Peristiwa biadab di Makassar bukan aksi yang mewakili suatu agama. Tidak ada tempat bagi mereka yang intoleran dan berujung pada kekerasan serta jatuhnya korban jiwa.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Wali Kota Bogor sekaligus Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia Bima Arya mengecam keras aksi biadab terorisme di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu (28/3/2021) pagi. Ia juga menyatakan duka mendalam terhadap para korban yang terluka dalam insiden bom bunuh diri tersebut.
Menurut Bima, tidak ada satu agama pun di seluruh Indonesia, bahkan seluruh dunia, yang mengajarkan kepada penganutnya untuk melakukan tindak kekerasan, apalagi menimbulkan korban jiwa.
”Peristiwa biadab di Makassar bukan aksi yang mewakili suatu agama. Tidak ada tempat bagi mereka yang intoleran dan berujung pada kekerasan serta jatuhnya korban jiwa. Perbedaaan yang bermuara pada kebencian ini harus dikikis,” ujar Bima, Minggu.
Bima berharap, Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap terjaga persatuannya lewat cinta. ”Perbedaan dan keberagaman adalah keniscayaan. Namun, persatuan dan kebersamaan harus terus diperjuangkan. Islam rahmatan lil alamin, keselamatan dan kemaslahatan untuk manusia di muka bumi. Kita jaga sama-sama Indonesia dengan cinta,” tutur Bima.
Pascabom Makassar itu, Kepala Kepolisian Resor Kota Bogor Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro mengatakan, kepolisian dan TNI akan menjaga ketat ketertiban dan keamanan warga Kota Bogor tanpa terkecuali. Adapun menjelang perayaan Paskah, petugas gabungan juga akan berjaga di sekitar gereja agar kegiatan ibadah berjalan lancar dan aman.
”Kami langsung menurunkan 700 personel di 85 gereja di Kota Bogor. Pengamanan itu menyusul adanya bom bunuh diri di Katedral Makassar. Selama satu pekan ke depan, kita berusaha untuk mencegah, memperkuat pengamanan di gereja-gereja karena akan masuk pekan Paskah,” tutur Susatyo.
Susatyo mengimbau warga tidak terpancing dengan provokasi dari orang atau kalangan tertentu yang ingin memperkeruh suasana. Warga juga diimbau tidak panik dalam menyikapi bom di Katedral Makassar.
Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan, pascabom bunuh diri di Makassar, masyarakat ibu kota DKI Jakarta dan sekitarnya diimbau tetap tenang. Polda Metro Jaya bersama instansi lain akan menjaga dan memperketat keamanan masyarakat pascabom di Makassar.
”Kami imbau masyarakat tidak panik dan tetap tenang. Seluruh tempat ibadah dan tempat lainnya akan dijaga oleh personel gabungan. Aktivitas agama juga silakan berjalan,” ucap Yusri, Minggu.
Tak hanya dari TNI dan unsur pemerintah daerah, kata Yusri, Polri juga mengandalkan pihak pengamanan di tempat ibadah. Selain itu, polisi bakal menggelar kegiatan patroli skala besar serta menempatkan alat pengamanan dan personel di tempat ibadah dan tempat lainnya.
”Kami berdayakan pengamanan internal gereja atau tempat ibadah untuk meningkatkan kewaspadaan. Kami akan melaksanakan mekanisme screening entry terhadap orang yang akan masuk ke gereja atau tempat ibadah,” kata Yusri.
Polda Metro Jaya juga memastikan kamera CCTV di seluruh tempat ibadah dan tempat lainnya berjalan normal atau berfungsi baik untuk membantu pengawasan.