Kembali 42 Siswa Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Kota Tangerang
Kota Tangerang di Banten menambah jumlah sekolah yang melangsungkan pembelajaran tatap muka secara terbatas meskipun ada temuan 69 kasus positif Covid-19.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Sebanyak 42 siswa dari 20 sekolah kembali terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Tangerang, Banten. Perkembangan terbaru ini membuat sudah ada 69 temuan kasus positif Covid-19 dari 35 sekolah melalui tes reaksi rantai polimerase atau PCR secara acak di sekolah-sekolah yang melangsungkan pembelajaran tatap muka secara terbatas.
Dinas Kesehatan Kota Tangerang sudah melakukan tes PCR secara acak di 53 sekolah sejak Senin (27/9/2021) untuk mengantisipasi kluster pembelajaran tatap muka secara terbatas. Hasilnya 66 siswa, 2 guru, dan 1 pegawai tata usaha terkonfirmasi positif Covid-19.
”Semuanya tidak bergejala dengan cycle threshold 35. Bukan kluster sekolah karena hanya satu kasus dalam satu kelas atau satu kasus di satu sekolah,” tutur Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dini Anggraeini, Kamis (7/10/2021).
Satgas Covid-19 Kota Tangerang menemukan lima kasus dari pelacakan kontak erat 69 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Tiga kasus di lingkup keluarga dan dua kasus di sekolah.
Dini menuturkan, ke-69 warga sekolah itu kemungkinan terpapar SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di rumah, rekreasi, dan ketika berpergian ke luar kota. Karena itu, siswa, guru, pegawai, dan orangtua diminta untuk menjaga protokol kesehatan di rumah dan lingkungan. Juga sebaiknya segera mengikuti vaksinasi Covid-19.
”Vaksinasi bisa mengurangi risiko atsu keparahan dari paparan Covid-19,” katanya.
Dinas Kesehatan Kota Tangerang masih akan melakukan tes acak dan pelacakan selama pembelajaran tatap muka secara terbatas. Selanjutnya tes acak berlangsung secara berkala untuk antisipasi kluster sekolah.
Tambah sekolah
Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaludin mengatakan, pihaknya rutin mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka secara terbatas. Dengan begitu berbagai permasalahan, seperti pelanggaran protokol kesehatan, bisa ditangani atau ditindak secepat mungkin.
Menurut dia, belum ada orangtua siswa yang meminta penghentian pembelajaran tatap muka setelah temuan 69 kasus positif Covid-19. Hal itu lantaran tidak terjadi kluster sekolah.
”Orangtua mendukung, makanya kami minta jaga protokol kesehatan di sekolah dan di luar sekolah supaya tatap muka berjalan lancar dan aman,” ucapnya.
Dinas Pendidikan Kota Tangerang justru berencana menambah jumlah sekolah yang melangsungkan pembelajaran tatap muka secara terbatas pada 11 dan 18 Oktober. Setidaknya ada 22 SMP yang sudah siap, baik untuk sarana maupun prasarananya.