Vaksinasi Ibu Hamil hingga Bus Uncal demi Kota Bogor Cepat Pulih
Seiring pandemi masih mengancam dan belum tahu kapan selesai, target vaksinasi harus tercapai dan bantuan sosial tidak boleh putus. Semua pihak harus memberikan perhatian kepada warga yang terdampak secara ekonomi.
Oleh
AGUIDO ADRI
·4 menit baca
Berbagai daya upaya perlu dikerahkan agar pandemi segera teratasi. Di tengah situasi kelabu, butuh cara-cara segar yang membuat warga senang dan termotivasi untuk bersama-sama kembali pulih dari serangan virus korona jenis baru.
Sebagai salah satu ikhtiar, kini Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, mulai memberikan vaksin tahap pertama kepada 2.997 ibu hamil serentak di 25 puskesmas. Selain fokus pada percepatan capaian target vaksinasi, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bogor juga fokus pada penyaluran bantuan kepada warga terdampak.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Bogor Siti Robiah Mubarokah mengatakan, ada total 19.238 ibu hamil yang akan menerima vaksin. Pada tahap pertama, sebanyak 2.997 di antaranya akan divaksin pada Agustus ini.
”Vaksinasi tahap pertama untuk 2.997 ibu hamil berlangsung hingga 21 Agustus mendatang serentak di 25 puskesmas. Kami berupaya mengejar target itu agar tercapai. Dari data sementara, di Kelurahan Kedung Badak ada 82 orang. Besok (Jumat), di Kelurahan Kedung Jaya dan Kedung Waringin ada 80 orang,” kata Siti, Kamis (19/8/2021).
Satuan Tugas Penanganan Kota Bogor menyediakan bus wisata uncal untuk mempermudah warga menerima vaksin.
Siti menjelaskan, ibu hamil yang usia kandungannya 14 sampai 33 minggu tidak perlu ada rujukan khusus. Selama ibu hamil tersebut tidak memiliki komorbid atau riwayat penyakit jantung, diabetes, atau yang perlu dikonsultasikan, maka boleh divaksinasi.
”Mereka bisa langsung datang karena sudah didata para kader di wilayah. Puskesmas sebelumnya memang sudah melakukan pendataan ibu hamil usia 14-33 minggu pada Agustus ini dan dari data ada 2.997 ibu hamil bulan ini,” kata Siti.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, ibu hamil penting menerima vaksin untuk mengurangi risiko potensi gejala berat jika terpapar Covid-19. Oleh karena itu, ibu hamil harus juga menjadi prioritas yang menerima vaksin. Sasaran ibu hamil ini juga sebagai upaya untuk mengejar target capaian vaksin yang saat ini sudah mencapai 50 persen.
Untuk percepatan target vaksinasi kepada total 819.444 sasaran, kata Bima, Satuan Tugas Penanganan Kota Bogor menyediakan bus wisata uncal untuk mempermudah warga menerima vaksin. Bus wisata uncal yang diinisiasi Kepala Kepolisian Resor Bogor Susatyo Purnomo Condro itu diharapkan semakin mempercepat target capaian vaksin selesai pada September mendatang.
”Selain bus wisata uncal, untuk mencapai target vaksin, seluruh kepala daerah bertanggung jawab di 18 sentra vaksin. Jadi, kami kerahkan tenaga semaksimal mungkin,” tutur Bima.
Susatyo menambahkan, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bogor membentuk tim Satgas Vaksinasi beranggotakan 18 kepala dinas di lingkungan Pemerintah Kota Bogor. Para kepala dinas masing-masing menduduki posisi sebagai direktur sentra vaksin di 18 lokasi.
”Tujuannya mempercepat target vaksinasi. Saat ini sudah sekitar 47 persen vaksinasi tercapai. Kita perkuat dengan tim Satgas Vaksinasi agar pada September bisa menuntaskan 100 persen warga yang memiliki kekebalan komunal terhadap Covid-19,” kata Susatyo
Susatyo menilai, kunci untuk mengejar target vaksinasi ialah kesiapan tenaga kesehatan serta mobilisasi serentak partisipasi aktif dan semangat masyarakat untuk mengikuti vaksinasi.
”Di titik checkpoint itu nanti juga akan berfungsi untuk melakukan pengecekan vaksin dan sekaligus sebagai tempat pendaftaran para peserta vaksin sehingga kita harapkan percepatan ini semakin masif,” lanjutnya.
Percepatan itu juga, kata Susatyo, untuk mempercepat Kota Bogor segera bisa kembali hidup normal dan segera keluar dari wabah Covid-19. Selain membentuk tim satgas vaksin, Satgas Covid-19 Kota Bogor juga meluncurkan bus vaksinasi. Ada tiga bus wisata uncal yang dijadikan bus antar-jemput untuk peserta vaksin menuju sentra-sentra yang ada.
”Maka, selain pendekatan pada kelurahan, RT atau RW, halte-halte peserta vaksin ini juga disiapkan sebanyak delapan halte sehingga masyarakat yang ingin ikut vaksin tidak usah mencari angkutan lagi, sudah disediakan bus untuk mengantar ke tempat vaksinasi terdekat,” katanya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bogor, Senin (16/8/2021), dari target 819.444 sasaran vaksinasi, sebanyak 396.810 orang atau 48,42 persen warga telah menerima vaksin tahap pertama. Adapun penerima vaksin lengkap terdapat 207.873 orang (25,37 persen).
Bima melanjutkan, selain fokus pada vaksinasi, pihaknya juga tetap fokus memberikan perhatian kepada warga yang terdampak pandemi, khususnya warga yang tidak mampu.
”Kasus Covid-19 di Kota Bogor berdasarkan data sudah lebih baik. Namun, demikian kebutuhan akan logistik tetap dibutuhkan mengingat banyak warga Kota Bogor yang terpapar secara ekonomi,” kata Bima.
Seiring pandemi masih mengancam dan belum tahu kapan selesai, kata Bima, semua pihak harus memberikan perhatian kepada warga yang terdampak. Hingga saat ini, bantuan untuk warga di Kota Bogor terus mengalir, modal sosial, saling berbagi, dan kepedulian itu menjadi modal untuk berjuang dalam penanganan pandemi.
”Terima kasih untuk semua kalangan, untuk warga yang tidak berhenti memberikan bantuan. Ini tentu sangat berarti untuk warga atau pekerja harian dan mingguan. Kepedulian bersama ini harus kita jaga. Modal sosial seperti ini yang membuat kita semua bisa bangkit. Bantuan-bantuan yang itu akan kita terus salurkan kepada warga,” tutur Bima.