MRT Siap Bangun Terowongan, Halte Transjakarta BI Sementara Mulai Difungsikan
Pekerjaan fase 2A MRT Jakarta memasuki konstruksi bawah tanah. Sejumlah tahapan dilakukan, salah satunya memindahkan halte Transjakarta BI dari tengah jalan ke kanan kiri MH Thamrin. Lalu ada rekayasa lalin yang disusun.
Oleh
Helena F Nababan
·5 menit baca
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Proyek halte sementara Transjakarta yang terimbas proyek pembangunan MRT Jakarta fase 2A di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (9/11/2020). Proyek MRT Jakarta fase 2A Bundaran Hotel Indonesia-Kota dibagi dalam dua segmen, yaitu Bundaran HI-Harmoni dan Harmoni-Kota. Pandemi Covid-19 dan kegagalan tender pertama pada CP 202 membuat proyek yang semula dijadwalkan selesai pada akhir 2024 mundur hingga pertengahan 2027.
JAKARTA, KOMPAS — Memasuki akhir tahun 2020, pekerjaan konstruksi paket kontrak CP 201 bagian dari fase 2A MRT Jakarta koridor utara-selatan terus mengalami kemajuan. Salah satu halte terdampak di ruas CP 201 yang terbentang dari Bundaran Hotel Indonesia ke Harmoni, yaitu Halte Bank Indonesia, sudah dibuatkan halte sementara dan mulai difungsikan.
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Sardjono Jhony Tjitrokusumo di Jakarta, Sabtu (19/12/2020), menjelaskan, meski ada pengerjaan proyek MRT Jakarta fase 2a, layanan Transjakarta di koridor 1 dari Blok M ke Kota tetap beroperasi normal.
Dengan trase MRT fase 2a yang juga tepat berada di koridor 1 Transjakarta, dalam pengerjaan konstruksi ini ada sejumlah halte Transjakarta yang terdampak. Salah satunya Halte Bank Indonesia.
Untuk mempermudah konstruksi dan pelayanan bus rapid transit (BRT) tetap berjalan, MRT Jakarta sudah membangun halte sementara di sisi kanan dan sisi kiri Jalan MH Thamrin. PT Transportasi Jakarta, jelas Sardjono, kemudian melakukan penyesuaian layanan yang berada di Halte Bank Indonesia (BI).
Layanan yang sebelumnya dilakukan di Halte Bank Indonesia sisi tengah akan dipindahkan ke halte sementara. ”Penyesuaian ini efektif diberlakukan mulai Sabtu, 19 Desember 2020, hingga pengerjaan proyek rampung,” ujar Sardjono.
Dengan adanya halte sementara ini, tambah Sardjono, posisi halte bergeser dari jalur tengah ke jalur pinggir yang letaknya tidak jauh dari halte sebelumnya. Untuk arah Kota, halte akan berada di sisi timur Bank Indonesia. Sementara arah sebaliknya, posisi halte terletak di jalur pejalan kaki yang berada tepat di depan area Thamrin 10.
”Pelanggan yang biasa menggunakan Halte Bank Indonesia bisa mengakses kedua halte tersebut ketika beraktivitas sehari-hari,” katanya.
Rekayasa lalu lintas
Sementara itu, dengan progres konstruksi CP 201, PT MRT Jakarta menyusun skenario perubahan lalu lintas untuk konstruksi dan persiapan pekerjaan pengeboran jalur MRT Jakarta.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
PT MRT Jakarta menyiapkan proses relokasi dan penggantian pohon yang terdampak proyek MRT fase 2 di kawasan Monas, Jakarta, Selasa (11/8/2020). Sebanyak 430 pohon akan diganti dan 150 pohon di kawasan Monas akan direlokasi. Total sebanyak 867 pohon akan terdampak pembangunan proyek MRT fase 2 di Jalan MH Thamrin dan kawasan Monas.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta M Kamaluddin menyampaikan, pembangunan MRT Jakarta fase 2A paket kontrak 201 (CP 201) Bundaran HI-Harmoni masih terus berlangsung. Cakupan pembangunan konstruksi CP 201 adalah pembangunan terowongan bawah tanah sepanjang 2.677 meter, mulai dari Bundaran HI hingga Harmoni di Jakarta Pusat. Selain itu, juga pembangunan dua stasiun, yaitu Stasiun Thamrin dan Stasiun Monas.
Untuk memudahkan pembangunan, MRT Jakarta bersama kontraktor yang mengerjakan CP 201 kembali melanjutkan rekayasa lalu lintas yang sudah dimulai 24 Juli lalu.
Untuk periode 19 Desember 2020-10 Februari 2021, rekayasa lalu lintas yang dilakukan adalah dengan memindahkan pelayanan halte eksisting Transjakarta Bank Indonesia ke halte sementara di jalur pejalan kaki di depan Gedung Bank Indonesia (arah Kota) dan ke halte sementara Transjakarta di jalur pejalan kaki di depan area Thamrin 10 (arah Blok M).
