota Bogor yang mewakili Jawa Barat ekonomi kreatifnya sangat progresif.

”Saya bersyukur program Nurture to Scale yang digerakkan Pemerintah Inggris membantu membangkitkan pelaku ekonomi kreatif atau start up Indonesia. Saya berterima kasih Jawa Barat terpilih oleh Pemerintah Inggris untuk percontohan dan akan diglobalkan oleh networking Pemerintah Inggris. Semoga kita akan memetikan hasil berharga dari start up kita dalam teknologi dan ekonomi kreatif,” tutur Kamil.

https://cdn-assetd.kompas.id/J-LN3DIi31OKk0mfhJIdS6ui7pU=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2F20211112_112356_1636726222.jpg
KOMPAS/AGUIDO ADRI

Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil mendamping Menteri Luar Negeri Inggris Elizabeth Truss (tengah) dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins (kanan), melihat produk-produk unggulan dari pelaku kreatif di Bogor Creative Center, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/11/2021).

Bima menuturkan, ke depan untuk pengembangan ekonomi kreatif di Kota Bogor, Jawa Barat, atau secara umum di Indonesia, generasi muda atau pelaku ekonomi kreatif perlu memikirkan perkembangan tren atau isu yang menarik dan menjadi perhatian dunia internasional.

”Isu-isu yang menarik itu seperti lingkungan hidup, energi, efisiensi dan lainnya. Generasi muda harus bisa masuk dan membungkus ke isu-isu tersebut sehingga konteksnya tidak hanya keuntungan ekonomi, tetapi juga ekonomi keberlanjutan,” kata Bima.

Baca juga: Diplomasi Membumi Memberikan Manfaat Konkret bagi Rakyat

Menurut rencana, April 2022 mendatang, Kamil bersama Bima akan berkunjung ke London, Inggris, untuk memenuhi undangan Menteri Luar Negeri Inggris. ”Kunjungan ini untuk mengoneksikan apa yang sudah diprogramkan di Kota Bogor untuk diskalabesarkan di London, Inggris,” kata Bima.

Kamil melanjutkan, kunjungan balasan ke Inggris karena Menlu Elizabeth meminta membuka restoran di London dan di dalam menunya harus ada es cendol.

”Nah itu yang diplomasi cendolnya. Selain mendapat pengembangan dan networking untuk start up kita, tetapi ada es cendolnyalah kira-kira begitu,” kata Kamil.

Editor:
nelitriana
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000