Evaluasi Tunggu Hasil Penyelidikan Kebakaran Lapas Kelas I Tangerang
Belum ada evaluasi kebakaran Lapas Kelas I Tangerang karena masih menunggu hasil penyelidikan polisi. Namun, sumber api diyakini dari satu titik lokasi, lalu api menyambar plafon tripleks.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Kementerian Hukum dan HAM masih fokus pada penanganan korban meninggal, luka berat, luka ringan, dan selamat karena kebakaran Lapas Kelas I Tangerang di Banten. Kementerian yang menaungi lembaga pemasyarakatan itu akan menanggung penuh seluruh biaya penanganan para korban.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menjenguk korban luka berat di RSUD Kabupaten Tangerang, Kamis (9/9/2021) siang. Dalam kunjungan itu, awak media bertanya tentang dugaan tindak pidana dalam kebakaran lapas, pemakaian gawai oleh warga binaan berdasarkan keterangan keluarga mereka, dan desakan Direktur Jenderal Pemasyarakatan untuk mengundurkan diri.
”Serahkanlah saja kepada Polri. Nggak usah berspekulasi dulu. Harusnya setelah tuntas, jelas, dan kalau ada baru tindak lanjuti. Kemarin, kan, dugaan sementara listrik (korslet). Biarkan saja dulu proses penyelidikan. Nanti masalah yang lain, seperti pemakaian handphone dan lain-lainnya, akan ditelusuri tim internal,” katanya.
Kemenkumhan, lanjutnya, berkonsentrasi penuh untuk penanganan korban meninggal, luka berat, luka ringan, dan penempatan sementara warga binaan blok C2 yang selamat dalam insiden kebakaran pada Rabu (8/9/2021) dini hari. Direktur Jenderal Pemasyarakatan dan direktur di bawahnya tengah berkantor di Lapas Kelas I Tangerang supaya memudahkan penanganan dan koordinasi dengan keluarga korban, polisi, dan pemangku kepentingan lain.
Kesimpulan awal bahwa titik api hanyalah satu. Titik api bersumber dari satu titik. Kemudian titik api mengenai plafon yang terbuat dari tripleks.
Sehari setelah kebakaran di blok C2, jumlah warga binaan yang tewas sebanyak 44 orang, 5 luka berat, 5 luka ringan, dan 68 diungsikan ke blok-blok lain. Mereka yang tewas, antara lain, 1 napi tindak pidana terorisme, 1 napi tindak pidana pembunuhan, dan sisanya napi tindak pidana narkotika. Dua di antaranya warga negara asing, yakni dari Afrika Selatan dan Portugal.
Yasonna dalam kunjungan tersebut juga menyerahkan santunan senilai masing-masing Rp 30 juta untuk tiga keluarga warga binaan yang meninggal akibat luka bakar lebih dari 90 persen. Ketiganya ialah T (46), AM (30), dan HR (50).
”Kami bertanggung jawab mulai dari pemulasaran jenazah hingga proses pemakaman begitu identifikasi korban tuntas dilakukan. Kami juga akan menanggung semua biaya pemulasaran sampai proses pemakaman,” katanya.
Sebelumnya, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menduga kebakaran terjadi karena kondisi lapas yang sudah tua, berdiri sejak tahun 1977. Sejak itu belum ada perbaikan instalasi listrik meskipun ada penambahan daya.
Saat kebakaran, kamar-kamar napi dalam keadaan terkunci sesuai protokol tetap. Naasnya dari kamar-kamar yang tak sempat dibuka itulah timbul korban jiwa. ”Saya minta Direktur Jenderal Pemasyarakatan memeriksa lapas-lapas yang sudah puluhan tahun berdiri agar tidak terulang lagi kejadian serupa,” ucapnya.
Penyelidikan kebakaran Blok C2 Lapas Kelas I Tangerang terus bergulir. Polisi memeriksa 22 saksi yang terdiri petugas lapas dan warga binaan, serta meneliti kabel-kabel instalasi listrik untuk mengungkap penyebab kebakaran.
Kepala Lapas Kelas I Tangerang Victor Teguh Prihartono menyebutkan, polisi memeriksa petugas jaga saat kejadian dan warga binaan yang selamat. Sementara tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System dan Pusat Laboratorium Forensik Polri membawa instalasi dan kabel-kabel usai olah tempat kejadian.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Tubagus Ade Hidayat menuturkan, pihaknya belum dapat memastikan penyebab kebakaran di blok C2. Petugas mengantongi kabel-kabel, peralatan listrik, dan saluran instalasi dalam olah tempat kejadian kebakaran.
”Kesimpulan awal bahwa titik api hanyalah satu. Titik api bersumber dari satu titik. Kemudian titik api mengenai plafon yang terbuat dari tripleks,” katanya.