Korban Tewas Kebakaran Lapas Kelas I Tangerang Bertambah Tiga Orang
Korban tewas akibat kebakaran Lapas Kelas I Tangerang bertambah tiga orang sehingga total menjadi 44 jiwa.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Tiga warga binaan korban kebakaran Lapas Kelas I Tangerang, Banten, meninggal di RSUD Kabupaten Tangerang karena luka bakar di sekujur tubuh, Kamis (9/9/2021). Kematian mereka menambah jumlah korban tewas dari sebelumnya 41 menjadi 44 orang yang semuanya merupakan warga binaan.
Tiga korban tewas itu adalah T (46), AM (30), dan HR (50). Ketiganya menjalani perawatan di RSUD Kabupaten Tangerang seusai kebakaran di Blok C2 Lapas Kelas I Tangerang, Rabu (8/9/2021) dini hari.
”Meninggal pukul 03.00 dan pukul 06.00. Luas luka bakarnya 98 persen,” ujar Kepala Publik dan Informasi RSUD Kabupaten Tangerang Hilwani.
Selain ketiganya, masih ada H (42), NA (34), TY (41), IS (27), dan M (44) yang menjalani perawatan karena luka bakar di RSUD Kabupaten Tangerang. Saat ini kondisi kelimanya stabil.
Tak hanya menderita luka bakar, kebanyakan dari korban juga mengalami trauma inhalasi atau saluran napas karena asap kebakaran. Mereka ditangani dokter bedah, dokter bedah plastik, dan dokter gawat darurat.
Sejauh ini kebakaran di Blok C2 menewaskan 43 napi, 5 luka berat, 9 luka ringan, dan 64 lainnya tanpa luka. Mereka yang tewas, antara lain, 1 napi tindak pidana terorisme, 1 napi tindak pidana pembunuhan, dan sisanya napi tindak pidana narkotika. Dua di antaranya warga negara asing, yakni dari Afrika Selatan dan Portugal.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menduga kebakaran terjadi karena kondisi lapas yang sudah tua, berdiri sejak tahun 1977. Sejak itu belum ada perbaikan instalasi listrik meskipun ada penambahan daya.
Menurut politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu, saat kebakaran, kamar-kamar napi dalam keadaan terkunci sesuai protokol tetap. Naasnya dari kamar-kamar yang tak sempat dibuka itulah timbul korban jiwa. ”Saya minta Direktur Jenderal Pemasyarakatan memeriksa lapas-lapas yang sudah puluhan tahun berdiri agar tidak terulang lagi kejadian serupa,” katanya.