Jalan MH Thamrin sisi barat (arah Kota), mulai dari depan gedung BPPT hingga gedung Bank Indonesia, dan Jalan MH Thamrin sisi timur (arah Blok M), mulai dari depan gedung Kementerian ESDM hingga Thamrin 10, yang semula terdiri dari 5 lajur kendaraan reguler dan 1 jalur khusus Transjakarta (5+1), berubah menjadi 4 lajur kendaraan reguler dan 1 lajur campur (mixed traffic) antara lajur Transjakarta dan kendaraan reguler (4+1).
”Bersama rekayasa itu, pekerjaan yang dilakukan adalah pembongkaran median tengah eksisting, relokasi sementara Menara Jam Thamrin dan perkerasan beton untuk area kerja median tengah,” jelas Kamaluddin.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Proyek MRT fase 2 di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (11/8/2020). PT MRT Jakarta akan merelokasi dan mengganti 867 pohon yang terdampak pembangunan proyek MRT fase 2 di Jalan MH Thamrin dan kawasan Monas.
Pada periode 11 Februari-31 Maret 2021, rekayasa lalu lintas yang dilakukan adalah di Jalan MH Thamrin sisi barat (arah Kota), mulai dari depan BPPT hingga halte sementara Transjakarta Bank Indonesia, dari semula terdiri dari 4 lajur kendaraan regular dan 1 lajur Transjakarta (4+1), dibagi dua menjadi sisi kiri median tengah dan sisi kanan median tengah. Sisi kiri median tengah menjadi 2 lajur kendaraan reguler dan 1 lajur campur antara lajur Transjakarta dan kendaraan reguler (2+1), serta sisi kanan median tengah menjadi 2 lajur kendaraan reguler.
Kemudian Jalan MH Thamrin sisi timur (arah Blok M) mulai dari depan Kementerian ESDM hingga halte sementara Transjakarta Thamrin 10 tetap dengan konfigurasi 4 lajur kendaraan reguler dan 1 lajur campur antara lajur Transjakarta dan kendaraan reguler (4+1).
Adapun untuk pekerjaan pembuatan terowongan, lanjut Kamaluddin, sudah disusun pula rekayasa lalu lintasnya. Pada periode 19 Desember 2020-6 Februari 2021, rekayasa lalu lintas dilakukan di Jalan MH Thamrin sisi barat setelah Proyek Indonesia One, yang semula terdiri dari 4 lajur kendaraan reguler dan 1 lajur Transjakarta (4+1), dibagi dua menjadi sisi kiri median tengah dan sisi kanan median tengah. Sisi kiri median tengah menjadi 2 lajur kendaraan reguler, sedangkan sisi kanan median tengah menjadi 2 lajur kendaraan reguler dan 1 lajur campur antara lajur Transjakarta dan kendaraan reguler (2+1).
Sementara mulai dari Lippo Thamrin hingga Menara Topas kembali menjadi 4 lajur kendaraan reguler dan 1 lajur Transjakarta (4+1). ”Tidak terjadi perubahan lajur di Jalan MH Thamrin sisi timur. Adapun pekerjaan yang dilakukan adalah perbaikan tanah (soil improvement) untuk mendukung pekerjaan peluncuran mesin bor terowongan (tunnel boring machine) di Jalan MH Thamrin sisi barat, serta pembersihan dan perkerasan jalan median tengah,” kata Kamaluddin.
Kemudian pada periode 7 Februari-24 Maret 2021, rekayasa lalu lintas dilakukan di Jalan MH Thamrin sisi barat setelah Proyek Indonesia One, akan berubah dengan konfigurasi sisi kiri median tengah menjadi 3 lajur kendaraan reguler, dan sisi kanan median tengah menjadi 1 lajur kendaraan reguler serta 1 lajur campur antara lajur Transjakarta dan kendaraan reguler (1+1).
Sementara mulai dari Lippo Thamrin hingga Menara Topas kembali menjadi 4 lajur kendaraan reguler dan 1 lajur Transjakarta (4+1). ”Tidak terjadi perubahan lajur di Jalan MH Thamrin sisi timur. Pekerjaan yang dilakukan adalah persiapan pekerjaan tunneling (sisi timur),” jelas Kamaluddin.
Adapun progres pengerjaan konstruksi CP 201 fase 2A MRT Jakarta sampai dengan 25 November sudah mencapai 9,205 persen. Sejumlah pekerjaan yang sudah dan sedang dilakukan di CP 201 yang terbentang dari Bundaran HI ke Harmoni itu adalah pelebaran jalan untuk perubahan lalu lintas, pembangunan halte Transjakarta sementara, pembangunan pos polisi Medan Merdeka, relokasi pohon, dan pembangunan visitor center di Monas.
CP 201 fase 2A MRT Jakarta itu dikerjakan oleh PT MRT Jakarta bersama Shimizu-Adhi Karya Joint Venture (SAJV) selaku kontraktor pelaksana.