Kota Bogor Mendapat Isi Ulang 100 Tabung Besar Oksigen dari Krakatau Steel
Ini tidak hanya ujian kesehatan, tetapi juga ujian solidaritas dan kebersamaan antarsesama. Akan ada pekerja harian dan lain-lain yang kesulitan mencari nafkah karena PPKM darurat ini. Maka, semaksimal harus dibantu.
Oleh
AGUIDO ADRI
·5 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Dalam kondisi kedaruratan, berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kota Bogor di Jawa Barat untuk menangani pandemi Covid-19. Usaha yang kini tengah digenjot, di antaranya, ialah menyediakan tabung oksigen, penambahan tempat isolasi, dan mendirikan posko logistik untuk warga yang terdampak pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM darurat dan pasien isolasi mandiri.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, pihaknya saat ini sedang mengumpulkan 100 tabung oksigen kosong untuk kemudian akan dikirim ke PT Krakatau Steel Tbk, Cilegon, Banten. Paling lambat malam atau besok pagi tabung-tabung itu akan dikirim ke Cilegon untuk mendapatkan isi ulang oksigen. Setelah itu, akan segera didistribusikan ke rumah sakit yang paling membutuhkan.
”Dari rapat bersama pihak rumah sakit rujukan, terdeteksi rumah sakit yang mulai habis stok oksigen dalam satu-dua hari ini. Saya hubungi Kementerian Kesehatan dan Kementerian BUMN, hasilnya Kota Bogor akan dibantu (mengisi) 100 tabung oksigen besar (dari Krakatau Steel),” kata Bima, Minggu (4/7/2021).
Bima juga meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk melakukan koordinasi dengan produsen oksigen dan bergerak cepat dalam proses distribusi, penambahan stok, dan suplai dari pabrik-pabrik di sekitar Bogor.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bogor pada Jumat (2/6), tercatat lonjakan tertinggi selama pandemi, yaitu mencapai 498 kasus positif baru. Pada Sabtu (3/7) ada 328 kasus dan Minggu (4/7) ada 368 kasus. Total konfirmasi positif hingga saat ini mencapai 22.102 kasus, masih sakit 4.941 kasus, selesai isolasi atau sembuh 16.873 kasus, dan meninggal 288 orang.
Dari tingginya kasus itu, selain rumah sakit penuh dan kebutuhan oksigen meningkat, banyak warga yang akhirnya terpaksa isolasi mandiri di rumah. Untuk itu, kata Bima, mereka berupaya membuka ruang isolasi berbasis masyarakat di tingkat wilayah. Saat ini ruang-ruang isolasi itu sudah bisa digunakan.
Adapun tempat isolasi itu berada di Kantor Kelurahan Situgede dengan kapasitas 20 tempat tidur, Villa Huge Kelurahan Curug (kapasitas 30), Aula Munasa Kelurahan Cimahpar (kapasitas 20), Kantor BLK Kota Bogor (kapasitas 12), Rumah RW 001 Kelurahan Sempur (10), Aula Kantor Kelurahan Baranangsiang (kapasitas 15), Aula Kantor Kelurahan Katulampa (kapasitas 10), Aula Kantor Kelurahan Sukasari (kapasitas 10), Terminal Agribisnis (kapasitas 14), dan ruang serbaguna RW 10 Kelurahan Tegal Gundil (kapasitas 10).
Akan ada pekerja harian, buruh lepas, PKL, dan lain-lain yang kesulitan mencari nafkah karena PPKM darurat ini. Maka semaksimal mungkin harus kita bantu.
Selain itu, lanjut Bima, saat ini Asrama Intitute Pertanian Bogor di Dramaga yang berkapasitas 184 tempat tidur juga sudah bisa digunakan. Tempat pusat isolasi itu menambah ruang isolasi di Pusdiklat BPKP Ciawi dan Wisma BNN Lido yang masing-masing memiliki 100 tempat tidur.
”Saat ini hampir semua rumah sakit penuh. Satgas Covid-19 Kota Bogor bergerak cepat menambah tempat isolasi. Ada 14 pusat isolasi untuk pasien Covid-19 di tingkat kota dan wilyah dengan total kapasitas 560 tempat tidur. Warga yang terkonfirmasi positif untuk segera menghubungi puskesmas terdekat. Lurah dan camat juga harus begerak aktif,” tutur Bima.
