Kota Tangerang Belum Tuntas Mendata Anak Yatim Korban Covid-19
Kementerian Sosial mengajukan anggaran bantuan sosial sebesar Rp 3,2 triliun untuk 4 juta anak yatim piatu, termasuk mereka yang kehilangan orangtua karena Covid-19.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Dinas Sosial Kota Tangerang di Banten masih merekap data anak yang kehilangan orangtuanya karena Covid-19. Menurut rencana, anak yang kehilangan orangtua karena Covid-19 akan menerima bantuan sosial tunai dari Kementerian Sosial.
Kepala Seksi Data Perlindungan Jaminan Sosial Dinsos Kota Tangerang Arif Rahman menyebutkan, pendataan anak-anak yang kehilangan orangtua karena Covid-19 dilakukan setelah ada permintaan dari Kementerian Sosial. Sejauh ini pendataan masih dilakukan di tingkat kelurahan.
”Masih direkap, tetapi nanti mereka (anak-anak yang kehilangan orangtua karena Covid-19) akan dapat bantuan dari Kementerian Sosial,” ujarnya, Kamis (26/8/2021).
Kementerian Sosial telah mengajukan anggaran bantuan sosial sebesar Rp 3,2 triliun untuk 4 juta anak yatim piatu, termasuk mereka yang kehilangan orangtua karena Covid-19. Anak-anak yang belum sekolah akan menerima bantuan Rp 200.000 dan yang duduk di bangku sekolah menerima Rp 300.000.
Terpisah, Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang Suli Rosadi mengatakan, pihaknya setiap tahun memberikan bantuan kepada yatim piatu di panti asuhan ataupun di luar panti asuhan se-Kota Tangerang. Sepanjang tahun ini sudah berlangsung tiga penyaluran bantuan makanan kepada 551 anak di 22 panti asuhan dan 749 anak di luar panti asuhan.
Bansos tunai
Di sisi lain, dinas sosial kembali menyalurkan bantuan tunai yang bekerja sama dengan Bank Jabar Banten. Dana bantuan sebesar Rp 2,98 miliar itu disalurkan sejak Rabu (25/8). Sasarannya adalah 9.944 kepala keluarga (KK) yang tidak terdaftar sebagai penerima bansos dari Kementerian Sosial. Masing-masing KK menerima bantuan Rp 300.000.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menuturkan, bantuan itu diberikan khusus bagi warga yang belum mendapatkan bansos dari pemerintah pusat. Mereka bisa mengambil bantuan di masing-masing kecamatan.
”Ke depannya mereka akan kami usulkan sebagai penerima bansos dari Kementerian Sosial,” ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bekerja sama dengan Unicef mengembangkan aplikasi Rapidpro. Aplikasi itu untuk pendataan anak yang salah satu atau kedua orangtuanya meninggal akibat Covid-19.
Hingga Rabu (25/8/2021), jumlah anak-anak yang didata kehilangan orangtua karena Covid-19 sebanyak 9.496 orang. Mereka terdiri dari anak yatim (4.601 anak), piatu (3.056 anak), yatim piatu (475 anak), dan tanpa keterangan (364 anak).
”Data ini penting bagi kita semua agar intervensi atau langkah yang kita lakukan tepat. Jadi, data adalah kuncinya karena itu akan menjadi patokan atau dasar kebijakan terkait anak-anak yang kehilangan orangtua karena Covid-19,” kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati di Jakarta, Rabu (25/8/2021).