Dampak lainnya dari kedaruratan kasus ialah pemenuhan kebutuhan warga yang menjalani isolasi dan dampak dari kebijakan PPKM darurat. Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor, kata Bima, mendirikan posko logistik untuk memenuhi kebutuhan warga.
”Ini tidak hanya ujian kesehatan, tetapi juga ujian solidaritas dan kebersamaan antarsesama. Akan ada pekerja harian, buruh lepas, PKL, dan lain-lain yang kesulitan mencari nafkah karena PPKM darurat ini. Maka, semaksimal mungkin harus kita bantu. Kami akan alokasikan bantuan logistik dari para donatur,” kata Bima.
Bima juga mengajak aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Bogor, perusahaan-perusahaan di Kota Bogor atau perorangan serta komunitas untuk ikut berpartisipasi dalam gerakan #BersamaSalingMenjaga untuk warga yang sangat membutuhkan.
Bagi yang ingin menyumbang, lanjut Bima, bisa menghubungi nomor 088809112569 (Pusdalops Posko Logistik Darurat). Sumbangan bisa berupa beras, gula, minyak goreng, makanan kaleng, mi instan, vitamin, susu, hand sanitizer, masker atau bisa dijadikan satu paket untuk memudahkan distribusi langsung ke rumah warga.
”Saatnya saling berbagi, bersama saling menjaga. Insya Allah kita lewati masa sulit ini bersama-sama,” ujar Bima.
Sanksi tegas pelanggar PPKM darurat
Sejak Sabtu malam hingga Minggu sore, suasana di Kota Bogor tak seramai hari akhir pekan sebelumnya. Lalu lintas lancar dan tidak ada kemacetan. Di Sejumlah titik, seperti kawasan Jembatan Merah dan Jalan Otto Iskandar Dinata, yang biasanya selalu ramai oleh mobilitas warga sehingga menyebabkan kemacetan kini tampak lancar dan terpantau sepi.
Sejumlah petugas di setiap sudut jalan berdiri dan juga berpatroli mengawasi kepatuhan protokol kesehatan. Sejumlah toko pun banyak yang tutup, hanya toko yang kebutuhan pokok yang masih buka melayani kebutuhan harian warga.
Saya ingatkan untuk tidak menaikan harga apalagi melakukan upaya-upaya untuk keuntungan pribadi dan membahayakan masyarakat, kami akan tindakan tegas,
Kepala Kepolisian Resor Kota Bogor Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro menegaskan, dalam penerapan PPKM darurat, petugas di lapangan akan melakukan penguatan pengawasan dan akan memberikan sanksi tegas kepada pelanggaran protokol kesehatan dan PPKM darurat.
”Sanksi tegas bagi para pelaku usaha yang tidak menaati aturan PPKM darurat. Pastikan tidak menerima makan di tempat, tapi hanya pesanan secara online atau take away. Jika melanggar, sanksi tidak sebatas pemberian denda, tapi akan ada sanksi penyitaan meja, kursi, hingga penerapan pidana bagi pelanggar yang masih tidak menaati aturan,” kata Susatyo.
Untuk mendukung PPKM darurat, lanjut Susatyo, Satgas Covid-19 masih melanjutkan kebijakan penyekatan 10 titik jalan pada pukul 21.00-24.00. Kebijakan ini agar menekan pergerakan dan aktivitas warga di luar rumah.
Susatyo mengatakan, pihaknya akan menindak tegas bagi toko obat atau apotek dan produsen oksigen yang menaikan harga di atas patokan harga eceran tertinggi. Sanksi juga berlaku untuk pelaku penimbunan atau upaya yang bisa membahayakan masyarakat.
”Saya ingatkan untuk tidak menaikan harga apalagi melakukan upaya-upaya untuk keuntungan pribadi dan membahayakan masyarakat, kami akan tindakan tegas. Sejauh ini belum ada laporan terkait hal tersebut. Masyarakat juga diminta untuk melaporkan jika ada oknum-oknum yang menjual obat atau oksigen dengan harga tidak wajar,” kata Susatyo menegaskan.